Mencinta Hingga Terluka mengajarkan bahwa cinta sejati adalah cinta yang dihidupi dan dimiliki lewat berbagai ujian. Cinta sejati justru diuji oleh peristiwa dan orang, yang menaburkan hal-hal yang bertentangan dengan cinta itu sendiri. Terkadang kita harus mengalami hal yang menyesakkan hati, luka jiwa dan beban yang semestinya tidak kita tanggung : perlakuan semena-mena dari pasangan, membesarkan anak pecandu narkoba, mendampingi seorang suami yang penjudi, menjadi guru seorang anak yang berjiwa pemberontak, dan sebagainya. Namun, tetaplah bertahan jika memang kita harus melalui jalan demikian.
Di beberapa bagian buku ini ada penjelasan sederhana dan kesaksian tentang aspek cinta : cinta itu sabar, cinta memaafkan, cinta itu tangguh, cinta itu keras, cinta itu berkorban dan cinta itu memulihkan. Dari pengalaman menjadi konselor, Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndraha menyadari bahwa cinta itu membutuhkan latihan, ujian cinta juga membutuhkan model dan pembelajaran yang konsisten.
Buku Mencinta Hingga Terluka ini ingin menekankan bahwa dalam mencinta yang penting bukanlah hasil, tetapi prosesnya. Keberhasilan cinta tidak ditentukan oleh sang pemberi maupun si penerima cinta; bukan juga pada harapan-harapan yang terkabul.
Memberikan dengan cinta juga dilakukan Yesus. Saat Yesus meninggalkan dunia ini, Ia seolah-olah menjadi orang yang gagal. Orang-orang yang Ia cintai semua meninggalkan-Nya. Ia tak mendapat apapun dari mereka yang pernah Ia tolong dan sembuhkan. Yesus memberikan nyawa dan kehormatan diri-Nya, sampai mati di kayu salib; sebuah simbol penghinaan terbesar di zaman itu. Namun cinta Yesus itu akhirnya menghasilkan sebuah daya hidup dan menyembuhkan, yang terus berpengaruh sepanjang zaman. Setidaknya sudah lebih dari 2000 tahun, cinta-Nya terus dikenang.
Jika cinta anda sedang tawar atau hambar bacalah buku ini. Kisah-kisah dalam buku ini akan menyegarkan kembali cinta Anda. Mencinta tanpa terluka hanyalah cinta imitasi, adopsi atau teori. Selamat mencinta, hingga terluka.
MENCINTA HINGGA TERLUKA
Penulis : Julianto Simanjunta & Roswitha Ndraha.
Penerbit : Layanan Konseling Keluarga dan Karir (LK3).
Halaman : 125 hal.