Nasionalisme Menurut Putri Indonesia 2007

Nasional / 14 August 2007

Kalangan Sendiri

Nasionalisme Menurut Putri Indonesia 2007

Puji Astuti Official Writer
10144

Seperti apa nasionalisme bangsa Indonesia sekarang ini? Bagi Puteri Indonesia 2007 Putri Raemawasti nasionalisme di tengah masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Ia mencontohkan, penghargaan dan meneladani jasa para pahlawan di tengah masyarakat. Pahlawan, ujar perempuan kelahiran Blitar ini, fokus pada upaya mencapai kemerdekaan. Dalam mencapai kebebasan dari penjajah, para pahlawan secara serius dan konsisten mewujudkan kemerdekaan. Bila di masa perjuangan para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan, maka di era kemerdekaan ini yang harus diperjuangkan para pihak yang menjalankan roda negara ini haruslah konsisten menjalankan pembangunan.

"Pembangunan bukan hanya pembangunan gedung. Sampai sekarang pendidikan dan kesehatan masih menjadi masalah. Juga budaya berpikir positif perlu dibangun. Ini memang sulit diubah," ujar perempuan berusia 20 tahun ini.

Lebih jauh mahasiswa semester empat Teknik Industri ITS ini mengatakan, walau Indonesia sudah merdeka 62 tahun, tetapi masih banyak hal yang masih perlu dibenahi. Khususnya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM masih tertinggal, dan untuk itu upaya pendidikan dan kesehatan perlu ditingkatkan dan merata untuk seluruh penduduk Indonesia. Kedua hal tersebut memang menjadi parameter kesejahteraan suatu bangsa.

Putri juga menyebut, gerakan separatis yang muncul di beberapa provinsi juga mencerminkan rendahnya nasionalisme di tengah masyarakat. Tetapi, munculnya gerakan ini, menurut Putri karena pemerintah tidak membangun Tanah Air secara merata.

Lalu, upaya apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nasionalisme ? Menurut Putri, upacara bendera setiap hari Senin, dan upacara 17 Agustus serta perayaannya bisa membangkitkan nasionalisme di tengah masyarakat. Sekalipun hal itu memang sudah merupakan hal rutin. Di tingkat RT dan RW, misalnya, perayaan 17 Agustus bisa membangkitkan semangat kebersamaan di kalangan warga.

Memang, sebagai Puteri Indonesia 2007 tugas yang diemban Putri dalam setahun ke depan tidak secara langsung meningkatkan nasionalisme di tengah masyarakat. Namun, kegiatan yang antara lain di bidang pencegahan pemakaian narkoba, lingkungan hidup, anak dan masalah sosial bisa berkontribusi terhadap dampak dari kurangnya nasionalisme di negeri ini.

Jadi, alangkah indahnya hidup di negeri ini jika para pemimpin tidak lagi memandang diri sebagai pejabat pemerintah, tetapi pelayan masyarakat, yang dalam berbagai keputusan ekonomi, misalnya, berpihak kepada rakyat pemilik kedaulatan dan tidak tunduk kepada kapitalisme dan neoliberalisme.

Alangkah sejahteranya masyarakat kita jika para pemilik modal tidak menganggap modal sekadar sebagai milik yang harus ditimbun, tetapi juga mempunyai fungsi sosial yang siap digunakan untuk mengembangkan kesejahteraan umum.

Alangkah bahagianya hidup di negeri ini jika orang lain, meski mempunyai latar belakang yang berbeda, tidak dipandang sebagai lawan, tetapi sebagai sesama warga dan warga masyarakat yang dengan bangga menyanyikan lagu Indonesia Raya. Inilah nasionalisme. Bagaimana menurut  Anda?

Sumber : Adaptasi dari Suara Pembaruan
Halaman :
1

Ikuti Kami