Aktivitas masyarakat yang semakin kompleks menuntut penggunaan energi lebih dan stamina kuat. Hal ini merupakan peluang bagi para produsen untuk memproduksi suplemen penambah tenaga/energy drink yang mengklaim dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Saat ini banyak dijumpai produk suplemen penambah tenaga lokal maupun impor yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Namun demikian, banyak di antara produk tersebut yang mengiklankan produknya secara berlebihan sehingga cenderung menyesatkan masyarakat, misalnya penggunaan pemanis buatan.
Dengan demikian, bila ada produk energy drink yang dalam labelnya mencantumkan tidak mengandung Saccharin namun dinyatakan mengandung Aspartame maka cenderung menyesatkan mengingat Aspartame sebenarnya juga termasuk pemanis buatan seperti halnya Saccharin.
Menurut Food Act and Regulations Malaysia, 1998 Regulation No.132A.No.6 point (e) page 95, makanan atau suplemen makanan yang mengandung aspartam pada label kemasan diharuskan untuk mencantumkan klaim "tidak direkomendasikan untuk penderita fenilketonurik" atau "tidak dianjurkan untuk penderita fenilketonurik".
Beberapa Produk suplemen penambah tenaga biasanya berisi Caffein (Trimetil Xanthin). Zat yang juga ada pada kopi ini adalah perangsang SSP, membuat orang tidak mengantuk, merasa segar dan bersemangat. Orang yang lelah dengan mengkonsumsi Caffein akan terpacu segar kembali, namun setelah efeknya berakhir, ia akan merasa lelah berlipat kali dan kadang tidak dapat mengendalikan rasa kantuknya.
Untuk para pengendara perlu diwaspadai karena dapat menjadi awal suatu kecelakaan. Mereka yang mengkonsumsi Caffein bisa mengalami ketergantungan Caffein. bila suplemen tersebut dikonsumsi dalam jangka waktu yang pendek mungkin efeknya masih baik, tapi bila konsumsi dalam jangka waktu yang lama secara terus menerus, maka akan terjadi penumpukan zat- zat suplemen tersebut dalam tubuh kita yang mungkin malah akan menjadi toksik dan merusak organ-organ tubuh kita terutama ginjal dan hati.
Sebetulnya suplemen hanya diperlukan bila makanan yang kita konsumsi kurang mengandung zat gizi, bermutu rendah, atau pada penderita penyakit kronis. Walau atlit sekalipun atau orang-orang yang melakukan aktivitas fisik berat, yang mempunyai metabolisme yang lebih tinggi, sebenarnya tidak memerlukan suplemen bila telah mengkonsumsi makanan sehat seimbang karena kecuali pada orang yang melakukan olah raga cukup lama maka memerlukan tambahan minuman yang mengandung elektrolit dan gula untuk mengganti keringat yang keluar dan menambah energi.
Sumber : humanhealth/cbn/berbagai sumber