1. Minta Bantuan Pasangan
Jangan abaikan peran pasangan. Ingat, Anda tak hidup sendirian di rumah. Anda mungkin merasa segan meminta bantuan pasangan karena merasa sudah merupakan kewajiban Anda mengurus rumah dan anak-anak. Namun, jangan coba-coba menjadi super mom atau super dad. Suami adalah pasangan hidup Anda, oleh karena itu mulailah bersama-sama menjalankan tugas sebagai orangtua.
2. Ajarkan Tanggung Jawab
Motto-nya, "Semua anggota keluarga harus saling membantu." Motto ini sangat efektif dalam mengajarkan anak-anak patuh di rumah. Pekerjaan rumah tangga tak dapat berjalan baik tanpa adanya kerja sama dari semua anggota keluarga. Ajarkan tanggung jawab sejak usia dini dan sampaikan harapan Anda kepada anak-anak dengan jelas dan jangan plin-plan. Misalnya, atur waktu bermain si kecil dan tegaskan agar mereka selesai mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dulu sebelum menonton TV.
3. Sediakan Waktu
Sesibuk apapun Anda, sisihkan selalu waktu untuk anak-anak. Makan malam bersama atau bercanda bersama Si Kecil menjelang tidur, bisa mempererat hubungan Anda dengannya. Pada saat Anda melakukannya, matikan televisi atau tinggalkan dulu urusan lain. Konsentrasikan kebersamaan Anda dengan Si Kecil. Dengan begitu, anak-anak akan lebih memberikan rasa respek kepada Anda dan menuruti apa kata Anda di kemudian hari.
4. Perhatikan Situasi
Perhatikan dengan seksama keadaan di sekeliling tempat anak Anda berada. Apakah Anda ingin si kecil memiliki perilaku yang baik? Pastikan mereka sebagai contoh yang baik bagi teman-temannya atau orang-orang di sekelilingnya. Ajarkan anak untuk berperilaku yang baik kepada orang dewasa maupun teman-teman seusianya. Jika Anda menitipkan si kecil di tempat penitipan anak, perhatikan apakah keadaan di sekitarnya aman, terutama bila dia akan menghabiskan waktunya seharian di sana. Pastikan anak Anda berada di lingkungan yang baik dan aman.
5. Lakukan Bersama
Jangan kurangi kualitas waktu yang Anda miliki untuk dihabiskan bersama anak-anak. Jadikan anak-anak bagian dari keluarga, agar mereka merasa bermanfaat, misalnya dengan melibatkan mereka untuk ikut berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga seperti berbelanja, memasak, membersihkan rumah, atau menyetrika pakaian bersama. Tentu saja Anda harus menyesuaikan waktunya, misalnya mengajak anak berpartisipasi pada saat liburan atau di akhir minggu, dan sesuaikan tugas yang diberikan dengan usia mereka.
6. Atur Rutinitas
Atur rutinitas dengan anak, misalnya tentukan jam makan malam dan jam tidur malam mereka; dan Anda sendiri mendisiplinkan diri sendiri untuk berusaha menemani mereka pada jam-jam tersebut. Bila Anda tidak dapat pulang tepat waktu, beritahukan kepada anak Anda alasannya.
7. Waktu Keluarga
Manfaatkan waktu saat anak Anda mengerjakan PR-nya sebagai ajang bagi Anda memperlihatkan perhatian kepadanya. Meskipun Anda tak secara langsung membantunya, lakukan saja tugas Anda sebagaimana si kecil melakukan tugasnya. Bila anak Anda tak ada ulangan atau tugas dari sekolah, ajak anak Anda untuk bermain bersama, misalnya bermain puzzle atau teka-teki silang.
8. Kalender Keluarga
Tuliskan kegiatan yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga di tempat yang mudah terlihat, misalnya ditempelkan di pintu kulkas atau di dekat telepon. Cara ini dapat membuat semua anggota keluarga peduli dengan kegiatan sesama anggota keluarga lainnya. Tuliskan nama mereka yang tak bisa makan malam di rumah, sehingga yang bersangkutan akan menyadari berapa banyak dia tak ikut berkumpul bersama keluarga.
9. Berdua dengan Anak
Sisihkan waktu hanya berdua saja dengan setiap anak. Bila Anda memiliki lebih dari satu anak, sempatkan diri untuk mengobrol secara pribadi kepada masing-masing dari mereka. Misalnya di sore hari yang santai, sambil duduk di beranda rumah, pancing anak Anda untuk menceritakan hal-hal yang mereka alami, baik yang menyenangkan maupun yang mengesalkan mereka. Anda dapat memulainya dengan menceritakan tentang Anda dan pekerjaan Anda.
10. Jam Kerja Fleksibel
Bila memungkinkan, pilihlah pekerjaan dengan jam kerja yang fleksibel, sehingga Anda dapat menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan si kecil di pagi hari, sebelum berangkat ke sekolah. Lalu, mengantarnya ke sekolah dan bila memungkinkan, menjemputnya di sore hari. Cara ini akan membuat Anda memiliki waktu kebersamaan yang cukup dengan si kecil.