Gempa Guncang Sumatra, Terjadi Tsunami Kecil

Nasional / 14 September 2007

Kalangan Sendiri

Gempa Guncang Sumatra, Terjadi Tsunami Kecil

Puji Astuti Official Writer
8156

Sejumlah rumah di sepanjang pesisir pantai Desa Muara Maras, Bengkulu hancur setelah dihantam gelombang pasang setinggi tiga meter. Ini terjadi pascaguncangan gempa berkekuatan 7,9 skala Richter, Rabu silam.

Menurut warga, bencana ini adalah yang ketiga kalinya menimpa desa mereka. Warga menyebut gelombang pasang itu sebagai tsunami. Kejadian ini berlangsung lebih dari dua jam setelah gempa mengguncang Bengkulu dan sekitarnya. Tak dilaporkan adanya korban jiwa, namun puluhan rumah tersapu ke dalam laut.

 

Jaringan listrik PLN dan Telepon pun ikut terputus akibat diguncang gempa. Bahkan, di Kecamatan Muko-Muko satu orang meninggal dan satu luka-luka akibat tertimpa tiang listrik dari beton yang patah. Sementara itu sebagian warga yang tinggal di sepanjang pesisir pantai mengungsi ke bukit dan tempat ketinggian karena khawatir gelombang tsunami.

 

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter kembali mengguncang pesisir selatan Pulau Sumatra dan menimbulkan kerusakan di sejumlah lokasi di Provinsi Padang dan Jambi Kamis pagi. Menurut US Geological Survey (USGS), dalam situs internetnya, gempa Kamis (13/9) pagi ini berbeda episentrum (pusat gempa) dengan gempa Rabu (12/9) petang yang mengguncang Provinsi Bengkulu. Gempa di Padang, Kamis pagi, bukanlah gempa susulan.


Gempa yang terjadi pukul 06.54 WIB di Selat Mentawai tersebut membuat sejumlah bangunan rumah dan runtuhgedung di
Padang rubuh. Ada 1 korban tewas yang tertimbun di Gedung PT Suka Fajar, Jl Veteran yang hingga saat ini masih terkurung di dalam, namanya Ir.Morjadi Kasim, Presiden Komisaris PT Suka Fajar.

Saat gempa pertama terjadi, warga di Padang histeris dan panik. Mereka menangis menjadi-jadi, khawatir gempa tersebut menimbulkan tsunami. Wali Kota Padang H Fauzi Baar, Kamis pagi, meliburkan seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Padang. Ia meminta kepada seluruh PNS agar membantu warga yang ada di sekitar rumah mereka.

Pakar gempa dari Universitas Andalas, Badrul Mustafa, mengatakan gempa yang terjadi hari ini tidak menimbulkan tsunami. Masyarakat diminta waspada. Dari laporan yang ia terima, sejumlah gedung perkantoran di Kota Padang retak-retak, jadi ia meminta kepada warga untuk sementara ini tidak masuk ke dalam gedung, karena gempa susulan bisa saja terjadi.

Dari Kota Painan, pesisir selatan, gempa yang terjadi membuat jalan yang menghubungkan Sumbar dan Bengkulu putus. Persisnya di daerah Kumbuang, jalan negara sepanjangnya 30 meter rusak sehingga hubungan transportasi keduanya terputus. Pasien di berbagai Rumah Sakit Padang berhamburan keluar. Ada yang pakai tabung oksigen dan infus, ada juga warga yang batal melakukan operasi.

padangGempa yang cukup kuat dirasakan itu membuat warga panik dan hingga pukul 10.00 WIB masih kembali mengguncang wilayah Sumatera Barat.Gempa berkekuatan 7,8 SR dengan kedalaman 24 meter itu, membuat warga Kota Padang, sebagian besar mengungsi ke daerah ketinggian arah Limau Manis, Padang, dan membuat tenda darurat di luar rumah.

Pemerintah menetapkan status tanggap darurat selama tiga hari di Sumatra Barat dan enam hari untuk pesisir selatan Sumatra dan Bengkulu pascagempa yang melanda beberapa wilayah di Sumatra. Penetapan ini diambil pemerintah dalam rapat terbatas (ratas) yang dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Halim Perdana Kusumah, Kamis (13/9)

Pemerintah juga menghimbau masyarakat Sumatera untuk waspada. "Untuk warga yang tinggal didaerah lain juga perlu meningkatkan kewaspadaannya," kata Presiden.

Sumber : Berbagai Sumber/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami