Bagaimana Mengatakan “Aku Mencintaimu”

Marriage / 29 March 2008

Kalangan Sendiri

Bagaimana Mengatakan “Aku Mencintaimu”

Fifi Official Writer
5985
Tuhan menciptakan pria dan wanita begitu berbeda. Ada begitu banyak perbedaan dalam hal bagaimana kita berkomunikasi, berpikir, merasa, merespon, dan berhubungan dengan satu sama lain. Ditambah lagi pria yang sepertinya tidak mempunyai masalah dengan emosi dan perubahan hormon. Ini merupakan tantangan saat kita ingin mengatakan pada satu sama lain "aku mencintaimu". Tidak lama setelah saya menikah, saya menyadari bahwa cara yang saya perlukan untuk mendengar kata-kata itu ternyata berbeda dengan cara yang suami saya perlukan untuk mendengarnya.

Menjadi Satu

Seperti yang dikatakan di Kejadian 2:24 dan Efesus 5:31, kesatuan diartikan sebagai menjadi satu, keselarasan, persetujuan, kombinasi dari bagian yang terpisah menjadi satu kesatuan yang utuh. Untuk menjadi satu saya perlu benar-benar mengerti apa maksud Tuhan, Sang Pencipta dan Penggagas pernikahan, dalam firmanNya.

Ada banyak cara untuk mengatakan pada suami anda bahwa anda mencintainya, tapi bahasa cinta yang paling besar adalah doa. Saya tidak membicarakan tentang jenis doa: "Tuhan, tolong ubah kebiasaan buruk suami saya yang ...." atau "Saya tidak tahan saat dia ...., tolong ubah dia." Dalam Matius 7:1,3,4 Yesus mengatakan, "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu?" Kita semua melakukan kesalahan dan punya kelemahan, tapi semua itu menjadi urusan pribadi kita dengan Tuhan yang dapat melihat sampai ke kedalaman hati kita, sebagai bagian dari kehidupan yang perlu kita serahkan kepada Tuhan agar Dia dapat mengubahnya.

Jadi jenis doa seperti apa yang saya bicarakan? Saya berbicara tentang doa yang meminta Tuhan untuk mengubah diri saya. "Tuhan, tolong ubah saya. Ubah bagaimana saya meresponi .... saat saya sedang lelah atau gampang tersinggung. Penuhi saya dengan kasihMu sehingga saya bisa menjadi seorang istri seperti yang Kau rancangkan, agar saya dapat mencintai .... seperti yang Kau inginkan dalam suami dan istri agar dapat berbagi dalam kesatuan. Tolong saya untuk mengetahui dan mengerti kebutuhan ...., memperhatikan apa yang terjadi dalam dirinya setiap hari. Berikan saya pengertian dan kesabaran, tunjukkan area-area dimana saya harus berubah untuk menjadi istri yang lebih baik, yang menyenangkan hatiMu..."

Berikutnya, mintalah Tuhan memberkati suami anda dan semua area kehidupannya. Berusahalah untuk mengetahui hal-hal yang disukainya. Pengecualiannya hanya jika hal-hal itu bertentangan dengan firmanNya. Berdoa untuk suami anda adalah suatu kekuatan yang akan mempengaruhi pernikahan anda dengan cara yang tidak dapat anda bayangkan. Dengan berdoa, anda mengijinkan Tuhan memenuhi anda dengan kasihNya, dan anda juga akan melihat Tuhan bekerja dalam hati suami anda. Saat anda bercerita kepada suami anda bagaimana anda berdoa untuk dia, itu akan berbicara dengan kuat ke dalam hatinya dan dia akan mendengar kata-kata dari anda: "aku mencintaimu".

Hal-hal kecil juga berarti

Suami saya juga mendengar "aku mencintaimu" dari saya lewat hal-hal yang berusaha saya lakukan untuknya, termasuk saat saya mendukung dan memberi dorongan semangat kepadanya. 1Yoh 3:18 mengatakan, "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." Perbuatan-perbuatan itu mungkin akan sangat berbeda untuk setiap orang sehingga kita perlu menemukan apa saja hal-hal yang berarti itu untuk pasangan kita. Fokus dari pernikahan bukanlah "apa yang bisa dia lakukan untukku?" tapi "apa yang bisa aku lakukan untuknya?"

Roma 12:10 mengatakan, "Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat." Ini adalah cinta yang tidak egois, yang tidak hanya akan membangun pernikahan, tapi menciptakan sikap yang murah hati, yang juga akan mempengaruhi suami dan pernikahan anda. Melalui sikap ini, Tuhan memakainya sebagai saluran untuk tidak hanya memberkati penerimanya tapi juga pemberinya. Hal ini bukan sesuatu yang alami dalam kemanusiawian kita, tapi Tuhan akan melakukan hal-hal yang luar biasa bersamaan dengan usaha kita untuk selalu memilih melakukan hal ini.

Ini adalah hal-hal yang bisa saya lakukan untuk membuat hari sibuk suami saya menjadi lebih baik atau menunjukkan padanya bahwa saya menghargai dia. Saat saya bertanya kepadanya tentang bagaimana harinya, kadang pikiran saya berkata, "dia tidak bertanya tentang hari saya atau apa rencana saya untuk besok..." tapi saya mengingatkan diri saya sendiri bahwa ini bukan tentang sikapnya. Tuhan sedang bekerja untuk memperbaiki sikap saya, dan saya harus mengutamakan yang lain sebelum diri saya sendiri. Dengan mengijinkan Tuhan untuk mengubah saya, saya menjadi perpanjangan tanganNya untuk juga mempengaruhi orang-orang terdekat saya, khususnya suami saya.

Tuhan ingin menjadi sumber pengaruh kita yang utama dalam kehidupan, yang mendorong kita untuk lebih mengasihi dan lebih bersyukur atas orang-oran yang kita cintai dan lebih antusias mengenai iman kita. Apakah anda ingin menjadi seorang istri seperti yang Tuhan inginkan? Jadikanlah Tuhan sebagai sumber utama pengaruh anda untuk menjadi lebih percaya diri, lebih sehati sepikir dengan suami anda, dan lebih efektif dalam hal-hal yang anda lakukan.

Sumber : cbn
Halaman :
1

Ikuti Kami