Gereja Dengan Kemewahan Yang Berbeda

Internasional / 30 January 2008

Kalangan Sendiri

Gereja Dengan Kemewahan Yang Berbeda

Puji Astuti Official Writer
18750
Apakah Anda pernah bertanya, "Dimana saya bisa menemukan gereja yang bagus? Saya perlu gereja di mana keluarga saya bisa dihiburkan - di mana kami bisa mendengar Firman Allah yang murni, dan di mana anak-anak saya bisa tumbuh dewasa mengenal kebenaran Tuhan yang sejati. Tetapi, dimana gereja semacam itu bisa saya temukan?"

Saat ini, gereja tampil dalam berbagai kemasan. Dari gereja modern dengan fasilitas yang memanjakan jemaatnya, hingga gereja tradisional dengan bentuk dan pelayanan masih sama seperti sewaktu kekristenan pertama kali di rintis di bangsa ini. Jika Anda bertanya seperti apa gereja yang bagus? Hal ini akan sulit di jawab, karena semuanya itu tergantung kriteria yang Anda ajukan.

Namun satu hal yang tidak dapat disangkal, bahwa saat ini gereja sedang berada dalam persaingan ketat. Banyak gereja-gereja besar membangun gedung dengan kapasitas tidak hanya ribuan orang bahkan puluhan ribu orang. Konsep gereja seperti ini sering disebut sebagai konsep megachurch. Dengan menyebut nama seperti Bethany, maka orang akan langsung teringat akan megahnya gedung gereja di Nginden, Surabaya. Untuk di Jakarta, gedung gereja megah nan apik dapat kita temui di berbagai tempat elit. Sebut saja GBI yang sedang membangun Rumah Doa Bagi Segala Bangsa di Sentul, atau juga GBI Mawar Sharon yang berada di kawasan mewah Kelapa Gading.

Salah satu gereja yang menawarkan kemewahan yang menurut mereka menawarkan konsep berbeda adalah Gereja Generasi Apostolik yang dipimpin oleh Ibu Indri Gautama.

Merupakan visi Ibu Indri untuk terbentuknya kembali sebuah komunitas seperti komunitas jemaat mula-mula yang mengadopsi dan menghidupi nilai-nilai kerajaan Allah dalam keseharian. Visi ini sudah diterjemahkan dalam manifestasi pembangunan apartemen The Kuningan Place. Proyek The Kuningan Place adalah manifestasi dari "Marketplace Ministry" dalam jemaat GGA.

The Kuningan Place ini menghadirkan sebuah ruang serba guna - The Lumina - yang berkapasitas 1,200 kursi. Diharapkan ruang serba guna ini menjadi tempat untuk memperlengkapi pemimpin-pemimpin yang akan dipakai oleh Tuhan. Dan pastinya di tempat ini jugalah atmosfir surga akan di alami banyak orang.

"Kita bertekad untuk The Kuningan Place bukan hanya menjadi bangunan mewah di tengah kawasan bisnis Kuningan tetapi menjadi pembawa perubahan bagi lingkungan sekitarnya," demikian pernyataan dari Maria Magdalena Ministry.  Melalui tempat ini diharapkan dapat mempertemukan orang-orang dengan hadirat Tuhan dan kebenaran melalui injil yang diberitakan sehingga terjadi suatu sinergi yang membawa dampak di masyarakat, ekonomi, politik dan kesejahteraan masyarakat.

Sebuah harapan yang sangat luar biasa. Keberadaan gereja memang harus memberi dampak bagi lingkungan dan kotanya. Karena esensi gereja adalah menjadi terang dan garam, dampak bagi masyarakatlah merupakan hal utama yang harus menjadi pemikiran ketika sebuah gereja dibangun di suatu lingkungan.

Sumber : Berbagai sumber/vm
Halaman :
1

Ikuti Kami