Kemilau Di Tengah Kekeringan

Kata Alkitab / 5 September 2007

Kalangan Sendiri

Kemilau Di Tengah Kekeringan

Admin Spiritual Official Writer
9714

Sorga penuh dengan jawaban-jawaban doa yang tidak seorangpun peduli untuk memohonkannya - Billy Graham

Tahun 1986 dua orang bersaudara Israel sedang memancing di pesisir danau Genesaret. Tiba-tiba mereka melihat sesuatu yang berkemilau di dalam lumpur danau itu. Ternyata mereka menemukan sebuah perahu penangkap ikan. Mereka sungguh terkejut, ini bukanlah perahu biasa! Ternyata ini adalah perahu penangkap ikan kuno yang dipakai nelayan pada waktu zaman kehidupan Kristus, 20 abad yang lalu.

Sebuah perahu penangkap ikan yang berusia 2000 tahun! Ini adalah penemuan benda purbakala yang teramat istimewa. Bagaimana mungkin perahu kuno ini bisa muncul ke dekat permukaan air? Ternyata tiga tahun kemarau yang panjang telah membuat permukaan danau Genesaret menjadi surut. Ketika berada dalam masa-masa yang penuh kesesakan, mengalami keadaan buruk dan kekeringan yang panjang, sesuatu yang indah terjadi. Kedua orang ini menemukan sesuatu yang berharga di tengah kekeringan.

Seringkali Allah menyatakan keindahannya yang bernilai kekal di tengah keadaan yang tidak baik menurut panca indra kita. Allah menyatakan pekerjaan dan manifestasinya justru di saat manusia berpikir tidak ada siapapun yang mampu memberikan jawaban atas masalah yang ada. Sesungguhnya surga penuh dengan jawaban doa di mana terdapat semua keajaiban, mujizat, hal supranatural dan kemuliaan. Namun manusia seringkali tidak memohonkan perkara surgawi terjadi di dalam semua penderitaan hidupnya.

Pilihan ada di tangan manusia. Ketika terjadi hal yang terburuk, manusia dapat saja memilih untuk melakukan banyak hal, mengadukan bebannya kepada orang lain atau mencari jalan keluar dengan bekerja keras untuk melupakan beban hidupnya. Namun Tuhan sesungguhnya berkehendak lain. Ia mencari orang yang berpaling kepada Dia bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun.

Saat krisis terjadi, jalan buntu dialami dan manusia mengalami kehabisan sumber-sumber pertolongan, berpaling dan menjeritlah ke Surga. Apakah ini yang terbaik? Tidak juga.

Mulailah mempersiapkan diri menghadapi badai sebelum angin bertiup. Sangat baik belajar sebelum bekerja, bersiap sebelum memulai serta berencana sebelum membangun. Adakan persiapan sebelum yang buruk dan sulit itu terjadi. Mulai berhubungan dengan Tuhan sebelum masalah itu muncul. Saat mendekat padaNya di waktu keadaan aman, kita akan menemukannya ketika krisis mendera. Ketika air surut dan hari depan kelihatannya memudar, maka kasih dan harapanNya akan berkilau terang. Pandanglah ke atas!

Sumber : cbni
Halaman :
1

Ikuti Kami