Right Connection 1

Parenting / 13 January 2008

Kalangan Sendiri

Right Connection 1

prisca Official Writer
4180
Dengan memiliki hubungan yang erat dengan anak anda hari ini, akan menyiapkan mereka dalam menghadapi apa yang ada di depan

Saya tahu pada saat anak saya yang berumur 12 tahun, Lexi, akhirnya tertidur di malam hari, mulutnya berhenti berkicau! Dia memang cerewet bawaan lahir dan kadang-kadang, secara tidak sadar, saya menjadi tidak sabar dan ngomel mendegarkan ocehannya terus. Tapi dia benar-benar tidak terhentikan, pada saat saya hampir terhanyut menikmati segarnya air saat mandi berendam, saya mendengar suaranya memecah lamunan saya.

"Ma, apa yang baru saja saya katakan?"

Biasanya, harus saya akui bahwa saya tidak tahu. Saya yakin banyak diantara anda,para ibu-ibu, mengalami hal yang sama seperti saya. Pada saat saya berbicara kepada remaja-remaja putri di salah satu workshop saya, saya sering bertanya apa yang paling mereka inginkan dari ibu mereka untuk berubah . Hampir setiap kali seseorang mengangkat tangannya dan berkata, " sepertinya, dia terkadang tidak benar-benar fokus pada saat dia berbicara dengan saya. Aku berharap dia, misalnya, tidak mencuci piring atau benar-benar berhenti membuang sampah pada saat saya berbicara. Dan sungguh-sungguh, benar-benar menatap mata saya..dan mendengarkan!"

Tepat setelah itu saya mulai merasa benar-benar bersalah.

Pentingnya memiliki hubungan yang dekat dengan anak-anak

Dalam dunia ilmu sosial kemampuan untuk terhubung sepenuhnya dengan kehidupan anak anda disebut "connectedness". Dan itu adalah bahan baku yang vital dalam membesarkan anak yang sehat. The Journal of the American Medical Association menerbitkan penelitian yang menemukan remaja yang merasa dicintai dan terhubung dengan orang tua mereka memiliki statistik jauh lebih rendah dalam mengalami hamil di luar nikah, penggunaan narkoba, kekerasan, dan bunuh diri. Penelitian laini menunjukkan kenyataan bahwa remaja-remaja dalam keluarga memiliki "tradisi" lebih sedikit mengalami perilaku yang beresiko tinggi seperti kekerasan, abuse atau penyiksaan, dan hubungan yang tidak sehat. Dengan kata lain, pada saat anak merasa nyambung dengan orang tua mereka, mereka tidak akan mencari pemenuhan kebutuhan mereka dengan cara yang merusak atau pada orang yang salah.

Penelitian ini memberikan data-data yang memberikan motivasi, tetapi memiliki hubungan yang erat atau menciptakan tradisi keluarga seringkali hanyalah menambahkan satu lagi tugas pada daftar "yang harus dikerjakan" orang tua. Jadi berikut kabar baiknya: dengan berhubungan dekat dengan anak, hanya dengan sedikit usaha yang anda investasikan pada masa kanak-kanak, anda dan anak anda bisa mengurangi resiko yang besar pada masa remajanya.

Sebagai contoh, suami saya mengajak anak kami yang berumur 14 tahun untuk makan sayap ayam dan mengadakan pembicaraan antar lelaki hampir setiap hari Kamis. Hari Natal tidaklah komplit tanpa makan sayap "Texas Butt Burner!" Sayap ayam tersebut merupakan tradisi mereka, hubungan ayah-anak laki-laki istimewa milik mereka. Dan saya juga memiliki tradisi ibu-anak perempuan. Berikut adalah ide kegiatan-kegiatan,yang saya sangat suka sekali, yang dapat kita lakukan dalam tradisi orang tua-anak:

  • Bubur ayam di Sabtu pagi hari bersama ayah
  • Makan malam di hari Minggu bersama ibu
  • Mission trip orang tua-anak pada saat masing-masing anak berumur 13 tahun
  • Petualangan naik gunung pada saat libur sekolah bersama ayah
  • Makan siang di sekolah dengan anak anda sekali dalam seminggu

Penulis best seller dan seorang psikolog anak Dr. Ross Campbell mengatakan bahwa "hanya jika tangki emosionalnya penuh seorang anak dapat diharapkan untuk menjadi yang terbaik atau melakukan yang terbaik." Dengan kata lain, anak anda akan lebih baik dalam mengerjakan bagiannya dalam keluarga, dari membuang sampah sampah sampai pergi ke gereja tepat waktu, apabila mereka merasa secara emosional nyambung dengan orang tuanya.

Mandat untuk menjalin hubungan erat dengan anak anda

Untuk orang tua yang sibuk, kemungkinan untuk memiliki anak yang mengerjakan tugas rumah tanpa ngedumel merupakan sebuah motivasi untuk mengurangi kegiatannya dan fokus pada anak mereka. Tetapi motivasi yang paling utama untuk menjadi akrab dengan anak-anak seharusnya adalah ketaatan pada Tuhan. Ulangan 11:19 hanyalah salah satu dari begitu banyak ayat Alkitab yang dengan jelas mengharapkan keluarga dan tubuh Kristus menjadi guru yang paling utama untuk setiap anak. Di ayat ini berkata, " Kamu harus mengajarkannya (perkataan dan jalan Tuhan) kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."

Terjemahan sehari-harinya adalah, "Hei, lakukanlah banyak hal bersama anak-anak kamu!" Terjemahan Ibrani untuk kata "duduk" adalah "yasab", yang artinya "hidup dan  tinggal bersama." Jelas sekali ayat ini menunjukkan hubungan yang dalam, tidak hanya sekedar duduk. Dan pada saat ayat ini menantang kita untuk mengajari anak kita pada saat kita melangkah di jalanan secara harafiah berarti "ajari mereka dengan cara menunjukkan pada mereka cara hidup kita." Hal ini berbicara momen demi momen dari kehidupan. Tuhan telah memberikan kita tugas untuk memiliki hubungan yang dalam dengan anak kita supaya mereka akan belajar bagaimana hidup untuk Tuhan.

 

Ingin tahu bagaimana caranya untuk memulai hubungan yang erat antara orang tua dan anak?

Ingin tahu berapa IQ anda dalam hal hubungan orangtua-anak?

Nantikan di artikel Parenting berikutnya.

 

Sumber : Dannah Gresh
Halaman :
1

Ikuti Kami