Mantan Pemimpin Negara Komunis itu Kristen

Internasional / 31 March 2008

Kalangan Sendiri

Mantan Pemimpin Negara Komunis itu Kristen

Puji Astuti Official Writer
9313
Mikhail Gorbachev, pemimpin komunis terakhir Uni Soviet, mengaku untuk pertama kalinya di depan umum bahwa dia seorang Kristiani.

Rumor berkembang sejak berdekade lamanya bahwa Gorbachev adalah seorang "Kristiani kloset" (diam-diam), namun terkonfirmasi ketika dengan mengejutkan Gorbachev mengunjungi makam St. Fransiskus Asisi di Italia bersama anak perempuannya Irina, Rabu lalu. Mantan pemimpin komunis tersebut berdoa sambil berlutut selama setengah jam di makam tersebut.

"Karena melalui St. Fransiskus saya datang ke gereja, jadi penting bagi saya untuk mengunjungi makamnya," kata Gorbachev, menurut Telegraph.

"Saya merasa sangat emosional berada di tempat ini, yang bukan saja penting bagi iman Katolik, namun juga umat manusia."

Sampai saat itu, Gorbachev hanya mengekspresikan pandangan pantheistiknya seperti "alam adalah tuhanku," menurut harian Inggris tersebut.

Gorbachev, 77, dibabtis secara Ortodoks Rusia dan orangtuanya adalah Kristiani. Orangtua istrinya, Raisa, juga adalah Kristiani saleh yang meninggal dalam Perang Dunia ke-II karena memajang ikon religius di rumah mereka.

Banyak yang curiga Gorbachev dipaksa menyembunyikan imannya karena pandangan resmi Uni Republik-Republik Sosialis Soviet (SSSR) sebagai negara ateis.

Ketika Perang Dingin, mantan Presiden AS Ronald Reagan pernah berkata kepada ajudan terdekatnya kalau ia mencurigai musuhnya itu adalah seorang "orang percaya kloset", menurut Telegraph.

Terungkapnya iman Gorbachev juga membawa titik terang yang menjelaskan pertemuannya dengan Paus Yohanes II pada 1989.

Selain berdoa, Gorbachev juga mengunjungi Basilika St. Fransiskus dan bertanya kepada biarawan disana mengenai buku teologi yang dapat membantunya mengerti kehidupan St. Fransiskus.

Bapa Miroslavo Anuskevic, yang menemani mantan pemimpin Soviet itu, mengatakan Gorbachev tidak dikenali umat di gereja dan "dengan diam merenung sejenak di makam itu.

"Dia tampaknya sangat terinspirasi dengan amal, dan mengatakan kepada saya kalau dia terlibat dalam sebuah proyek yang menolong anak-anak penderita kanker," Anuskevic merefleksikan.

"Dia berbicara banyak mengenai Rusia dan mengatakan bahwa meskipun transisi ke demokrasi menjadi sangat penting untuk dunia, itu sangat menyakitkan untuk Rusia," tambahnya. "Dia mengatakan bahwa Rusia adalah negara yang mempunyai sejarah yang hebat, dan juga spiritualitas yang hebat."


Umat Kristiani terdiri dari 17 sampai 22 persen populasi Rusia, menurut CIA World Factbook.

Rusia dianggap sebagai salah satu negara tidak religius di Eropa, dengan hanya 50 persen warganya yang mengatakan mereka religius dan hanya tujuh persen yang menggambarkan dirinya sangat religius, menurut sebuah studi penting mengenai iman yang dikeluarkan lembaga think thank Jerman Bertelsmann Foundation, Desember lalu. Mari kita berdoa agar lebih banyak orang di Jerman mengenal Tuhan.

Sumber : kristiani pos/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami