Meskipun seorang remaja tidak memiliki berat badan yang berlebih, namun dia bisa menunjukkan tanda-tanda mengalami kerusakan saluran pembuluh darah atau cardiovascular jika mereka memiliki masalah lemak tubuh yang terlalu banyak.
Usia dini sekitar 13 tahun saja telah menunjukkan bukti dari adanya pengurangan elastisitas jaringan pembuluh darahnya - suatu peringatan dini dari penyakit jantung dan pembuluh darah yang biasa terjadi pada orang dewasa. Semakin tinggi jumlah lemak tubuh bisa dikaitkan dengan semakin rendahnya elastisitas pembuluh darahnya.
Remaja yang punya berat kelebihan yang amat sangat menunjukkan mereka memiliki resiko yang lebih besar. Namun meski mereka yang tidak dipertimbangkan sebagai seorang obesitas atau punya kelebihan berat, ada pula yang menunjukkan bukti adanya pengurangan fungsi keelastisitasan pembuluh darahnya.
Pediatris spesialis kardiologi, Stephen Daniels, MD mengatakan bahwa studi menawarkan sejumlah bukti terbaik bahwa pembawaan lemak tubuh yang berlebihan dalam hidup dapat menciptakan kerusakan pada jaringan pembuluh darah yang secara utama menjadi penyebab serangan jantung dan stroke.
Daniels adalah professor pediatric di Cincinnati Children's Hospital Medical Center dan juga juru bicara untuk American Heart Association (Perkumpulan Jantung Amerika). Daniels mengatakan : "Penemuan ini tidak mengejutkan daripada konfirmasi bahwa prosesnya ini justru terjadi saat usia masih amat muda".
Pembuluh Darah Menjadi Kurang Lentur
Di AS jumlah anak-anak yang dikategorikan mengalami kelebihan berat badan mengalami peningkatan dua kali lipat dalam dua dekade terakhir. Statistik nasional belum lama ini menemukan secara kasar satu dari empat anak-anak diperiksa oleh ahli pediatric mengalami masalah obesitas dan beresiko tinggi mengalami obesitas.
Menjadi orang yang kelebihan berat badan adalah satu dari faktor resiko terbesar bagi timbulnya penyakit jantung di usia dewasa, namun resiko-resiko yang dikaitkan dengan memiliki kelebihan berat badan di usia anak-anak dan remaja tidak dengan baik dapat dipahami.
Laporan studi yang baru melibatkan 471 anak-anak usia antara 13-15 yang dievaluasi karena diketahui punya faktor resiko penyakit jantung, kolesterol, anti insulin dan lemah tubuh (diukur dengan menggunakan ketebalan kulit dan lemak).
Peneliti dari London's St. George's Hospital Medical School menggunakan ultrasonografi untuk mengukur elastisitas atau kelenturan pembuluh darah. Diketahui melalui bentuk uji medis distensibility bahwa berkurangnya kekuatan pembuluh darah telah menunjukkan sebagai satu kunci yang menandai penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah pada orang dewasa. Studi ini muncul dalam jurnal Circulation edisi 20 September.
Keterkaitan kuat ditunjukkan antara meningkatnya lemak tubuh dan berkurangnya elastisitas jaringan darah dalam usia remaja. Kaitan ini muncul semakin kuat dari yang terlihat untuk orang lain yang berpenyakit jantung namun akibat faktor resiko lainnya, termasuk tingkat kolesterol. Demikian dikatakan seorang peneliti pada studi tersebut.
Peter H. Whincup dari FRCP mengatakan : "Penemuan-penemuan ini memberi kesan bahwa kerusakan pada jaringan pembuluh darah ini lebih kuat berhubungan dengan berat badan daripada faktor resiko lainnya."
Pencegahan Adalah Kunci
Studi ini tidak didesain untuk menunjukkan peranan pengurangan berat badan mengurangi kerusakan jaringan pembuluh darah dihubungkan dengan menjadi obesitas atau punya berat badan berlebih di usia muda.
Namun Daniels mengatakan penemuan memberikan insentif yang besar untuk upaya meningkatkan kesehatan publik dan untuk menunjukkan bertumbuhnya masalah obesitas di kalangan anak-anak. Daniels mengatakan : "Fokus seharusnya tetap menjaga anak-anak sehat dengan mencegah mereka dari menjadi kelebihan berat badan atau obesitas sejak dari awalnya."
Sumber : Salynn Boyles - Foxnews