Minyak Ikan Berkhasiat Turunkan Serangan Jantung

Info Sehat / 27 November 2007

Kalangan Sendiri

Minyak Ikan Berkhasiat Turunkan Serangan Jantung

Lestari99 Official Writer
12026

SIAPA yang tidak "ngeri" dengan serangan penyakit jantung. Menurut hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Departemen Kesehatan (Depkes) tahun 1996, penyakit jantung koroner menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian. Sedangkan berdasar SEAMIC Health Statistic 2000, penyakit serbiovaskuler seperti jantung koroner dan stroke berada di urutan kedua penyebab kematian tertinggi di dunia.

Herannya, sedikit orang Eskimo yang menderita penyakit mematikan ini. Di negara yang terletak di Kutub Utara itu, jumlah penderita jantung terhitung rendah. Adalah Jorn Dyerburg dan H.O. Bang yang berspekulasi bahwa ada hubungan antara sedikitnya penderita jantung di Eskimo dengan kebiasaan makan mereka. Orang Eskimo mengonsumsi banyak makanan laut. Seperti yang diketahui, lemak dari laut mengandung polyunsaturated, yaitu jenis lemak penghasil asam lemak omega-3.

Asam lemak ini biasa terdapat dalam ikan air segar seperti salmon, makerel dan swordfish. Selain itu, asam ini juga bisa ditemui pada lemak sayur seperti kanola dan kacang-kacangan. Asam lemak omega-3 sudah sejak lama diteliti sebagai zat yang bisa mengurangi tingkat kematian akibat penyakit jantung koroner, terutama kematian mendadak.

Mati Mendadak

Riset terbaru yang dipublikasikan Journal of the American Medical Association melaporkan ada hubungan antara konsumsi ikan dengan jumlah asam lemak omega-3 serta pertumbuhan penyakit jantung koroner. Hasil ini didapat dari penelitian yang diadakan Nurses's Health Study yang mengikutsertakan 98.462 perempuan.

Penelitian tersebut menunjukkan relasi kuat antara konsumsi ikan dan asam lemak omega-3 dengan kemungkinan pertumbuhan penyakit jantung koroner. Semakin tinggi jumlah konsumsi omega-3, semakin rendah risiko terserang jantung koroner.

Eksperimen lain dilakukan oleh Physicians Health Study yang melibatkan 22.000 laki-laki setengah baya. Hasilnya, asam lemak omega-3 dalam aliran darah berpengaruh terhadap risiko kematian akibat jantung koroner. Kian tinggi kandungan asam lemak omega-3 dalam darah, kian tinggi pula daya proteksi tubuh terhadap kematian mendadak.

Bukti ini diperkuat lagi oleh sebuah riset di Italia. Riset ini menyertakan 11.000 orang, lelaki dan perempuan penderita serangan jantung. Mereka dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama menerima perawatan seperti biasa. Kelompok kedua diberi asupan suplemen vitamin E. Kelompok ketiga diberi konsumsi kapsul minyak ikan.

Hasilnya, vitamin E tidak memberi dampak apa pun terhadap risiko serangan jantung. Sedangkan kelompok ketiga yaitu mereka yang mengonsumsi kapsul minyak ikan ditemukan mengalami penurunan serangan jantung sebesar 45%.

Dari serangkaian penelitian di atas, Dyerburg dan Bang menyimpulkan asam lemak omega-3 bisa menurunkan risiko kematian mendadak akibat serangan jantung. Efek ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kandungan kolesterol dalam darah. Pengaruh asam lemak omega-3 itu tidak terlihat langsung, melainkan tiga bulan setelah riset dilakukan. Kesimpulan lain adalah dosis pemberian asam lemak omega-3 harus kecil. Dianjurkan dosis diberikan setara dengan mengonsumsi dua ikan berlemak setiap minggu. Dalam bentuk kapsul, total dosisnya adalah 800 sampai 1000 miligram perhari. Di Amerika Serikat (AS), setiap kapsul berisi 300 atau 500 miligram asam lemak omega-3. Dibandingkan dengan terapi obat tradisional, asam lemak omega-3 jauh lebih bermanfaat, aman dan tidak mahal.

Dari bukti-bukti ini, penderita jantung atau penyakit pembuluh darah lain dianjurkan mengonsumsi asam lemak omega-3. Dosis yang disarankan adalah dua ekor ikan segar setiap minggu atau dalam bentuk suplemen. Anjuran ini berlaku tidak hanya bagi penderita jantung, tapi juga mereka yang berisiko menderita penyakit jantung akibat peningkatan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi atau diabetes. Bahkan bagi orang yang tidak terancam risiko sakit jantung konsumsi lemak polyunsaturated akan membawa dampak positif.

Uniknya, mayoritas ahli medis tidak merekomendasikan keampuhan asam lemak omega-3 ini bagi pasiennya. Padahal jauh sebelum studi penelitian terbaru ini, sudah sejak lama asam lemak omega-3 diketahui manfaatnya. Justru para ahli medis itu banyak merekomendasikan vitamin E sebagai konsumsi untuk penderita penyakit jantung.

Produk Alami

Sementara menurut ahli jantung dari Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, Profesor. Dr. Asikin Hafiah, penemuan mengenai manfaat asam lemak omega-3 sudah lama diketahui oleh para ahli medis di Indonesia. Merujuk pada banyak penemuan di luar negeri, para dokter di sini pun sudah menganjurkan konsumi ikan laut pada para pasiennya.

"Sejak dulu kami tahu bahwa ikan laut sangat berguna bagi tubuh. Maka kami selalu menganjurkan pasien jantung agar rajin mengonsumsinya, cukup sehari satu. Jika kebiasaan ini dilakukan maka tingkat serangan jantung akan menurun," jelas Asikin.

Namun karena penyakit jantung adalah penyakit progresif, maka konsumsi minyak ikan ini tidak bisa menyembuhkan penyakit jantung secara 100%, hanya menurunkan persentase serangannya saja.

Penelitian tentang minyak ikan ini sudah dilakukan sejak tahun 1996 oleh dr. Fadilah Supari yang juga ahli jantung RS Harapan Kita. Ia merekomendasikan ikan lemuru yang banyak terdapat di perairan laut Indonesia sebagai ikan yang potensial mengandung asam lemak omega-3. Dengan mengonsumsi dua porsi ikan lemuru setiap minggu maka cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 cukup optimal ini mampu menurunkan kadar superoksida yang merusak jaringan otot jantung. Disarankan agar ikan ini tidak digoreng, melainkan ditim. Sebab jika digoreng maka kandungan omega 3-nya akan menguap.

Menurut Fadilah, pada orang yang mengonsumsi omega-3, keping darahnya (platelet) tidak mudah pecah atau menggumpal. Asam lemak omega-3 ini menjadikan dinding pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, dan tidak mudah ditembus oleh zat yang memecah dinding pembuluh darah. Asam lemak ini bisa menurunkan parameter biokimia sebagai faktor risiko arteriosklerosis seperti kolesterol, LDL dan trigliserida.

Karena itu, Asikin berpendapat bahwa asam lemak ini juga mampu memperbaiki tekanan darah pada penderita hipertensi serta semua penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembuluh darah.

Senada dengan pendapat Asikin, Dr.Arayandanu dari DepartemenTeknologi Makanan dan Gizi, Universitas Djuanda, Bogor menyatakan bahwa khasiat asam lemak omega-3 tidak hanya bisa dirasakan oleh penderita jantung, melainkan juga diabetes dan hipertensi.

"Banyak penelitian yang sudah membuktikan kehandalan asam lemak ini. Tapi memang para ahli medis kita tidak semuanya menyarankan konsumsi ikan pada pasien. Ada beberapa ahli medis yang belum mengetahuinya atau ragu-ragu. Padahal tidak ada obat dari dokter yang berpengaruh pada kinerja minyak ikan dalam tubuh pasien," jelas Aryandanu dalam kesempatan terpisah.

Banyak produk telur omega-3 yang kini banyak dijual di pasar swalayan. Menurut Arya, produk rekayasa ini memang diilhami dari khasiat asam lemak omega-3. Telur jenis ini bisa meningkatkan kadar asam lemak omega-3 dalam aliran darah. Tapi bukan berarti bisa menurunkan kadar kolesterol atau trigliserida, hanya mengubah kadar asam lemak dalam plasma darah saja. Sebutir telur omega-3 berisi asam lemak omega-3 (618 mg), dan asam lemak omega-6 (999 mg), seperti yang tercantum pada kemasan telur yang diperdagangkan. Namun baik Arya maupun Asikin menganjurkan agar penderita jantung lebih mempercayai produk alami sebagai sumber asam lemak

Sumber : Mer - sinarharapan.co.id
Halaman :
1

Ikuti Kami