Jika Harus Bicara Soal Seks

Marriage / 10 April 2008

Kalangan Sendiri

Jika Harus Bicara Soal Seks

Fifi Official Writer
4714
Baik untuk pasangan yang baru menikah maupun suami-istri yang sudah menikah puluhan tahun, tetap saja tidak mudah untuk mengatakan secara terus terang mengenai masalah seksual yang dirasakan. Sering kita membayangkan penolakan yang biasanya diikuti dengan reaksi yang dramatis dan rasanya tidaklah mudah untuk mengambil risiko melihat pasangan tercinta merasa sedih atau tersinggung. Jadi, bagaimana harus menyampaikan keluhan seputar kehidupan seksual Anda berdua?

1. Renungkan
Seks bukanlah masalah yang sederhana. Perasaan Anda sangat berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi dan demikian juga halnya dengan masalah yang dirasakan oleh pasangan yang ditujukan kepada Anda. Bila ada sesuatu yang tidak berkenan di hati, pikirkan dan renungkan terlebih dahulu. Cari tahu di mana letak permasalahannya. Ada yang merasa terbantu dengan menuliskan masalah yang dirasakan dan dihadapi, tetapi ada yang lebih senang mencurahkan permasalahannya secara lisan dan terbuka.

2. Tulis
Jangan hiraukan tata bahasa dan kata-kata yang digunakan. Dengan menuliskan apa yang hendak Anda utarakan, sudah merupakan langkah yang sangat baik untuk memperjelas permasalahannya kepada diri sendiri dan melatih cara berbicara dengan pasangan. Ada pasangan yang menulis surat ke pasangannya, dan menulis surat dapat merupakan cara yang baik untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan. Bila dilakukan bersama-sama pada saat membicarakannya dengan pasangan, maka hal ini dapat meningkatkan kedekatan hubungan dengan cara-cara yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya.

3. Latih dan Praktekkan
Bila Anda gugup sebelum membicarakannya dengan pasangan, lakukan latihan terlebih dahulu. Bila Anda memiliki sahabat, praktekkan di hadapannya. Kalau tidak, Anda pun dapat melakukan latihan sendiri. Duduklah di depan komputer dan praktekkan apa yang akan dibicarakan. Anggaplah komputer Anda dapat berbicara.

4. Pertimbangkan Saat yang Tepat
Salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan adalah kapan saat yang tepat untuk membicarakannya. Hal ini akan sangat tergantung pada topik yang akan Anda bicarakan. Bila Anda ingin memberi masukan untuk mencoba sesuatu gaya yang baru di tempat tidur, maka membawa permasalahan tersebut sebelum melakukan hubungan intim bukanlah saat yang tepat. Membicarakan ketidakpuasan Anda atas frekuensi seksual Anda berdua pada saat anak-anak berada di rumah juga bukan merupakan saat yang tepat. Jadi, cari dan pilih waktu yang pas agar pesan atau masukan yang ingin Anda sampaikan, bisa diterima dengan baik oleh pasangan.

5. Tentukan Lokasi
Pertimbangan lokasi sama pentingnya dengan pertimbangan waktu. Membicarakan masalah ketidakpuasan seksual di tempat tidur merupakan langkah yang tidak baik karena dapat menciptakan hal negatif. Baik Anda maupun pasangan akan merasa dikritik bila permasalahan dibicarakan di tempat tidur. Sebaiknya bicarakan permasalahan tersebut pada saat Anda berpakaian biasa sambil makan bersama di sore atau malam hari.

6. Waktu untuk Proses
Harus diiingat, pasangan dapat saja terkejut dengan apa yang Anda katakan. Beri waktu dan tempat yang tepat bagi Anda berdua untuk merespons secara jujur, tanpa ada perasaan diserang dan ditekan. Biasanya diperlukan beberapa kali pembicaraan untuk dapat mengatasi permasalahan secara keseluruhan atau membicarakan seluruh aspek permasalahan. Anggaplah komunikasi seksual sebagai proses yang berkesinambungan.

7. Murah Hati
Tidak peduli betapa sulitnya bagi Anda untuk membicarakan masalah seksual, bila hanya Anda yang mempunyai masalah, pertimbangkan bahwa hal tersebut mungkin lebih sulit bagi pasangan. Bila memungkinkan, cobalah untuk bersikap murah hati terhadap pasangan dan coba untuk tidak menyalahkan, baik pasangan ataupun diri sendiri. Hanya ada Anda dan dia dalam hubungan ini dan akhirnya Anda berdua perlu bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

8. Umpan Balik
Kadang-kadang kita dapat membuat diri kita sangat cemas atas apa yang kita permasalahkan dengan pasangan dan ternyata permasalahannya tidak seburuk yang kita duga sehingga akhirnya kita merasa lega. Jadi, sekali-sekali coba untuk membicarakannya lagi. Tentu saja bukan dengan cara mengomel alias menggerutu, melainkan sekedar untuk memperjelas bagaimana perasaan pasangan dan untuk itu Anda dapat mengetahuinya dari pembicaraan yang berlangsung antara Anda dan dia.

JANGAN LUPA!
* Jangan lupa, setiap situasi tidak selalu sama. Oleh karena itu kiat yang disebutkan di atas bisa saja sesuai dengan situasi yang Anda hadapi tetapi bisa juga tidak.
* Jangan lupa, imajinasi seseorang dapat merupakan musuh terburuk bila harus mengambil risiko seperti ini. Kenyataannya, kemungkinan besar tanggapan yang diberikan pasangan tidak pernah seburuk yang Anda bayangkan. Berbicara secara terbuka mengenai perasaan seksual, keinginan serta ketidakinginan Anda, tidak hanya memperbaiki kehidupan seks dengan pasangan tetapi juga dapat memperbaiki aspek lain dari hubungan Anda berdua.

Sumber : nova
Halaman :
1

Ikuti Kami