Siapa Orang-orang Terdekat Anda?

Single / 20 September 2007

Kalangan Sendiri

Siapa Orang-orang Terdekat Anda?

Fifi Official Writer
7691

Saya berharap seandainya saja saya bertemu dengan Raja Salomo, saya akan mengatakan padanya untuk mencari teman-teman baru, atau lebih tepatnya, teman-teman wanita. Sebagai Raja Israel, Salomo mendapatkan kelimpahan yang hampir tidak terbatas. Dia adalah pria terkaya yang pernah hidup, dan saat dia meminta karunia hikmat pada Tuhan, dia kemudian menjadi orang yang paling berhikmat di muka bumi. Dia dikagumi karna menulis berbagai kata-kata bijak dalam kitab "Amsal". Salomo juga membangun bait Allah yang memukau, istananya sendiri dipenuhi dengan harta kekayaan. Bahkan, dia sampai menggunakan kota-kota yang lain sebagai tempat untuk menyimpan semua harta bendanya.

 

Kelihatannya dia memiliki segalanya, namun dalam kitab "Pengkotbah", yang juga ditulisnya, kita menemukan dia begitu depresi dan mencari-cari arti kehidupannya. Kisahnya yang direkam dalam 1 Raja-raja, menceritakan kejatuhannya. Dia berubah dari seseorang yng melakukan hal-hal besar untuk Tuhan, menjadi seseorang yang tindakan-tindakannya membuat Tuhan marah. Selama mempelajari kehidupannya, saya menjadi penasaran apa yang membuat dia bisa begitu melenceng dari titik awal saat dia mulai menjadi Raja. Saya yakin alasannya ada pada siapa saja orang yang dia pilih untuk menjadi teman-temannya.

 

Salomo menjalin hubungan baik dengan bangsa-bangsa lain, seringkali dengan menikahi wanita-wanita dari bangsa-bangsa itu. Hal ini merupakan masalah, karena banyak wanita yang dia nikahi berasal dari bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Tuhan telah menyuruh dia untuk tidak menikahi wanita-wanita dari bangsa asing itu, namun Salomo tidak mendengarkan. Istri-istrinya yang tidak percaya itu tetap menyembah berhala-berhala mereka, dan Salomo mulai mendirikan altar-altar untuk tempat pemujaan dewa-dewa demi menyenangkan mereka. Berdasarkan 1 Raja-raja 11:4, mengijinkan mereka untuk mempengaruhinya adalah kesalahan terbesar yang dibuat Salomo, "Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya."

 

Jika kita tidak berhati-hati, hal yang sama dapat terjadi pada kita. Tentu saja kita tidak akan menikah dengan ratusan orang, namun orang-orang yang berada dalam hidup kita mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap diri kita. Mereka bisa mempengaruhi tingkah laku kita dan memimpin kita untuk membuat keputusan-keputusan yang nantinya akan kita sesali. Ini mengingatkan saya akan pepatah "Show me your friends so I can tell who you are" ("tunjukkan teman-teman anda maka saya bisa katakan siapa anda sebenarnya").

 

Orang-orang yang kita ijinkan untuk dekat dengan kita, apakah itu pacar, atau sahabat-sahabat dekat, mempunyai pengaruh yang besar terhadap kita. Seringkali, mereka adalah orang-orang pertama yang menjadi tujuan kita untuk mendapatkan dorongan semangat, dukungan, dan nasehat. Jika mereka tidak mempunyai prinsip kepercayaan yang sama dengan kita, itu bisa berarti masalah. Saya tidak menyarankan anda untuk hanya bergaul dengan orang percaya lainnya. Than telah memanggil kita untuk menjangkau sebanyak mungkin orang dengan kebenaran FirmanNya. Membangun hubungan dengan orang-orang yang belum percaya seringkali membuka kesempatan bagi kita untuk membagikan iman kita pada mereka.               

 

Bagaimanapun juga, kita perlu berhati-hati, dengan siapa kita berbagi rahasia dan dengan siapa kita menghabiskan sebagian besar waktu kita. Karena ketika anda menghabiskan banyak waktu anda dengan seseorang atau beberapa orang tertentu, ada kecenderungan anda akan (sadar atau tidak) mengadopsi beberapa dari perilaku dan kebiasaan mereka. Jika kita tidak berhati-hati, berada bersama dengan sekelompok orang yang salah dapat menyebabkan kita menjauhkan pandangan kita dari Tuhan.

 

Bagaimana dengan teman dekat anda? Apakah mereka membuat anda mendekat pada Tuhan, atau mereka membawa anda menjauh dariNya? Apakah mereka terlibat dalam kegiatan atau tindakan yang tidak berkenan di mata Tuhan? Apakah mereka mendorong anda untuk melakukan hal yang sama?  Mungkin Salomo baru menyadari kesalahannya saat dia menuliskan amsal ini, yang mengingatkan kita untuk memilih teman dengan bijaksana. "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20).     

   

Siapa orang-orang terdekat anda?

Sumber : cbn
Halaman :
1

Ikuti Kami