Spiritualitas dan Seks part 2

Marriage / 18 November 2007

Kalangan Sendiri

Spiritualitas dan Seks part 2

prisca Official Writer
8401

Melanjutkan wawancara pada artikel sebelumnya dengan para ahli terapis seks Kristen: Doug Rosenau, Michael Sytsma, Christopher McCluskey, dan Debra Taylor yang tergabung dalam Sexual Wholeness, Inc (SWI), simak terus pendapat-pendapat mereka yang bisa mengubahkan kehidupan seks dalam pernikahan anda!

Kenapa pertanyaan "apa yang boleh dan tidak boleh mengenai seks dalam pernikahan" merupakan pertanyaan yang salah?

Doug: Seks adalah mengenai intimasi dan hubungan. Anda seharusnya bertanya, apakah yang saya inginkan ini egois? Apakah ini memberi? Apakah ini mencintai?

"Apa yang bisa saya lakukan?" atau "Seberapa jauh saya bisa melakukannya?" adalah pertanyaan yang salah. "Bagaimana saya bisa membantu pasangan saya penuh secara seksual?" - itu adalah pertanyaan yang baik.

Christopher: pelajarilah spirit dari tindakan tersebut. Sewaktu Kristus dikonfrontasi dengan orang-orang yang ingin tahu, apakah batasannya? apakah peraturannya? Tanpa kecuali, Dia selalu memotong pertanyaan yang hanya menanyakan seputar "permukaan" saja.

Walau seks adalah sesuatu yang fisikal, itu adalah merupakan hubungan yang emosional dari dua jiwa, dan itu merupakan tindakan spiritual. Setiap tindakan hubungan suami-istri adalah sebuah tindakan memuja. Pertanyaannya adalah siapa yang sedang dipuja? Siapa yang dipermuliakan dari tindakan ini? Apakah mempermuliakan Tuhan atau mempermuliakan si musuh? Anda tidak bisa melakukan seks dan tidak menghubungkannya dengan alam spiritual. Itu tidaklah mungkin.

Rasul Paulus mengatakan kepada kita di Roma 12:1 "Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati (spiritual act of worship). Kita mempersembahkan tubuh kita sebagai penyembahan melalui nyanyian kita, pujian kita, pengajaran kita, tangan kita melalui pelayanan. Tubuh kita adalah persembahan yang hidup yang kita persembahkan setiap hari dalam berbagai ekspresi fisik untuk mempermuliakan Tuhan. Sewaktu kita mempersembahkan tubuh kita dalam kesatuan seks, itu merupakan penyembahan, tetapi bisa saja kita justru menghina Tuhan sebagaimana seks juga bisa mempermuliakan Tuhan.

Ini sepertinya theologi seksualitas anda...

 

Doug: Memang. Mengapa Tuhan menciptakan seks? Untuk menyingkapkan cinta dan kreatifitasnya. Untuk menyingkapkan diriNya.

Debra: Pada dasarnya kita berbicara mengenai bagaimana menghidupi Firman Tuhan. Apakah kebeneran Tuhan mengenai seks? Bagaimana anda menghidupinya untuk Yesus?

Christopher: Beberapa pasangan mengatakan pada saya, "Tetapi kami mencintai satu sama lain, jadi seharusnya kami bisa melakukan apa pun yang kami inginkan." Saya mendorong mereka untuk mengatakan, "Oke, Tuhan adalah kasih, dengan huruf "K" besar. Jadi kita harus huruf besar K meng-Kasih-i satu sama lain. Kita akan mengekspresikan Tuhan yang adalah Kasih melalui persatuan ini.

Sebagai contoh, katakanlah seorang suami ingin istrinya berhubungan seks dengan orang lain. Anda bisa menggunakan prinsip-prinsip rohani untuk membuktikan hal ini salah. Si istri dapat mengatakan, "Sayang, ini tidak boleh karena Alkitab mengatakannya begitu." Dia berkata, "Yeah, tapi aku hanya berfantasi saja." istrinya bisa meresponi, "Kalau begitu, mari kita lihat apa spirit dari tindakan ini. Jika itu yang kamu pikirkan saat kita berdua menjadi satu, dan Tuhan mendengar dan mengetahui semuanya, tindakan ini mengkomunikasikan apa ke Dia?" Saya rasa rata-rata pasangan akan mengatakan, "Mmm.. Saya tidak pernah berpikir seperti itu sebelummya."

Wah, contoh yang ekstrim sekali, tapi kamu mengatakan apapun pertanyaannya, selidikilah inti/hatinya.

 

Michael: Pada saat pasangan mengerti hati atau inti dari seks, mereka tidak akan memikirkan pertanyaan seperti "seberapa jauh aku bisa melakukannya?" dan "apa yang boleh dan tidak boleh kami lakukan?" Banyak orang Kristen mentok pada pertanyaan mengenai batasan-batasan akan sesuatu-apakah boleh untuk melakukan oral sex dengan istri anda?

Doug: Sang suami harus berpikir, perilaku ini benar-benar boleh, tetapi apakah aku menyakiti perasaan istriku dengan memintanya melakukan sesuatu yang tidak nyaman baginya? Ini tidaklah semudah mengatakan bahwa oral sex itu boleh. Mungkin saja boleh, tapi tidak sekarang, karena anda menyakiti perasaan istri atau suami anda karena dengan egoisnya memaksa perilaku tersebut dalam bercinta. Tetapi sama-sama egoisnya apabila menghalangi kesenangan yang diperbolehkan.

Michael: Ambil contoh oral sex. Riset menunjukkan bahwa oral sex telah mencapai titik dimana hal itu hampir diterima di budaya masyarakat kita sebagaimana berhubungan suami-istri.

Di bidang kami, kami melihat bahwa orang-orang tidak lagi menanyakan pertanyaan, " apakah oral sex tidak apa-apa?". Pertanyaan tersebut tidak muncul sesering, "Apakah anal sex boleh?" Kami takut budaya tersebut akan mengarah kepada apa yang bisa dan tidak bisa diterima dalam pernikahan Kristen, dan hal itu tidak benar. Hanya karena keluarga berencana (KB), posisi yang berbeda, tindakan yang berbeda diperbolehkan di budaya kita tidak berarti hal-hal tersebut diperbolehkan di hadapan Tuhan.

Tetapi ada orang-orang Kristen yang memanipulasi hal tersebut.

 

Christopher: Para suami Kristen yang datang ke kantor saya dan berkata, "Kami ke sini karena kamu adalah penasehat Kristen dan istri saya menyembunyikan dirinya dari saya. Saya ingin anda menggunakan ayat-ayat Firman Tuhan dan mengatakan padanya bahwa dia berdosa karena tubuhnya bukanlah miliknya."

Apakah dia memiliki dasar Firman Tuhan untuk setiap argumen yang dia kemukakan? Ya. Apakah dia benar? Tidak. Dia benar-benar kehilangan spirit dari tindakannya, walau dia dapat mendukung setiap hal dengan ayat Firman Tuhan. Saya katakan padanya, " Semua yang kamu katakan mungkin secara hitam putih benar di hadapan hukum tapi hal tersebut jauh dari spirit hukum bahwa yang berdosa sebenarnya adalah kamu, karena kamu benar-benar kehilangan spiritnya. Dan jika anda memaksa istri anda menyerahkan tubuhnya pada anda, setan akan bersorak sorai akan apa yang anda lakukan."

Doug: Alkitab jelas-jelas menentang necrofilia. Alkitab jelas-jelas menentang insest. Ambil contoh kedua hal tersebut. Hal-hal tersebut dilarang di Perjanjian Lama. Tetapi ada yang mengatakan pada saya, "Tetapi jika saya mengikuti hukum Perjanjian Lama, saya tidak boleh mencium istri saya pada saat dia sedang datang bulan. Dan saya tidak pernah mendengar seorang pun mengajarkan bahwa hal tersebut salah. Jika kita hidup dalam jaman anugrah, dan kita berhasil menyingkirkan peraturan-peraturan tersebut, kenapa kita tidak mengacuhkan semua peraturan tersebut?" Adalah mudah untuk memanipulasi dan memutarbalikkan Alkitab; adalah susah untuk memanipulasi dan memutarbalikkan hati atau inti dari Alkitab ketika kita telah menangkap maknanya.

Michael: Itulah mengapa saya pikir Yesus selalu merujuk inti dari suatu masalah sewaktu Dia diperhadapkan pada pertanyaan yang spesifik.

Jadi kita seharusnya tidak menanyakan batasan-batasan?

 

Debra: Kita harus berurusan dengan intinya. Kemudian pertanyaan aslinya tidak lagi penting.

 

 

Sumber : www.christianitytoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami