Menggeliat-geliat, berisik, tidak bisa diam, dan selalu gembira serta bersemangat dari mereka bangun tidur sampai malam hari mereka akan tidur kembali, apakah itu? Betul: balita!! Semua orang tua yang memiliki anak balita mengetahui bahwa energi mereka tidak terbatas. Perilaku mereka yang terus menerus tidak bisa diam ini mungkin membuat anak anda terlihatnya terlalu kecil untuk belajar rutinitas setiap hari yang dapat mendorongnya membangun dan mengokohkan hubungannya dengan Tuhan. Kenyataannya, yang benar justru sebaliknya. Dengan bantuan anda, anak anda dapat menggunakan tenaganya yang tak pernah habis untuk merayakan kasih Tuhan.
Jika anda mengetahui anada anda menyukai suatu lagu, dorong dia untuk bergoyang, menggerakkan tangannya, melompat, menari, atau bertepuk tangan.
Resse Kauffman, presiden dari Child Evangelism Fellowship, pelayanan yang khusus menjangkau anak-anak dengan gospel, mengatakan sangatlah penting unruk menyediakan dasar rohani yang kuat untuk balita kita. Kauffman mengatakan, "ada kesempatan pada awal-awal usia balita pada saat dia mudah untuk dijangkau dengan aktifitas dan materi pengembangan yang tepat mengenai Pencipta dan Tuhannya.
Jadi bagaimana kita bisa memanfaatkan energi ini untuk memperkaya pendidikan awal kekeristenan mereka? Berikut beberapa ide yang mungkin bisa membantu anda.
Bernyanyilah
" Nyanyikanlah nyanyian baru kepada Tuhan..." (Mazmur 149:1)
Musik pujian dan penyembahan bisa dimasukkan dalah kehidupan sehari-hari. Hari anak anda dapat dimulai dan diakhiri dengan musik yang positif dan mengangkat imej Tuhan. Pada saat anak anda sedang berpakaina, sarapan, atau melakukan tugas-tugas kecilnya, dia bisa mendengarkan dan belajar lagu yang membuat dia tertarik mengenai Tuhan dan kasih Tuhan.
Saat anak anda tahu liriknya, anda mungkin akan sering dengar dia menyanyikan lagunya dengan spontan. Musik tidak hanya dapat digunakan untuk mengajar kebenaran Firman Tuhan dasar, tetapi juga untuk mengajar mengingat ayat-ayat Firman Tuhan. Mungkin ada ayat-ayat tertentu yang anda inginkan untuk dia pelajari dan yang dapat dia ingat pada saat dia membutuhkannya bahkan pada saat dia belum bisa membaca. Akan lebih mudah dan menyenangkan menghapal Alkitab apabila dengan dinyanyikan. Kaset dan CD mengenai Alkitab tersedia di toko-toko buku rohani, atau anda dapat menciptakannya sendiri. Jangan khawatir mengenai kualitas suara anda. Anda anda akan tetap mencintai anda J
Menari seperti Daud
" Biar mereka memuji namaNya dengan tarian..." (Mazmur 149:3)
Untuk anak balita, tidak ada kombinasi yang lebih oke daripada musik dan gerakan. Kita tahu dari Alkitab (2 Samuel 6:14) bahwa raja Daud memuji Tuhan melalu tarian, dan kita bisa mengajar anak kita untuk melakukan hal yang sama. Pada saat mendapatkan lagu yang riang yang anak anda senangi, dorong dia untuk bergoyang, menggerak-gerakkan tangannya, melompat, menari atau bertepuk tangan. Carilah DVD dan video yang isinya pujian dengan tarian yang anda serta anak anda dapat tiru.
Perkatakanlah Firman Tuhan
"Aku akan memuji Tuhan setiap waktu; pujianNya akan selalu ada dalam bibirku" (Mazmur 34:1).
Dorong anak anda untuk memperkatan Firman Tuhan. Mendramakan cerita Alkitab adalah cara yang menyenangkan untuk membuat seluruh keluarga dan sahabat untuk terlibat dalam mengajari anak anda kebenaran rohani. Berikan kepada setiap orang bagian untuk mempelajari cerita Alkitab yang sederhana, dengan beberapa properti, kostum anda bisa membuat drama bersama dengan balita anda.
Menceritakan cerita membuat anak dapat menunjukkan pengetahuannya mengenai cerita Alkitab yang elah dibacakan kepadanya. Setelah membacakan anak anda sebuah cerita, berikan dia beberapa pertanyaan. Kemudian, dorong dia untuk mencerita dengan versinya sendiri mengenai cerita tersebut. Anda mungkin akan terkejut dengan apa yang dia katakan.
Jangan memaksa anak anda untuk menghapal, hal tersebut akan terjadi dengan alamiah apabilan anda terus melatihnya. Pada saat anak anda bertambah besar, dia akan bisa menghapal ayat yang lebih b\panjang dengan cepat. Anda akan merasa gembira karena rasa percaya dirinya yang berkembang karena dia sadar dia mampu menghapal ayat yang lebih panjang.
Sumber : Victoria Carrington, www.christianitytoday.com