Jangan Ikuti Yang Saya Lakukan

Investment / 21 March 2008

Kalangan Sendiri

Jangan Ikuti Yang Saya Lakukan

Fifi Official Writer
4778
Saya akan memulai artikel ini dengan sebuah cerita, sayangnya ini adalah sebuah kisah nyata, yang perlu saya bagikan agar anda tidak membuat kesalahan yang sama seperti yang saya lakukan. Pada tahun 1998, saya bergabung dengan Treasure Coast Financial setelah saya mengundurkan diri dari perusahaan sebelumnya di mana saya telah bekerja selama 8 tahun. Saya menerima tawaran dari Don White untuk bekerja dengan gaji sebesar 0 dolar (saya bisa mendapatkan 50% dari komisi yang saya hasilkan). Saya melakukan apa yang saya rasa dipimpin oleh Tuhan. Untuk menyiapkan hal ini, saya dan Apryl (istri saya) telah menyimpan uang sebesar 12.000 dolar. Uang itu sebenarnya kami rencanakan untuk membiayai hidup kami sementara saya mulai membangun jaringan dengan klien-klien perusahaan yang baru. Kami seringkali memakan makanan instant dan makanan murah untuk menabung sejumlah uang itu.

Dalam 7 bulan pertama dari karir baru saya, saya telah berhasil mendapatkan 7.000 dolar. Dalam usaha untuk membuat tabungan kami yang sebesar 12.000 dolar itu bertambah, saya mempunyai ide yang sepertinya brilian. Saya mengamati klien-klien saya yang mendapatkan hasil cukup baik dengan investasi saham mereka di pasar saham yang persaingannya terus meningkat. Saya memutuskan untuk membeli beberapa saham di internet dengan uang yang kami simpan itu. Lucunya, saya tidak akan mengijinkan atau menganjurkan klien saya untuk berinvestasi dalam jenis saham yang saya beli untuk diri saya sendiri. Terlalu banyak resiko yang terlibat. Saya membeli saham perusahaan yang disebut "Wordcruncher".

Saya selalu memantau pergerakan nilai saham itu selama 2 minggu. Saya membaca grafiknya. Saya mengira saya telah menemukan polanya. Saya memperdalam pijakan saya pada "Wordcruncher" dengan membeli 200 saham lagi senilai 16 dolar per lembarnya. Ketika nilai saham itu menurun menjadi 8 dolar per lembar, saya ira ini waktunya saya untuk membeli lebih banyak lagi sebelum harganya kembali meningkat, jadi saya membeli 400 saham lagi. Sekarang saya mempunyai 6.400 dolar investasi saham di perusahaan ini. Lalu, nilai saham meningkat menjadi 30 dolar per lembarnya. Saya jenius! Saya membayangkan akan ada artikel-artikel yangditulis tentang saya. Saya bisa melihat nama saya tertulis di Forbes. Investasi saya senilai 6.400 dolar kini menjadi 18.000 dolar! Lalu, saham lain melintas melewati radar saya, itu adalah saham milik perusahaan bernama "Tel-Save", lagi-lagi itu adalah investasi yang tidak bisa saya lewatkan. Saya mengambil seluruh sisa tabungan dan membeli saham-saham di Tel-Save. Ini kelihatannya akan menyenangkan!

Lalu, pukulan itu datang. Saat saham-saham saya nilainya menurun, saya tidak terlalu panik karena saya tahu kondisi seperti ini hanya sementara. Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa ini hanya sementara. Tapi ternyata tidak... saya akhirnya menyadari bahwa saya telah mengalami kerugian besar.Saya telah kehilangan 10.000 dolar uang yang telah kami simpa dengan susah payah. Tapi yang terburuk baru akan terjadi: saya harus memberitahukan semua ini kepada istri saya. Anda lihat, saya gagal untuk memberitahukan tentang rencana investasi itu kepada istri saya sebelum saya melakukannya. Sebagai akibatnya, saya harus merelakan 10.000 dolar itu sebagai "biaya seminar seumur hidup" yang tidak akan pernah saya lupakan. Kabar baiknya adalah, kegagalan saya membuat saya menyadari beberapa pelajaran berharga tentang berinvestasi yang ingin saya sampaikan kepada anda:

Selalu berunding dengan pasangan anda
Nasihat ini terutama ditujukan untuk para pria. Bahkan walaupun istri anda tidak "mengerti" tentang investasi, berundinglah dengan mereka. Percayailah pertimbangan mereka. Ini akan membuat pernikahan anda lebih bahagia dan anda mungkin akan membuat pilihan investasi yang sangat bagus (dan menghindari investasi yang buruk).

Jangan tempatkan uang yang tidak rela anda lepaskan pada resiko yang tinggi
Anda harus mengerti bahwa ketika anda berinvestasi pada sesuatu, anda juga mengambil resikonya. Aturan yang umum berlaku adalah, semakin besar tingkat pengembaliannya, semakin besar pula resikonya. Saya sudah tahu itu, tapi saya masih juga melakukannya.

Jangan mencoba untuk menjadi kaya secara kilat
Hal itu jarang terjadi. Dalam setiap kisah sukses, saya bisa menemukan kurang lebih 100 kegagalan. Saya berpikir bahwa saya bisa cepat kaya, tapi saya belajar dengan cara yang keras hanya untuk menemukan bahwa itu bukan hal yang normal. Itulah sebabnya Salomo menulis dalam Amsal 21:5, "Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."

Jangan letakkan semua telur anda dalam satu keranjang
Dalam real estate prinsipnya adalah lokasi, lokasi, dan lokasi. Dalam investasi, itu adalah melakukan diversifikasi. Dalam perekonomian yang selalu berubah-ubah, tidak ada seorangpun yang dapat memastikan apakah suatu jenis investasi itu akan tetap menjadi investasi yang baik dalam kurun waktu sampai 10 tahun ke depan atau sebaliknya (berubah menjadi investasi yang buruk). Memang, diversifikasi tidak menjamin anda tidak akan rugi sama sekali, tapi paling tidak dapat mencegah anda mengalami kerugian-kerugian yang sangat besar.

Sejak pengalaman itu, saya telah mengkonseling banyak orang yang juga mengalami beberapa pelajaran yang sama, dan mereka semua mengatakan hal yang sama, "Andai saja seseorang sudah memberitahukan saya hal-hal ini sebelumnya...". Atas nama saya sendiri dan semua investor yang pernah membuat kesalahan besar, perhatikan saran ini dan anda sedang menuju kehidupan berinvestasi yang lebih bahagia.

Sumber : cbn
Halaman :
1

Ikuti Kami