Hidup sehat tentunya keinginan semua manusia. Tetapi terlalu sehat ternyata menjadi problem juga. Setidaknya itu yang terjadi di Inggris Raya ini.
Ini sungguh ironis. Sementara kita umat manusia terus berusaha menyempurnakan hidup agar bisa hidup sehat dan karenanya berumur lebih panjang, efeknya ternyata malah bisa sebaliknya.
Berdasar sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Edinburgh dan diterbitkan oleh jurnal medis Clinical and Experimental Allergy lebih dari 18 juta penduduk Inggris ini terkena sedikitnya satu alergi. Satu dari setiap tiga orang dewasa dan satu diantara setiap empat anak-anak.
Lebih dari 10 juta orang menderita hay fever atau alergi serbuk bunga, penyakit musiman yang datang bersamaan dengan musim semi dan panas. Penderitanya akan mengalami bersin-bersin, pilek, gatal mata hingga kesulitan bernafas.
Asma menyerang sekitar 5,1 juta anak-anak dan orang dewasa di Inggris ini dan menyebabkan seribu kematian setiap tahunnya. Dan dengan kenaikan penderita sebesar 5 persen setiap tahunnya, proyeksi yang diberikan penelitian itu sungguh mengerikan: setiap orang Inggris akan menderita asma di tahun 2050.
Lima juta orang menderita penyakit kulit parah, di Inggris disebut dengan eczema. Penyakit ini gampang sekali menyerang mereka yang mengidap asma maupun hay fever. Ini yang tipe alergi. Walau ada juga yang sifatnya bawaan atau keturunan.
Persoalan yang agak menggelikan bagi kita orang Indonesia mungkin adalah alergi makanan. Menurut laporan itu hampir 20 persen warga Inggris ini mengaku alergi terhadap jenis makanan tertentu.
Alergi terhadap segala sesuatu yang mengandung kacang-kacangan mengenai sekitar 500 ribuan orang. Akibatnya bisa dari yang sekadar kulit gatal hingga yang fatal kematian.
Seperti yang terjadi kepada seorang olahragawan Inggris beberapa tahun lalu. Ia memakan sandwich yang tanpa diketahuinya ternyata mengandung kacang-kacangan. Ia kolaps dan meninggal di rumah sakit.
Sebuah penelitian lain menyebutkan bahwa 7 juta orang tidak bisa mengkonsumsi susu sapi, sementara alergi makanan bergandum dan kerang juga sangat biasa.
Para pakar medis sekarang mengatakan muncul alergi terhadap jenis buah-buahan seperti pisang, alpukat dan apel.
Bagaimana mungkin ini bisa terjadi untuk negara modern seperti Inggris dan mengapa jenis-jenis penyakit yang muncul sungguh disebabkan hal-hal yang bisa dikatakan sepele.
Seperti ada sebuah penurunan kekebalan tubuh kolektif bahkan untuk mengatasi hal-hal yang sifatnya sederhana dan tidak pernah menjadi persoalan kesehatan di masa lalu.
Para pakar medis memperkirakan penyebab dari semua ini adalah kehidupan keseharian yang dianggap terlalu klinis dan higinis. Seorang pakar mengatakan bahwa anak-anak di Inggris ini tidak tereksposure dengan yang namanya infeksi.
Rumah-rumah di Inggris hampir semuanya mempunyai pemanas ruangan yang memadai sehingga walau udara sangat dingin mereka hidup dalam suhu yang terlalu stabil.
Makanan yang mereka makan dipilih dengan berhati-hati untuk memenuhi standar yang terbaik dari segi kesehatan dan gizi. Mereka juga telah diimunisasi untuk mengatasi berbagai kemungkinan serangan penyakit.
Akibat dari semua ini, system kekebalan tubuh natural yang mereka miliki tidak mempunyai fungsi dan kemudian malah menggerogoti tubuh mereka sendiri dari dalam.
Pendapat pakar ini belum tentu benar. Dan beberapa kalangan lebih memilih untuk menuding polusi udara akibat kendaraan bermotor dan limbah buangan pabrik sebagai penyebabnya.
Tetapi fakta menyebutkan bahwa tingkat polusi, darimanapun limbah buangan itu berasal, turun drastis dibandingkan 50 tahun yang lalu. Artinya warga Inggris ini sebenarnya hidup dalam lingkungan yang lebih sehat.
Sementara para pakar medis terus berusaha mencari penyebab dari kecenderungan aneh ini, pemerintah Inggrislah yang pusing bukan kepalang.
Setiap tahunnya mereka harus mengeluarkan anggaran 1 milyar Poundsterling untuk mengatasi, merawat dan menyembuhkan mereka yang terserang berbagai alergi ini.
Mungkin di masa datang pemerintah Inggris perlu membuat program kesehatan yang bertemakan: memperkenalkan apa yang dinamakan hidup tidak sehat untuk menjadi sehat. Siapa tahu?