Lepaskan Rasa Sakit, Sambut Sukacita

Single / 18 March 2008

Kalangan Sendiri

Lepaskan Rasa Sakit, Sambut Sukacita

Fifi Official Writer
6174
Hubungan dan impian anda sudah berakhir. Anda sudah menangis, bercerita kepada siapapun yang mau mendengarkan, dan bahkan mungkin sudah melakukan hal-hal yang terasa memalukan seperti menghubungi mantan anda lalu menggantung telepon begitu dia menjawabnya... Jadi, apa yang seharusnya anda lakukan? Bagaimana caranya agar anda dapat menyudahi semua drama ini dan membuka lembaran baru? Ahli tentang hubungan dan pengarang buku Michelle McKinney Hammond mengajak pembaca berjalan maju dari rasa sakit karena berakhirnya suatu hubungan menuju kepenuhan dalam buku terbarunya "Release The Pain, Embrace The Joy: Help for the Hurting Heart". Bagi siapapun yang mencari-cari cara untuk menyembuhkan hati mereka yang telah hancur, Michelle mengatakan, "Hari ini adalah hari untuk mengumpulkan kepingan-kepingannya." Artikel ini adalah kutipan dari bukunya.

Sebuah Janji
Kita semua pernah dikecewakan pada beberapa waktu dalam kehidupan kita. Kita telah disesatkan (atau tersesat) baik secara sadar atau tidak. Kita terpaku dan menatap dengan tidak percaya terhadap sisa-sisa dari semua janji yang pernah diucapkan tapi tidak pernah ditepati. Pergumulan untuk memulai kembali menjadi sangat nyata saat kita bahkan tidak tahu dimana tempat yang tepat untuk menjatuhkan jangkar kita.

Hati kita menyimpan banyak pertanyaan, masing-masing menantang niat kita untuk terus maju. Mencintai lagi? Lupakan itu! Mengapa harus mencoba lagi? Mengapa percaya lagi setelah terbukti bahwa kita tidak mempunyai jaminan yang pasti? Mengapa harus meletakkan keselamatan hati kita sekali lagi dalam resiko? Namun meskipun demikian, itu adalah satu kesempatan untuk melakukan langkah iman, bahwa hal-hal yang kita inginkan akan kita dapatkan. Pertanyaannya adalah dimana kita meletakkan kepercayaan kita. Bagaimana kita tahu bahwa kita akan pulih, bisa mencintai lagi dan juga dicintai, seperti yang selalu kita inginkan? Haruskah kita memegang janji-janji dari seorang pria ataukah mendengarkan sambil lalu saja? Bagaimana bisa percaya lagi dengan adanya bukti-bukti kegagalan?

Mungkin inilah tempat dimana penyesuaian harus dilakukan. Fokus dari iman kita sangat berhubungan erat dengan kemana kita akan pergi dari sini. Akankah manusia menjadi fokus kita, atau Tuhan? Satu-satunya tempat dimana hati kita aman adalah di tangan Tuhan. Satu-satunya Pribadi yang bisa kita percayai adalah Satu-satunya yang tidak bisa berbohong. Janjinya adalah ya dan amen. Dia tidak merubah pikiranNya. Dia berdiri di tengah-tengah pemisah, menebusi semua janji yang tidak bisa ditepati oleh manusia. Dia menukar semua janji yang rusak itu dengan jaminanNya sendiri. Dan jika Dia berbicara, apa yang Dia katakan pasti akan Dia tepati. Percayai itu.

Pemisahan
Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" (Kejadian 3:9). Di tengah-tengah sore, rasa sakit terasa dalam hati Tuhan. Dia bangkit dan mencari objek dari kasihNya: manusia yang kepadanya Dia telah berikan segalanya, yang telah Dia impartasikan rohNya, yang telah Dia cintai sejak Dia membentuknya sesuai dengan gambarNya. Ya, Tuhan telah memberikan Adam semua bagian dari diriNya, hatiNya dan jiwaNya. Tapi ada sesuatu yang salah. Ada sesuatu yang telah berubah. Jadi Tuhan mencari Adam untuk mengkonfirmasikan hal yang sebenarnya sudah Dia ketahui.

Taman itu hening, Adam dan Hawa juga. Terasa bahwa persekutuan yang indah dan persatuan yang biasanya Dia miliki bersama dengan mereka telah lenyap sore itu. Dan mengapa Adam dan Hawa bersembunyi? Adam biasanya menunggu dengan bersemangat untuk bertemu denganNya, sama seperti ketika seseorang menunggu orang lain yang sangat dikasihinya. Ya, ada sesuatu yang salah. Tuhan memanggil Adam dengan lembut, dan Adam akhirnya keluar, dengan ekspresi seperti seorang pasangan yang tidak setia dan telah tertangkap basah, berusaha menyembunyikan ksalahannya dari Seseorang yang telah berlaku setia. Ketika Adam memilih untuk berdosa dengan memakan buah yang telah dilarang Tuhan untuk dimakannya, dia telah memilih untuk merenggut hatinya dari tangan Tuhan dan memisahkan dirinyadari Seseorang yang paling mencintainya...

Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada ketika seseorang yang anda cintai memilih untuk merenggut hatinya dari genggaman anda, memalingkan dirinya dari cinta yang anda berikan. Rasa sakit ketika menemukan bahwa seseorang yang anda cintai lebih memilih yang lain. Anda telah menuangkan isi hati anda seperti air bagi orang lain untuk diminum, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya sesuatu yang berharga ini tertumpah di tanah. Anda menawarkan harta anda yang paling terpilih, dan tidak menduga bahwa intan-intan anda akan terlempar dibawa angin atau dihancurkan dengan injakan kaki, meninggalkan anda dalam keadaan kacau, berusaha mengumpulkan serpihan-serpihannya dan berdoa untuk pemulihan.

Peristiwa ini mengingatkan, bahwa Tuhan sangat mengenal kepedihan dan kesedihan kita. Dialah yang pertama kali mengalami luka yang mendalam ini dan pedihnya perpisahan. Dia tahu betapa dalam rasa sakit itu, dan Dia siap untuk menyentuh luka kita dan menyembuhkannya. Karena ketika hati kita berdarah saat yang kita cintai memalingkan dirinya dari kita... sebenarnya saat itu hatiNyalah yang berdarah. Saat kita terbuka menerima sentuhanNya, saat kita belajar untuk mempercayai pimpinanNya, dengan ajaib kita akan menemukan bahwa kita menjadi pulih. Walaupun mungkin kita pikir itu mustahil, namun kita pasti mampu mencintai kembali.

Bapa di Sorga, mencintai itu membutuhkan harga yang harus dibayar. Saya melihat diri saya seperti bangkrut setelah menghabiskan begitu banyak. Orang yang saya cintai telah menjauhkan dirinya dari saya, meninggalkan saya untuk mencari dan mengumpulkan serpihan-serpihan hati saya. Tolong saya untuk memulihkan hati saya... Saya merasa sedih karena kekosongan ini, saya merasa telanjang dan malu karena penolakan itu. Tolong selimuti saya dengan cintaMu dan hangatkan saya dari dinginnya kekecewaan yang saya rasakan. Saya menggigil dalam ketakutan akan masa depan, tolong berikan peneguhanMu bahwa hanya Engkau satu-satunya yang memegang semua kepenuhan masa depan saya. Tolong ketidakpercayaan saya dan bebaskan saya dari ke-putus asa-an ini. Pulihkan kembali harapan saya dan arahkan pandangan saya kembali padaMu, kembali kepada Sumber cinta sejati.

Ketika orang lain tidak mencintai saya seperti yang saya harapkan, tolong saya untuk menemukan diri saya di dalam Engkau. Ampuni saya karena telah mengutamakan yang lain, untuk memilih buah yang tidak semanis Engkau. Pulihkan saya dan satukan saya denganMu, sehingga saya bisa menjadi utuh kembali di dalamMu.
Di dalam nama Yesus aku berdoa. Amen.

Sumber : Michelle McKinney Hammond - CBN
Halaman :
1

Ikuti Kami