Tingginya harga minyak dunia juga meresahkan pengusaha dan pemerintah. Pengamat minyak, Zuhdi Pane mengatakan bila situasi di Irak tegang hingga akhir tahun, harga minyak akan tetap di atas US$ 80 per barel. Buntutnya, pemerintah harus mengubah asumsi harga minyak di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dari US$ 60 menjadi US$ 65 atau US$ 70 per barel.
Kini pengusaha mulai menaikkan harga barang lima sampai 17 persen. Mereka meminta pemerintah memberi keringanan berupa subsidi BBM supaya tak terjadi inflasi. Namun, hingga kini, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan apa pun meski harga minyak sudah menembus US$ 90 per barel
Sumber : Liputan 6