Kopi, Berguna Atau Berbahaya?

Info Sehat / 27 June 2007

Kalangan Sendiri

Kopi, Berguna Atau Berbahaya?

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property 'nama' of non-object

Filename: read/index.php

Line Number: 63

nathanael Official Writer
14646

Let's have a coffee talk, dan bicara tentang ada apa dibalik nikmatnya secangkir kopi panas yang harum

Anda pasti suka kopi, bahkan butuh kopi, atau bahkan tidak bisa hidup kopi. Kopi membuat anda tetap jalan dan memberi anda ekstra "kekuatan" dan energi yang anda sangat perlukan. Benar?

Setuju tidak setuju, mari kita bangun sesaat dan cium aroma kopi yang sesungguhnya!

Kalau anda suka kopi, anda tidak sendirian. Lebih dari 400 milliar cangkir kopi dikonsumsi setiap tahun, sehingga menjadikannya sebagai minuman paling populer di dunia. Di Amerika saja, 107 juta orang (52% dari jumlah populasi) meminum kopi secara rutin setiap hari. 57 juta orang lainnya meminum kopi beberapa kali seminggu. Dan kalau dulu kopi rata-rata digemari orang tua, kini peminum kopi terbanyak ialah orang berusia 18-39 tahun.

 

Mari kita lihat fungsi yang baik dari kopi

 

Kopi selama ini didengungkan sebagai minuman yang berguna untuk menambah energi dan membuat orang terjaga dari kantuk. Benarkah kopi sehebat itu? Kandungan utama dalam kopi ialah kafein, yang berfungsi sebagai perangsang susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab itu tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1 - 3 cangkir), tubuh kita terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau pun mengantuk.

Kafein acap kali juga dijadikan salah satu bahan pelengkap pada obat sakit kepala. Pasalnya, kafein memiliki kemampuan mempersempit pembuluh darah ke otak (vasokonstriksi) sehingga pelebaran pembuluh darah di daerah otak yang merupakan penyebab sakit kepala bisa ditanggulangi.

Lebih jauh, kafein dikatakan dapat menyusutkan lemak. Secara fisiologis, tubuh orang kegemukan kurang mampu membakar lemak ketika berolahraga dibanding orang bertubuh normal. Akibatnya, tubuh akan membakar karbohidrat sebagai sumber energi, sehingga kadar gula darah cepat merosot. Ini sebabnya orang gemuk merasa lapar berlebihan setelah berolahraga dan akhirnya cenderung makan lebih banyak. Dengan minum 3 cangkir kopi perhari, tubuh orang gemuk termobilisasi untuk membakar lebih banyak timbunan lemak selama berolahraga. Kafein membantu memecah lemak menjadi sumber energi siap pakai berupa asam lemak. Hal ini mendorong tubuh lebih banyak memanfaatkan lemak, sehingga pembakaran karbohidrat menjadi lebih terbatas. Yang perlu diperhatikan hanya pasokan gula yang ikut masuk bersama kopi.

 

Bagaimana dengan dampak buruk kopi?

 

Minum kopi ternyata bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan kadar trigliserida, yang menjadikan darah lebih pekat. Kondisi ini rawan mengakibatkan penyempitan lubang pembuluh darah akibat endapan lemak, yang beresiko mengundang serangan jantung dan stroke.

 

Minum kopi juga berbahaya bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) karena senyawa kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam.

 

Kebiasaan wanita hamil minum kopi juga meningkatkan resiko kematian dini pada bayi hingga dua kali lipat. Diduga kafein pada kopi membuat bayi lemah, mudah terserang infeksi, dan mengalami kesulitan bernafas hingga dilahirkan.

 

Pada wanita, kopi juga merangsang terjadinya keropos tulang. Secara alami memang wanita memiliki resiko terkena keropos tulang 5 kali lebih besar dari pria, tapi minum 2 cangkir kopi sehari saja, akan mengurangi kepadatan massa tulang secara jelas.

Pada dosis sedang, kafein menaikkan produksi asam lambung yang berlangsung lama, sehingga dapat memperbesar risiko penyakit lambung, tukak lambung, atau tukak usus halus. Jadi para penderita kelemahan lambung hendaknya menghindari konsumsi kopi.

Kebiasaan menyeruput kopi panas-panas disinyalir juga dapat membengkakkan resiko terserang kanker esophagus. Kebiasaan minum kopi juga meingkatkan resiko terkena kanker payudara dan kanker kandung kemih.

Kebaikan kopi untuk mengembalikan energi juga dikatakan sebagai "si energi palsu"  yang membawa efek roller coaster bagi penikmatnya. Mereka yang memperoleh kesegaran akibat kopi hanya akan merasa "naik" dalam waktu sekejap, kemudian kondisinya akan "jatuh" lagi, persis seperti naik roller coaster. Ketika "jatuh", seseorang akan meminum kopi untuk "naik"  kembali. Akibatnya, jadilah ia pecandu kopi baik secara psikologis maupun fisiologis. Orang yang sudah mengalami ketergantungan kopi akan sering merasa letih atau lelah, tak bersemangat dan mengantuk kalau sehari saja tidak minum kopi.

Gangguan lain yang bisa diakibatkan oleh kopi apalagi jika dikonsumsi di atas 250 mg (lebih dari 3 gelas sehari) ialah  jantung berdebar, gelisah, insomnia (sulit tidur), gugup, tremor (tangan bergetar), bahkan mual sampai muntah-muntah.

Karena semua dampak buruk kopi inilah, setiap penyuka kopi disarankan untuk minum kopi tanpa kafein (decaff). Atau bagi yang ‘biasa saja' dengan kopi, dapat mengganti kebiasaan ini dengan mencoba minuman lain, seperti teh, air jeruk atau air putih saja. Bagaimana? Keberatan? Plihannya ada di tangan anda.

Halaman :
1

Ikuti Kami