Prioritaskan pernikahan dan keluarga anda
Setelah penciptaan, hal pertama yang ada di pikiran Tuhan bukanlah pendidikan, pemerintahan nasional, Israel, atau bahkan gereja, tapi hubungan antara suami dan istri. Prioritas kita seharusnya merefleksikan hal yang sama.
Hadiah terbesar yang bisa anda berikan kepada anak-anak anda adalah cinta anda kepada ayah atau ibu mereka. Jebakan yang biasanya sangat mudah mengalihkan prioritas kita biasanya berupa hal-hal lain yang anda kejar, seperti pekerjaan, pelayanan, anak-anak, dan impian-impian kita pribadi. Dalam Family Life Marriage Weekends, kami menamakan isu ini sebagai "perselingkuhan dalam pernikahan", yaitu hal-hal yang menggantikan prioritas anda berdua.
Tetapkan hari khusus untuk berkencan dan bersenang-senang
Salah satu hal terbaik yang dilakukan keluarga Denise (istri saya) adalah merayakan. Setiap liburan kami selalu menemukan alasan untuk mengadakan pesta keluarga, dari tahun baru sampai natal tahun berikutnya. Dalam dunia kita yang sibuk, bersenang-senang bersama keluarga perlu menjadi prioritas yang penting. Sekali sebulan, kami juga mempunya hari bersenang-senang dengan beberapa teman dekat kami. Peraturannya adalah tidak ada pembicaraan bisnis, hanya bercanda tawa, bertualang, dan menikmati.
Kapan saat terakhir anda dan pasangan pergi berkencan berdua: makan malam yang tenang, kopi dan hidangan penutup, atau jalan-jalan berdua sambil berbincang-bincang dari hati ke hati? Luangkan waktu, itu tidak akan pernah terjadi tanpa perencanaan.
Tentukan dan pertahankan batasan-batasan
Batasan ditentukan untuk melindungi dan mempertegas area. Salah satu yang menjadi fokus saya adalah Denise, dia harus menjadi nomer satu dalam hidup saya. Salah satu batasan yang saya buat adalah saya tidak mau bertemu berdua dengan seorang wanita untuk alasan apapun. Mungkin batasan saya ini tidak populer atau tidak nyaman, tapi penting bagi saya untuk melindungi pernikahan kami.
Rencana Tuhan adalah kebalikan dari rencana dunia. Media berteriak, "Kami tidak mau batasan, kami mau kebebasan!" Namun kebenarannya adalah, hanya dengan menentukan dan mempertahankan batasan kita dapat menikmati kebebasan yang sejati.
Tentukan tujuan bersama-sama
Kami biasa menetapkan beberapa sasaran sebagai sebuah keluarga dan secara individual dalam 4 area: spiritual, rekreasi, pendidikan, dan keuangan. Saya kira mungkin kami telah membuat 3 anak kami stress dengan hal ini, tapi karena kebiasaan itu, sampai hari ini, mereka masih terus menentukan sasaran-sasaran dan kami sangat senang saling berbagi dengan mereka. Sama seperti yang dikatakan, jika anda gagal merencanakan, maka anda merencanakan untuk gagal. Mengapa tidak mengambil waktu minggu ini untuk duduk bersama dan menetapkan satu atau dua sasaran yang realistis yang bisa anda mulai capai bersama sebagai sebuah keluarga?
Ya + Tidak = Tidak
Pelanggaran terhadap prinsip ini telah mengakibatkan saya frustasi dan kehilangan uang. Pada awal pernikahan kami, kata "ya" dari saya dan "tidak" dari Denise hanya berarti, "Stop, berhenti sejenak, lalu berjalan maju lagi!" Seringkali dia tidak dapat memberikan alasan yang spesifik untuk menjelaskan perasaannya, dia hanya berkata "tidak". Itu memang kadang membuat saya frustasi, tapi saya telah belajar pentingnya kesatuan dalam keputusan-keputusan utama.
2 area yang utama adalah keuangan dan cara membesarkan anak-anak. Diskusikan bersama dan kembangkan anggaran keuangan, jagalah agar masing-masing posnya dapat dipertanggungjawabkan. Tentukan aturan untuk anak-anak bersama. Jika anda mengalami kesulitan atau keraguan, berdoalah tentang itu, dan jika masih tidak bisa diselesaikan, carilah pertimbangan dan pertolongan dari pihak ke3 yang dapat dipercaya. Tapi ingatlah, anda dan pasangan anda berada dalam 1 tim yang sama!
Prinsip-prinsip lainnya akan dibahas dalam artikel selanjutnya!
Sumber : christianwomentoday