Luput Dari Kecelakaan Maut

Family / 26 March 2008

Kalangan Sendiri

Luput Dari Kecelakaan Maut

Admin Spiritual Official Writer
10042

Dalam perjalanan pulang ke Bandung setelah mendrop klien ke Cengkareng, roda mobil depan sebelah kiri Rudy yang memang sudah aus mulai berbunyi. Namun Rudy berpikir dengan kondisi bannya yang sudah seperti itu, mobilnya masih dapat dikendarai paling tidak sampai ke rumahnya di Bandung. Malam itu di ruas jalan tol Cikampek, Rudy yang sedang mengendarai mobilnya seorang diri hendak menyalip sebuah bis yang ada di depannya. Karena ingin segera tiba di rumah, Rudy memacu kecepatan mobilnya dengan cukup tinggi. Namun justru kecelakaan fatal yang terjadi.

"Waktu itu saya lihat mobil itu terbang di atas bis," kisah Iwan Setiawan, salah satu saksi mata dalam kejadian itu. Iwan pun langsung memberikan pertolongan pertama pada Rudy. Iwan melihat sosok tubuh Rudy yang sudah tergeletak di pinggir jalan. Kabar pun segera disampaikan kepada Yenni, istri Rudy melalui telepon genggam milik Rudy.

Yenni sangat terkejut mendengar kabar itu. Hal pertama yang dilakukan Yenni adalah menelepon kedua orang tua Rudy menyampaikan kabar kecelakaan yang menimpa Rudy. Kegemparan serta merta menghampiri keluarga mereka. Saat tiba di rumah sakit, mereka hanya dapat menyaksikan tubuh Rudy yang tergolek lemah di atas tempat tidur dengan badan yang dipenuhi noda darah.

"Ginjalnya tidak dapat berfungsi dengan baik lagi, terlihat dari kreatinin yang menumpuk di darahnya. Hal ini yang menyebabkan pasien koma. Kegagalan ginjal yang kronis seperti itu kemungkinan sembuhnya kecil kecuali jika diadakan pencangkokan ginjal," ujar Dr. Djewaladi, Msc menjelaskan kondisi cedera akibat kecelakaan mobil yang diderita Rudy.

Saat itu Yenni hanya bisa berserah kepada Tuhan. Yenni merasa kalau beban ini terlalu berat untuk dapat ia tanggung sendiri. Yenni pun hanya dapat berdoa menyerahkan Rudy ke dalam tangan Tuhan. Kalau memang Tuhan ingin mengambil Rudy, Yenni hanya meminta agar diberi kekuatan kepada dirinya dan kedua anaknya untuk dapat melalui semua hal ini.

Dukungan doa dari teman-teman Yenni membuat Yenni semakin yakin bahwa Tuhan akan menolong Rudy. Salah satu kelompok ibu-ibu yang datang mendoakan Rudy mengatakan kalau Tuhan sendiri yang akan memulihkan Rudy di atas tempat tidurnya, pulih seperti sediakala. Dan janji itu dipegang Yenni dengan teguh. Keyakinan Yenni akan kuasa doa menjadi penghiburan yang sangat besar bagi Yenni.

Dan memang Tuhan bukanlah Tuhan yang tinggal diam saat anak-anak-Nya berseru kepada-Nya. Tuhan menjawab doa Yenni. Dalam waktu kurang lebih satu minggu, kreatinin Rudy mulai turun sehingga menjadi 6 dan kemudian minggu kedua sudah turun menjadi sekitar 4. Ginjalnya pun sudah mulai membaik. Tuhan Yesus sangat baik sehingga pada hari yang ketiga puluh, Rudy mulai sadar dari komanya.

Melihat keadaan mobil Rudy, semua orang pasti menyangka pengemudinya meninggal dunia. Namun jika Rudy bisa tetap hidup sampai saat ini, semua hanya karena mukjizat Tuhan.

"Saya sangat berterima kasih dan bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah berkenan menyembuhkan suami saya," kisah Yenni menutup kesaksiannya.

"Saya sekarang sudah sehat kembali, sudah kembali dapat berolahraga, dapat mengemudi kembali. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan," ujar Rudy menutup kesaksiannya. (Kisah ini sudah ditayangkan 25 Februari 2008 dalam acara Solusi di SCTV).

Sumber Kesaksian :
Rudy Hendra Sujono
Halaman :
1

Ikuti Kami