Anda yang sering mengalami stres patut waspada terhadap kemampuan otak yang menurun. Pasalnya stres berlebihan akan membuat sel-sel baru di otak mati. Demikian menurut hasil riset yang dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience di Inggris.
Dalam penelitian terhadap tikus percobaan, para ilmuwan dari Universitas Rosalind Franklin, Inggris, menemukan adanya penurunan sel pada hippocampus, tepatnya di area otak yang berfungsi untuk proses mengingat, belajar dan emosi.
Hippocampus adalah bagian dari otak yang terdiri dari dua area yang akan terus menumbuhkan sel-sel syaraf sepanjang hidup, baik pada manusia atau tikus.
Menurut tim peneliti, penurunan jumlah sel pada hippocampus ini terjadi kerena depresi. Namun matinya sel-sel ini tidak langsung terjadi pada saat seseorang mengalami stres melainkan satu hari kemudian.
Dalam risetnya, tim peneliti meletakkan tikus kecil bersama dengan dua tikus dewasa dalam kandang selama 20 menit. Tikus dewasa ini bersifat menguasai dan mengganggu si tikus kecil. Akibatnya, hormon stres dalam tubuh tikus ini meningkat tujuh kali lipat dibandingkan dengan tikus yang hanya berada di kandang sendirian.
Dari hasil analisa mikroskop terhadap jaringan otak diketahui tingginya hormon stres menyebabkan kemampuan perkembangan sel baru di hippocampus berkurang. Hasil ini sekaligus menyangkal teori sebelumnya yang mengatakan hormon stress akan mengembangkan pertumbuhan sel baru.
Menanggapi hasil riset ini, Profesor David Kendall dari Universitas Nottingham mengatakan memang stres yang berkepanjangan akan menyebabkan pertumbuhan sel syaraf di hippocampus menjadi lambat. Tapi menurutnya, stres ringan justru bermanfaat positif untuk tubuh.
Sumber : kompas.co.id