Menjadi Pengusaha Jangan Terlalu Rajin

Career / 15 January 2008

Kalangan Sendiri

Menjadi Pengusaha Jangan Terlalu Rajin

yosefel Official Writer
4981

Menjadi seorang pengusaha sukses, otak encer saja tidak cukup. Dengan kepintaran yang kita miliki, kita hanya menjadi pesuruh. Sehebat apapun insinyur, dia hanya pesuruh orang yang punya usaha.

Seorang pengusaha harus bisa cerdik. Inilah salah satu tipsnya mulailah membangun usaha dengan kemampuan, hobi atau minat yang Anda kuasai dulu. Alasannya, kita bisa dengan mudah membuat kalkulasi dan me-manage risiko karena sudah paham akan seluk-beluknya.

Sebagai pemilik, Anda pasti senang bukan main jika usaha yang baru dirintis tadi sudah banyak mendatangkan proyek dan keuntungan. Pasti Anda tambah bersemangat merampungkan proyek-proyek tersebut satu persatu.

Cara seperti itu keliru. Jadi pengusaha tidak boleh rajin seperti pekerja. Karena kalau terlalu rajin malah tidak berkembang. Seharusnya kalau dapat banyak proyek didelegasikan ke orang lain, sehingga waktu yang tersisa bisa cari proyek atau usaha lain.

Di Indonesia masih sulit membedakan antara pebisnis dan self employee, karena itu susah berkembang. Semuanya dikerjakan oleh si owner-nya. Kalau bisnis, dia tinggalkan kemanapun bisnisnya tidak mati.

Di dalam sebuah perusahaan sekitar 80 persen adalah rutinitas sehingga bisa disistemkan. Karena itu, kini saatnya untuk menguasai manajemen perusahaan untuk menyiasati rutinitas tersebut dan owner bisa memiliki waktu untuk lebih kreatif. Setelah usaha Anda berkembang pesat, jangan pernah menaruh telur hanya di dalam sebuah keranjang. Artinya, jika waktu yang tepat untuk membiakkan usaha.

Kesempatan Anda telah tiba di depan mata, lakukanlah segera! Bentuklah unit-unit usaha baru yang lain dan rebutlah pasar!

Sumber : forbes
Halaman :
1

Ikuti Kami