Tahun Baru Dulu dan Sekarang

Nasional / 30 December 2007

Kalangan Sendiri

Tahun Baru Dulu dan Sekarang

Puji Astuti Official Writer
5170
Tahun baru 2008 sudah didepan mata. Kerap kali perayaan tahun baru diwarnai hura-hura dan konsumerisme. Tahun baru, ada yang beranggapan semua harus baru. Pada hal yang lebih penting adalah refleksi agar di tahun yang akan datang ini, kehidupan menjadi lebih baik dan bisa memberi arti bagi orang lain. Inilah yang membuat banyak orang kehilangan esensi dari tahun baru.

Dimasa lalu, (Dikutip dari website Kedubes AS di Jakarta) orang-orang melakukan kebiasaan-kebiasaan untuk meninggalkan masa lalu dan memurnikan dirinya untuk tahun yang baru. Hal itu dilakukan orang Persia kuno dengan mempersembahkan hadiah telur pada Tahun Baru, sebagai lambang produktifitas. Sedangkan orang Romawi kuno saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci.

Orang-orang Romawi mempersembahkan hadiah kepada kaisar saat tahun baru. Para kaisar pun lambat laun mewajibkan hadiah-hadiah seperti itu.

Pada tahun 457 Masehi, gereja melarang kebiasaan ini, bersama kebiasaan tahun baru yang lain karena merupakan kebiasaan kafir.

Namun pada tahun 1200-an pemimpin-pemimpin Inggris mengikuti kebiasaan Romawi yang mewajibkan rakyat memberikan hadiah tahun baru. Saat pergantian tahun, para suami di Inggris memberi uang kepada para istri untuk membeli bros sederhana (pin). Namun kebiasaan ini hilang pada tahun 1800-an. Meski demikian, istilah ‘pin money', yang berarti sedikit uang jajan tetap digunakan.

Dalam perayaan tahun baru, banyak orang-orang koloni di New England, Amerika, menembakkan senapan ke Udara danberteriak, sementara yang lain mengikuti perayaan di gereja atau pesta terbuka.

Dan tahun baru 2008 ini, di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia mengingatkan agar tidak digelar pesta hura-hura.

Sumber : Detik.com/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami