How Much We Need God?

Kata Alkitab / 6 October 2007

Kalangan Sendiri

How Much We Need God?

Admin Spiritual Official Writer
11003

Kehadiran Yesus di tengah dunia ini selalu menjadi kontroversi dan membawa argumentasi. Orang-orang yang tidak mengerti hukum Taurat memanggil nama-Nya tapi orang-orang yang mempelajari hukum Taurat justru menghujatnya. Itulah yang terjadi dengan Nikodemus, ia datang kepada Yesus karena kontroversi itu.

Dalam kehidupan manusia saat ini, saya melihat banyak orang yang tidak mencari Tuhan tapi hanya memakai Tuhan untuk sekedar memenuhi kebutuhannya. Manusia biasanya melawan dan memberontak terhadap Tuhan. Satu hal yang harus saudara sadari, kita tidak tahu bagaimana menyelamatkan diri kita sendiri tapi kita bisa menghancurkannya!! Hanya Yesus yang bisa menyelamatkan hidup kita dari kehancuran.

Setiap kita pasti berkata kalau kita membutuhkan Tuhan tapi sebenarnya kita tidak menyadari seberapa besar kita membutuhkan Tuhan. Itulah sebabnya kita selalu membutuhkan waktu khusus untuk berdoa terutama kalau kita mempunyai kebutuhan atau keinginan khusus yang kita inginkan untuk Tuhan jawab.

Ibrani 11:6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Dari ayat di atas kita bisa mengerti kalau kita membutuhkan iman untuk menyadari kebutuhan kita akan Tuhan. Tanpa iman, kita tidak akan pernah tahu seberapa besar kita membutuhkan Tuhan.

Filipi 4:13
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Melalui ayat ini, Paulus menekankan bahwa setiap kita dapat melakukan segala perkara. Menurut Paulus, di dalam Kristuslah kita seharusnya hidup, bergerak dan memiliki segala keberadaan kita. Kalau kita sungguh-sungguh menyadari seberapa besar kita membutuhkan Tuhan, maka yang seharusnya kita lakukan hanyalah mulai untuk meminta. Karena di dalam Kristus kita memiliki segala akses untuk segala sesuatu dengan hidup di dalam Dia.

Alkitab memberikan salah satu teladan yang luar biasa bagi setiap kita yaitu Daniel. Semenjak awal Daniel menyadari betapa besarnya dia membutuhkan Tuhan untuk melakukan segala sesuatu. Konsekuensi yang harus Daniel tanggung akibat kesetiaan dan ketekunannya adalah sesuatu yang patut kita contoh.

Kalau kita menyadari seberapa besar kita membutuhkan Tuhan, maka kita tidak akan memerlukan waktu khusus untuk datang kepada Tuhan, apalagi untuk meminta segala kebutuhan kita. Karena kita akan benar-benar menyadari di setiap saat dalam kehidupan kita, kita membutuhkan Tuhan untuk dapat melakukan segala sesuatu.

Terobosan di dalam doa membawa terobosan di dalam iman. Terobosan di dalam iman, akan membawa terobosan bersama dengan Tuhan. Jadi dengan berdoa secara konsisten akan menghasilkan iman di dalam Tuhan. Inilah yang menjadi rahasia hidup Daniel, konsistensi doanya.

Yohanes 5:14
Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."

Ayat ini dengan jelas mengatakan, "Lihat, engkau telah sembuh. Jangan berbuat dosa lagi." Hal ini menunjukkan dengan jelas ketika kita dalam keadaan sakit, kita tetap membutuhkan Yesus setelah kita sembuh. Bahkan lebih daripada itu bahwa kita sebenarnya lebih membutuhkan Yesus ketika kita sehat daripada waktu kita sakit.

Pada waktu sakit, kita merasa lebih teraniaya daripada waktu kita sehat. Pada waktu miskin, kita merasa lebih teraniaya daripada waktu kita diberkati. Keterbatasan roh kita membuat kita percaya kalau kita membutuhkan Yesus hanya jika kita sakit atau butuh berkat. Padahal lebih daripada itu!! Yesus lebih memperdulikan ketetapan akan masa depan kita daripada kondisi kita saat ini. Kita butuh Yesus lebih lagi setelah disembuhkan. We need Thee every hour!!

Markus 10:29-30
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

Ayat ini menjelaskan bahwa kesembuhan dan berkat adalah bagian dari aniaya dan kebencian. Jadi sewaktu kita sembuh dan sehat, itupun merupakan bagian dari aniaya. That's why we need God more!! Jika kita sungguh-sungguh menikmati berkat yang dari Tuhan, maka kita harus menggunakan word of God sebagai standard hidup kita.

Pengampunan akan membuka jalan untuk kesembuhan. Jika kita meminta kesembuhan tanpa mengampuni atau meminta pengampunan, maka kondisi kita tidak akan berubah. Doa kita tidak akan dijawab. Karena Alkitab telah menuliskannya dengan jelas mengenai hal ini. Tuhan telah menanti kita dengan janji-Nya untuk memulihkan, melepaskan, membebaskan dan menyelamatkan kita. Datanglah dengan kerendahan hati dan dengan hati yang hancur.

So, how much we need God?

Disadur dari khotbah prophet T. B. Joshua dalam KKR Kesembuhan Illahi, Istora Senayan, 28-29 September 2007.

Halaman :
1

Ikuti Kami