Sahabat Sejati

Single / 14 September 2007

Kalangan Sendiri

Sahabat Sejati

Lestari99 Official Writer
12123

Menunjukkan karakter Tuhan dalam persahabatan memang bukan hal yang mudah. Menjadi teman yang baik dalam setiap waktu mungkin terdengar mustahil, namun melalui Alkitab, Tuhan memberi beberapa petunjuk karakteristik dari persahabatan yang baik. Satu contoh: Yonatan dan Daud bersahabat karib, meskipun ayah Yonatan, Saul, membenci dan berniat untuk membunuh Daud. 1 Samuel 18:1 mengatakan, "... berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri." Bagaimana kamu dapat membayangkan persahabatanmu setelah membayangkan persahabatan antara Yonatan dan Daud? Simak beberapa hal di bawah ini dan bayangkan bagaimana seorang sahabat yang baik bertindak...

Saat Kesusahan Datang

Kamu telah berbagi rahasia dan saat-saat menyenangkan dengan seorang teman baik kamu sejak lama. Hari-hari itu terasa mudah untuk dilalui bersama. Sekarang keluarganya sedang mengalami masalah dan dia di-PHK dari tempat kerjanya. Teman baikmu menarik diri dan semuanya terasa tidak lagi menyenangkan. Apakah kamu akan berjalan menjauh dari persahabatanmu dengannya? Ataukah kamu mendukungnya dan mendampingi dia melewati saat-saat sulit ini?

Kamu dapat dengan mudah bersahabat dengan seseorang saat kehidupan mudah dilalui, namun bagaimanakah persahabatanmu mengatasi situasi yang sulit? Amsal 17:17 mengatakan, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." Dalam saat-saat kesusahan, kita akan menemukan siapa teman sejati kita. Mana yang kamu pilih, kamu dikenal karena kamu adalah orang yang setia dan dapat dipercaya, atau orang yang hanya menjadi teman di saat-saat senang? Dalam kitab Ayub, Ayub mengatakan bahwa seseorang yang putus asa membutuhkan kesetiaan dari teman-temannya. Ayub jelas-jelas merasakan bagaimana kehilangan keluarganya, harta miliknya, dan pembantu-pembantunya, namun teman-teman Ayub tidak menyediakan dukungan yang dia butuhkan. Berkomitmenlah untuk menjadi seorang teman yang dapat diandalkan.

Melupakan Luka Masa Lalu

Tahun lalu, temanmu memutuskan untuk bersahabat dengan orang lain yang lebih populer dan meninggalkanmu. Tahun baru telah datang, dan dia mengubah pikirannya, memutuskan bahwa dia merindukan persahabatannya dengan kamu kembali. Dia meminta maaf karena telah meninggalkanmu dan mengatakan bahwa dia ingin membangun kembali persahabatannya denganmu. Apakah kamu memaafkannya dan menerimanya sebagai seorang teman atau tidak menghiraukannya?

Firman Tuhan dengan jelas menyatakan agar kita memaafkan orang lain, baik karena kita disakiti oleh teman ataupun musuh kita. Efesus 4:32 menyatakan, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." Seorang sahabat sejati mau memaafkan. Mintalah kepada Tuhan agar kamu mempunyai hati yang mau memaafkan.

Katakan Yang Sebenarnya

Kamu sudah bersahabat lama dengannya, saling berbagi kegembiraan dan kesedihan, dan juga berbagi rahasia. Namun satu kali kamu sangat terkejut saat dia mengatakan dia telah kecanduan obat-obatan. Dia memohon agar kamu tidak mengatakan hal ini pada siapapun. Apa yang akan kamu lakukan?

"Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah". Jika kamu melihat teman atau sahabatmu ikut serta dalam sesuatu yang melawan firman Tuhan atau melanggar hukum, arahkan dia untuk mendapatkan bantuan yang dia butuhkan untuk mengubah prioritasnya. Berdoalah agar Tuhan menolongmu memandang situasi itu dengan bijaksana dan memimpinmu kepada orang atau sumber yang tepat, yang dapat menolong temanmu. Seorang sahabat sejati tidak menyimpan rahasia yang dapat mengancam atau membahayakan hidup temannya.

Mengasihi Yang Tidak Dikasihi

Seorang rekan kerja baru saja bergabung di kantormu. Dia berpakaian agak kuno dan tidak begitu pandai bergaul. Kamu tahu bahwa ayahnya pernah mengalami kecelakaan saat bekerja dan sudah menganggur selama 6 bulan, dan ibunya sedang sakit. Kamu berteman dengannya dan lama kelamaan menjadi akrab. Rekan-rekan kerjamu yang lain sering mengolok-olok dia dan membicarakan tentang dia di belakangnya. Apakah kamu berdiri untuk membela temanmu ataukah kamu tidak mau ikut campur dan membiarkan temanmu dipandang negatif dan diabaikan?

Yesus berkata dalam Yohanes 15:12-13, "Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Seorang sahabat yang baik akan memilih untuk tetap berada di sisi temannya daripada membiarkan orang lain menjelek-jelekkan temannya. Saat kamu merasa ragu, ingatlah bagaimana Yesus menjadi teman dari orang-orang yang bukan termasuk golongan ‘masyarakat teladan'. Tuhan ingin agar kita menjadi lebih seperti anakNya, Yesus, yang menjadi seorang Sahabat sejati di setiap waktu.

Berdoalah agar kamu dapat menjadi seorang sahabat seperti yang Tuhan inginkan: setia, tidak menghakimi, mau memaafkan dan jujur. Berdoalah juga agar Tuhan memberkatimu dengan teman-teman yang juga mempunyai karakteristik (sifat atau ciri) yang sama, karena salah satu dari pemberian Tuhan yang paling mengagumkan adalah seorang teman sejati.

Halaman :
1

Ikuti Kami