Berdasarkan pengalaman saya dalam memberikan konsultasi keuangan lisan kepada klien, ada beberapa pos pengeluaran yang seringkali memiliki jumlahnya yang terlalu besar. Di artikel sebelumnya saya sudah memberikan 2 pos pengeluaran besar yaitu tagihan telepon dan busana serta aksesorisnya. Berikut ini adalah pos pengeluaran selanjutnya:
3. Barang-barang Elektronik
Pembelian barang-barang elektronik kadang-kadang juga bisa menghabiskan biaya yang cukup besar. Bukan karena tingginya harga barang tersebut, tetapi karena sering pembeliannya dilakukan berulang, padahal barang itu sudah ada sebelumnya di rumah. Dari pengalaman saya selama ini dalam menghadapi klien, barang yang pembeliannya sering dilakukan berulang adalah stereo set/radio-tape dan telepon seluler.
Penyebab utama seringnya barang-barang elektronik dibeli secara berulang adalah karena gencarnya iklan. Banyaknya iklan ponsel yang di media massa misalnya, sering membuat orang membeli ponsel sampai beberapa kali. Sampai-sampai tidak jarang kita melihat ada orang yang punya dua atau tiga ponsel sekaligus, padahal belum tentu keberadaan ponsel tersebut dia butuhkan semuanya. Hal yang sama juga terjadi pada radio-tape.
4. Hadiah dan Sumbangan
Tidak bisa dipungkiri, terkadang pengeluaran untuk pemberian hadiah atau sumbangan seringkali sangat besar. Untuk hadiah misalnya, kita seringkali memberikan baju, celana, atau sepatu baru kepada anak atau keponakan. Belum lagi bila Anda datang ke sebuah undangan pernikahan. Coba hitung, berapa kali dalam sebulan Anda datang ke sebuah kondangan? Anda tentunya akan memberikan amplop kepada si pengantin baru. Itu baru undangan kawin. Bagaimana dengan acara ulang tahun? Berapa kali dalam sebulan ada teman Anda yang berulang tahun? Bila teman Anda berulang tahun dan mentraktir Anda makan, maka Anda mungkin akan merasa tidak enak kalau tidak memberikannya hadiah. Bagaimana dengan kelahiran anak? Siapa teman Anda yang akan melahirkan bulan ini? Siapa teman Anda yang akan melahirkan bulan depan? Anda mungkin akan membelikan kado juga buat si anak yang baru saja lahir.
Nah, mudah-mudahan setelah mengetahui pos-pos pengeluaran apa saja dalam keluarga yang seringkali membengkak tak terduga, Anda bisa mendeteksi dan menyusun perencanaan keuangan yang lebih baik.
Defisit: Sumber Masalah
Dari pengalaman saya selama ini dalam melayani klien, saya bisa katakan bahwa defisit (pengeluaran lebih besar daripada pemasukan) adalah sumber dari hampir segala masalah keuangan. Kenapa? Sederhana sekali. Dengan adanya pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan, maka...
1. Simpanan Anda akan dipakai untuk menutup defisit tersebut, sehingga lama kelamaan simpanan Anda akan terus berkurang dan suatu saat habis. Dan bila simpanan Anda tersebut sudah habis, maka...
2. Anda akan menjual harta benda Anda untuk menambah simpanan tunai Anda, sehingga lama kelamaan harta benda Anda juga akan habis dijual. Bila simpanan serta harta benda Anda juga sudah habis, maka...
3. Anda akan pinjam uang dari sana-sini. Dan bisa dibayangkan apa yang akan terjadi kalau simpanan uang Anda habis, harta benda Anda habis, dan Anda punya hutang disana-sini, maka akibat yang akan muncul adalah:
* Berkurangnya rasa aman karena tidak memiliki simpanan uang di dalam rekening
* Munculnya pertengkaran dengan pasangan Anda karena simpanan uang keluarga habis terpakai dan harta benda keluarga habis dijual
* Turunnya rasa percaya diri karena Anda harus seringkali pinjam uang ke sana-sini
* Munculnya perasaan malu karena didatangi oleh seorang debt collector yang ingin menagih hutang
Semua itu tentunya bisa menjadi pemicu dari segala macam masalah keluarga.
Jadi bisa dilihat bahwa masalah keuangan merupakan salah satu penyebab terbesar dari munculnya masalah-masalah keluarga. Dan semua itu, bila dirunut, penyebabnya ternyata hanya satu: karena pengeluaran Anda lebih besar daripada pemasukan!