Tingkatkan Penghasilan Anda dan Cermati Variabelnya

Investment / 14 April 2008

Kalangan Sendiri

Tingkatkan Penghasilan Anda dan Cermati Variabelnya

Fifi Official Writer
4937
Beberapa saran yang diberikan di bawah ini bisa saja terdengar klise bagi sebagian dari Anda, tetapi satu hal yang jelas, alasan yang klise itu seringkali benar adanya dan selalu dapat digunakan sampai kapan pun. Namun demikian, jangan disalahartikan setiap pekerjaan harus selalu dilakukan hanya untuk uang. Banyak juga orang yang bekerja karena ingin mengisi waktu saja, bersosialisasi, atau untuk aktualisasi diri. Dan itu sah-sah saja. Karena itu, tips ini hanya untuk Anda yang memang bekerja karena ingin mendapatkan penghasilan lebih baik.

Pendidikan

1. Tempuh Pendidikan yang Lebih Tinggi
Statistik menunjukkan orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi seringkali punya kesempatan lebih besar untuk mendapatkan penghasilan besar. Tetapi yang harus diingat, jangan sekali-kali menganggap pendidikan yang lebih tinggi bisa meningkatkan penghasilan Anda. Pendidikan yang lebih tinggi harus Anda tempuh untuk satu alasan saja: yaitu, meningkatkan keahlian Anda. Dengan keahlian tersebut, yang tidak selalu dimiliki orang lain, Anda bisa punya peluang lebih besar untuk dibayar lebih mahal.

2. Pendidikan Bukan Selalu Sekolah
Jangan menganggap bahwa pendidikan harus selalu dalam bentuk formal (sekolah), atau dalam bentuk gelar sarjana. Pendidikan lebih tinggi bisa Anda dapatkan dengan mengikuti berbagai macam kursus, misalnya. Bahkan, Anda bisa juga mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dengan belajar sendiri (otodidak). Presiden kita, misalnya, adalah contoh yang baik dari seseorang yang belajar secara otodidak. Selain itu, kita sering mendengar banyak sekali orang menjual keahliannya yang ia pelajari secara otodidak.

Pekerjaan
Kadang-kadang, ada jenis pekerjaan yang memberikan penghasilan lebih besar dibanding jenis pekerjaan lain. Di sini Anda dituntut mengetahui jenis-jenis pekerjaan apa yang memberikan penghasilan lebih besar itu. Namun demikian, akan sangat bermanfaat kalau pekerjaan itu juga Anda sukai. Jadi, Anda tidak hanya bekerja saja, tetapi juga menikmati bidang kerja itu.

Umur
Biasanya, semakin bertambah umur seseorang, semakin banyak pula pengalaman yang ia miliki, sehingga penghasilan pun biasanya akan semakin besar. Namun demikian, jangan sekali-kali menganggap umur Anda sebagai penghalang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Banyak orang berusia muda tetapi sudah mampu mendapatkan penghasilan yang diatas rata-rata orang seusianya. Selain itu, bila Anda menekuni suatu bidang secara terus menerus, Anda biasanya akan mendalami dan menguasai bidang tersebut, hal ini akan membuat penghasilan Anda makin besar dari tahun ke tahun. Sehingga, makin bertambah umur Anda, makin besar pula penghasilan yang bisa Anda dapatkan.

Tempat Tinggal
Kadang-kadang, tempat tinggal dan lokasi kerja juga mempengaruhi penghasilan yang Anda dapatkan. Seseorang yang tinggal di suatu kota tertentu, bisa saja memiliki penghasilan yang lebih besar dibanding mereka yang tinggal di kota lain, padahal jabatan mereka sama. Jadikan ini sebagai pertimbangan. Tapi, ingatlah bahwa perpindahan tempat tinggal ke lain kota biasanya akan membawa aspek yang sangat besar dalam kehidupan Anda. Mungkin ada keluarga yang akan Anda tinggalkan, mungkin juga ada teman-teman yang akan Anda tinggalkan. Anda sendirilah yang harus bisa menentukan prioritas mana yang ingin didahulukan.

Keberuntungan
Pernahkah Anda merasa orang lain kelihatannya selalu lebih beruntung daripada Anda? Saya pernah, dan itu menyakitkan sekali rasanya. Jadi, jangan pernah beranggapan bahwa orang lain selalu lebih beruntung, sedangkan Anda tidak. Anda adalah orang yang beruntung. Kenapa? Karena Anda adalah Anda, dan tidak ada orang lain yang menyerupai Anda. Saya sendiri sebetulnya juga tidak terlalu percaya terhadap keberuntungan. Tetapi hal itu memang terjadi. Ada orang yang berada pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat, sehingga bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar.

Namun sebetulnya, yang tidak saya percayai bukan keberuntungannya, tetapi saya tidak ingin menunggu keberuntungan akan datang kepada saya. Begitu juga dengan Anda. Jangan pernah berharap suatu kali keberuntungan akan datang kepada Anda. Tetapi, semakin giat Anda berusaha dalam pekerjaan, maka semakin besar pula kemungkinannya keberuntungan itu akan mendekati Anda. Jadi, jangan menunggu keberuntungan. Dengan giat berusaha dan bekerja keras, maka semakin besar pula kemungkinannya Anda akan beruntung.

Kerja Keras
Pernah ada cerita tentang seekor kodok yang tercebur ke dalam baskom berisi susu. Kodok ini berusaha meloncat agar bisa keluar dari permukaan air susu itu, tetapi sulit sekali. Di atas baskom, telah menanti dua kodok lain yang mengatakan dia akan sulit sekali meloloskan diri dari susu itu. Mereka mengatakan hal-hal yang melemahkan semangat si kodok yang tercebur tadi. Tetapi kodok yang sedang berusaha ini tidak peduli. Ia terus berusaha untuk meloloskan diri. Sulit sekali. Ia bahkan sudah mencoba sampai tigapuluh kali, tetapi tidak berhasil juga. Sementara kedua temannya diatas baskom mengatakan percuma saja si kodok berusaha. Tetapi si kodok malang ini tidak peduli. Ia terus melompat, gagal, kecebur lagi. Melompat, gagal, kecebur lagi. Sementara kedua kodok diatas terus meremehkan dan mengatakan percuma.

Tapi tak disangka, pada lompatan yang ke-100, kodok itu meloncat sekuat tenaga, dan akhirnya berhasil lolos dari permukaan air susu. Akhirnya kodok itu ditanya, kenapa ia bisa berhasil lolos dari situ, padahal sudah dikatakan agar ia menyerah saja. Kodok yang ditanya itu malah bertanya kembali: "Apa?" Ternyata kodok itu adalah kodok tuli. Dan ketika ia berusaha meloncat tadi, ia mengira teman-teman kodoknya yang lain sedang memberikan motivasi kepadanya agar ia terus berusaha.
Pertanyaannya pembaca, apakah Anda sudah cukup bekerja keras?

Memiliki Visi
Pernah ada cerita tentang tiga orang tukang batu yang sedang menumpuk batu bata. Tukang batu yang pertama ditanya: "Pak, Anda sedang apa?" Orang itu menoleh dan menjawab: "Oh... saya sedang menumpuk batu." Giliran tukang batu kedua ditanya pertanyaan yang sama: "Pak, apa yang sedang Anda lakukan?" Dia menjawab: "Oh..., saya sedang membuat dinding." Giliran tukang batu ketiga ditanya pertanyaan yang sama: "Apa yang sedang Anda lakukan, Pak?" Orang ini menjawab: "Oh..., saya sedang membuat rumah yang terbesar di kota ini."

Anda mengerti maksudnya? Tukang batu pertama tidak memiliki visi atau pandangan yang jauh ke depan tentang apa yang ia lakukan. Tukang batu kedua lebih lumayan, dimana ia punya visi yang lebih jauh. Tetapi tukang batu yang ketiga, dia punya visi yang luar biasa jauhnya, yaitu membuat rumah yang terbesar di kotanya. Anda bisa bayangkan hasil yang akan mereka dapatkan nanti? Tukang batu ketiga biasanya akan memberikan hasil kerja yang paling sesuai dengan visi si arsitek, yaitu membangun rumah yang terbesar di kota, dibanding dengan tukang batu pertama dan kedua. Wajar saja kalau tukang batu ketiga mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.

Sekarang pertanyaannya, apa Anda tahu apa yang sedang kerja Anda sekarang? Apakah Anda memiliki visi ke depan tentang pekerjaan Anda? Apakah Anda memiliki visi tentang pekerjaan apa yang akan Anda tempuh nanti dalam perjalanan menuju kesuksesan? Sudahkah Anda menuliskannya di atas sebuah kertas? Atau sebaliknya, apakah Anda cuma menjalani saja pekerjaan Anda seperti air yang mengalir? Jangan lupa, kesuksesan datang karena direncanakan. Bila tidak direncanakan, maka kesuksesan tidak akan selalu datang. Bahkan kalaupun datang, Anda tidak akan tahu kapan waktunya.

Sumber : perencana keuangan
Halaman :
1

Ikuti Kami