Persahabatan, Bukan Kesalehan

Kata Alkitab / 2 November 2007

Kalangan Sendiri

Persahabatan, Bukan Kesalehan

Lestari99 Official Writer
9256

Tahukah Anda bahwa Tuhan ingin menjadi sahabat Anda? Yesus mengalami kematian di kayu salib agar Anda dan saya bisa mempunyai hubungan yang intim dan pribadi dengan Dia! Bukan rencana awal-Nya untuk datang kepada kita dan memberikan daftar aturan untuk dipatuhi supaya kita bisa diterima oleh-Nya.

Sebagian besar, itulah yang disebut dengan agama, mengikuti seperangkat aturan dan tata tertib. Saat kita menaati aturan itu, kita merasa diri kita baik, dan saat kita gagal menaatinya, kita merasa diri kita buruk. Dulu saya adalah orang yang agamawi untuk waktu yang lama. Saya bergumul sedemikian keras untuk bisa menaati semua peraturan agar saya bisa merasa baik tentang diri saya sendiri dan agar Tuhan bisa menerima saya. Tapi kemudian saya menemukan bahwa masalah terbesar dengan menjadi agamawi adalah: hal itu menghalangi saya dari menikmati kehidupan dan hubungan dengan Tuhan.

Tidak seperti agama, sebuah hubungan adalah tentang persekutuan, bukan tentang apa yang kita lakukan atau tidak kita lakukan. Itu adalah tentang jatuh cinta dengan Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya sepanjang hari, sama seperti yang kita lakukan dengan sahabat kita.

Efesus 3:12
Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.

Memperoleh keberanian artinya mendekat kepada-Nya dengan bebas dan tanpa rasa takut.  Dengan kata lain, sebagai hasil dari iman kita kepada Yesus, kita dapat menikmati sebuah hubungan yang intim dengan Tuhan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Ada perbedaan yang besar antara menjalani keagamaan dan mengalami sebuah hubungan dengan Tuhan. Saya ingin membagikan sesuatu kepada Anda, sesuatu yang Tuhan ajarkan pada saya tentang seperti apa mempunyai hubungan yang intim dengan Dia.

Harapan Tuhan Atau Harapan Manusia?

"Apa yang Tuhan harapkan dari saya?" banyak orang bertanya tentang ini kepada diri mereka sendiri, dan jawabannya tergantung dari bagaimana Anda melihat hubungan Anda dengan Tuhan. Saya tidak pernah lupa akan perkataan seorang teman, dia bilang bahwa Tuhan berkata padanya, bahwa agama adalah ide manusia tentang harapan Tuhan, dan saya pikir itu adalah definisi yang bagus. Contohnya, banyak orang berpikir Tuhan mengharapkan mereka menjadi orang yang baik dan benar. Tapi alkitab mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa. Tuhan tahu bahwa Anda dan saya tidak mampu untuk menjadi benar dalam keadaan terpisah dari Dia. Itulah sebabnya Yesus datang ke dunia, sehingga kita dapat dibenarkan dalam Kristus.

Kita membutuhkan kasih karunia Tuhan untuk menjadi orang benar, karena menjadi benar bukan hanya tentang perilaku kita atau tentang mengikuti sejumlah aturan. Itu juga tentang motivasi kita. Jika kita mempunya hubungan yang dekat dengan Tuhan, hasil yang alamiah akan timbul karena kita dimotivasi dan dimampukan oleh hubungan kita dengan-Nya, untuk melakukan hal-hal yang Dia ingin kita lakukan. Apakah itu menolong orang lain, membaca Firman-Nya, berdoa, atau melakukan hal-hal baik lainnya. Jika hubungan kita dengan-Nya berada di prioritas utama, maka kita akan sangat peduli dengan apa yang Dia pikirkan. Dengan kata lain, kita akan termotivasi oleh keinginan untuk menyenangkan Tuhan dan mengasihi orang lain, bukan oleh keinginan kita akan penerimaan atau ketakutan akan apa yang orang lain pikirkan tentang kita.

Apakah Anda Menikmati Kehidupan Anda?

Tanda yang lain jika kita sedang menjalani keagamaan dan bukannya mengalami hubungan dengan-Nya adalah jika kita tidak menikmati kehidupan kita dan hubungan dengan-Nya. Panggilan untuk setiap orang percaya adalah untuk menikmati Tuhan. Jika kita tidak menikmati-Nya, kita tidak akan menikmati kehidupan karena Dia adalah Hidup itu sendiri. Jika Anda dan saya hanya ber'agama', maka semuanya akan berputar di sekeliling mengikuti aturan-aturan dan hukum-hukum. Jika kita hanya menjalani hidup keagamaan, bahkan hubungan kita dengan Tuhan pun bisa terasa seperti sebuah beban! Kita tidak menanti-nantikan saat di mana kita bisa bersama dengan Dia, tapi kita merasa bahwa kita harus menyediakan waktu untuk membaca firman-Nya, harus berdoa, harus pergi ke gereja... dan daftarnya terus berlanjut. Tapi saat Anda dan saya menikmati hubungan yang intim dengan Tuhan, kita melihat hal-hal dengan berbeda. Menghabiskan waktu denganNya terasa seperti sebuah hak istimewa, kita ingin membaca firman-Nya, ingin berdoa, dan ingin pergi ke gereja.

Saya tidak mengatakan bahwa kita seharusnya tidak mempunyai aturan dalam kehidupan kita. Aturan itu baik karena bisa membantu kita untuk mempunyai hidup yang disiplin. Tapi mempunyai aturan menjadi masalah jika kita merasa tertolak atau tidak cukup baik saat kita gagal menaatinya. Yesus tidak mau kita hidup dalam rasa bersalah dan penghakiman. Dia datang untuk membebaskan kita.

Apakah Anda Mengalami Kebebasan?

Saya yakin ada banyak orang yang hidup di bawah beban aturan-aturan keagamaan yang ingin sekali mengalami hubungan yang sesungguhnya dengan Tuhan. Yesus telah membayar harga yang sangat mahal agar kita bisa dibenarkan dan mempunyai hubungan yang benar dengan Allah.

2 Korintus 5:21
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Anda dan saya seharusnya termotivasi untuk lebih terfokus pada hubungan kita dengan Tuhan, bukan pada hal-hal seperti berapa banyak pasal yang harus kita baca dalam Alkitab atau berapa lama seharusnya kita berdoa. Kita diselamatkan dari dosa kita sehinga kita bisa mengenal Tuhan dan mempunyai hubungan pribadi dengan-Nya. Tuhan ingin kita bisa menikmati hadirat-Nya dan menjadi diri sendiri dalam hubungan kita dengan-Nya.

Galatia 5:1
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Tuhan ingin Anda dan saya berhubungan dengan-Nya sepanjang hari. Anda dan saya bebas untuk bersantai, menjadi diri sendiri, dan berbicara dengan-Nya tentang apapun, kapan saja, bagaimanapun perasaan kita.

Pilihlah Hubungan

Pilihan ada di tangan Anda: Anda dapat menjalani kehidupan keagamaan, berusaha keras untuk tetap menaati berbagai peraturan dan ‘kewajiban', atau Anda dapat menikmati hubungan, mengalami keintiman dengan Tuhan. Allah semesta alam ingin menjadi sahabat Anda, membicarakan berbagai hal dengan Anda, saling berbagi rahasia, berbagi sukacita dan air mata. Saya mendorong Anda untuk mencari Dia dan pewahyuan pribadi dari cinta-Nya pada Anda, agar Anda dapat bersantai dan menikmati hubungan yang bebas dan intim dengan-Nya, mulai hari ini.

Ingatlah, bukan keagamawian kita yang Tuhan cari, tapi hatimu. Allah kita tidak meminta hidup yang mengikuti setiap aturan, tapi hati yang mencintai-Nya dan bergaul karib dengan-Nya. Sikap hidup yang benar pasti akan mengikuti setiap langkah hidup kita karena hati kita yang begitu mencintai-Nya.

Halaman :
1

Ikuti Kami