jawaban.com Penggunaan lagu Rasa Sayange dalam promosi pariwisata Malaysia terus dikritik masyarakat di Tanah Air. Warga Maluku, misalnya. Melalui Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, mereka menyampaikan protes keras pemakaian lagu itu oleh pemerintah Negeri Jiran. Menurut Karel, lagu tersebut asli ciptaan rakyat Maluku.
Hingga kini Pemerintah Provinsi Maluku masih mengumpulkan berbagai bukti otentik yang menerangkan Rasa Sayange adalah lagu dari Maluku. Bukti-bukti itu selanjutnya akan diserahkan ke Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.
Kontroversi tembang Rasa Sayange juga ramai diperbincangkan di Malaysia. Bahkan, sejumlah media massa setempat menjadikan isu ini sebagai wacana publik. Salah satunya The Star, harian populer Negeri Jiran itu memuat tanggapan tajam Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia Datuk Seri Doktor Rais Yatim yang menolak klaim Rasa sayange milik Indonesia. Menurut Rais, Indonesia tak akan pernah dapat membuktikan pencipta lagu rakyat ini.
Sedangkan Kantor Berita Malaysia Bernama menyajikan ajakan diplomatis pejabat tinggi Malaysia Datuk Doktor Adham Baba terhadap pihak Indonesia untuk berdiskusi secara intelektual. Namun, rupanya tak mudah mengubah pendapat masyarakat Indonesia yang meyakini lagu tersebut milik publik Tanah Air. Meski demikian, masyarakat tetap menginginkan adanya kejelasan asal-usul lagu Rasa Sayange.
Sumber : Liputan 6