Di Antara Baik dan Buruk (1)

Parenting / 4 March 2008

Kalangan Sendiri

Di Antara Baik dan Buruk (1)

Fifi Official Writer
3675
Hari-hari ini media informasi semakin berkembang pesat. Seorang anak menangkap berbagai macam hal melalui acara televisi, film, iklan, majalah, video game, dan internet. Sebagian besar dari informasi itu berlawanan dengan nilai-nilai Kristen kita. Karena itu, banyak orang tua yang membatasi saluran-saluran TV, melarang anak mendengar jenis musik tertentu, dan juga memasang filter internet, yang semuanya berjalan cukup baik. Tapi kecuali anda bisa menemukan cara untuk membentengi anak-anak anda dari setiap bentuk media dan pengaruh dari luar, cepat atau lambat mereka harus berhadapan dengan pesan-pesan yang ditawarkan dunia ini.

Percaya atau tidak, ini bukan masalah baru. Paulus pernah membahas hal ini dalam Roma 12:2, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Dia merekomendasikan cara untuk menyaring ketidakmurnian dari pikiran anak ada, filter moral. Ini adalah nilai-nilai yang tertanam kuat dalam diri anda yang akan membantu anda mengevaluasi perilaku, keyakinan-keyakinan, ide-ide, dan menanggapinya dengan cara yang memuliakan Tuhan. Jadi bagaimana kita dapat membantu anak-anak kita mengembangkan pemikiran dengan filter moral? Berikut ini beberapa saran:

Mengenal Diri Kita Sendiri

Masih banyak orang tua yang tidak sadar akan filter moral mereka sendiri, tidak menyadari bagaimana mereka memproses hal-hal yang mereka terima atau hadapi. Menolong anak untuk mengembangkan filter moral dimulai dengan melatih diri kita sendiri untuk memiliki pemikiran dengan filter moral yang sama. Pandangan dunia meliputi 10 bidang: teologi, filosofi, biologi, psikologi, kode etik, sosiologi, hukum, politik, ekonomi, dan sejarah. Pendidikan moral seharusnya lebih dari sekedar, "karena pendeta berkata begitu..." atau "karena atasan berkata begitu...".

Orang tua perlu menentukan nilai-nilai mereka sendiri. Luangkanlah waktu untuk berdoa dan memikirkan apa saja hal-hal yang penting untuk keluarga dan di rumah anda. Tentukan panduan anda untuk TV, film, dan musik. Saya dan istri saya membicarakan tentang kapan putri kami bisa berkencan, dengan siapa mereka berkencan, dan hal-hal lainnya. Ini bukan hanya isu tentang moral, tapi nilai-nilai inti yang anda hidupi.

Gunakan Alkitab Sebagai Sumber

"Kebanyakan siswa di sekolah saya telah menerima banyak pengajaran Kristen," kata Steve Lee, seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah Kristen di Texas. "Tantangan utama yang saya hadapi adalah membuat mereka bisa berpikir dengan pola pikir Kristen terhadap isu-isu etika, mulai dari masalah nasional seperti aborsi sampai ke masalah pribadi seperti mencontek saat ujian."

Berkomunikasi Dengan Kreatif

Menconi, seorang ayah dari beberapa anak perempuan, menyalakan musik-musik Kristen di mobil setiap kali dia bepergian dengan mereka. "Sebelumnya saya mendengarkan lirik lagunya dan memikirkan beberapa pertanyaan untuk didiskusikan dengan mereka tentang inti setiap lagu. Kami melakukannya dengan santai dan itu menyenangkan!" Untuk Edwards, sarana itu adalah siaran radio Kristen yang dinyalakan di mobil setiap pagi saat dia mengantar anaknya ke sekolah. "Kadang kami membicarakan tentang topik yang dibahas di radio, dan kadang tidak..." Tapi karena interaksi yang konsisten, sekarang anaknya sangat menguasai hal-hal seputar isu sosial dan hubungannya dengan kebenaran firman Tuhan.

Seorang ibu dari 2 anak, Manikas Foster, suka membaca buku bersama anak-anaknya. "Dalam buku ke4 Harry Potter, karakter utamanya meninggal, dan mereka bersedih saat sampai ke bagian itu," katanya. Kematian tokoh itu memberi dia kesempatan untuk berbicara kepada anak-anaknya tentang kuasa kebangkitan esus dengan anak-anaknya dan betapa pentingnya berbagi tentang kebenaran itu kepada teman-teman mereka. Bahkan ide atau hal yang negatif dalam acara TV atau film dapat diubah menjadi kesempatan yang baik. Anda bisa saja masuk ke ruang tengah dan berpikir, "Saya tidak percaya mereka menonton ini..." Tapi anda bisa menggunakan saat itu untuk memberikan arahan moral dan menggunakannya sebagai bahan pengajaran.

(Bersambung ke artikel selanjutnya...)

Sumber : christianitytoday
Halaman :
1

Ikuti Kami