Teladan Perjuangan Film Pursuit of Happyness

Film Review / 26 July 2007

Kalangan Sendiri

Teladan Perjuangan Film Pursuit of Happyness

yosefel Official Writer
11462

Film "Pursuit of Happyness" memang tidak bisa di bilang film baru, namun  untuk menyambut HUT RI yang ke-62 ini tidak ada salahnya kita mengangkat lagi review film ini sebagai teladan bagi kita untuk memiliki semangat untuk memperjuangkan kehidupan kita di zaman modern ini.

Judul film ini memang agak aneh (sengaja dieja dengan salah: "happyness"), ada harapan bahwa kita akan menemukan "kalimat yang layak kutip" yang terkandung di dalamnya. Ternyata tidak, itu hanya kalimat kutipan belaka, tapi dari film yang diangkat dari kisah nyata ini kita akan mendapatkan sebuah cerita utuh yang dapat menjadi inspirasi kita.

"The Pursuit of Happyness" adalah film arahan sutradara kelahiran Italia, Gabriele Muccino, yang lahir 20 Mei 1967 di Roma. Film yang dikategorikan sebagai dramatic comedy ini dibikin berdasarkan kisah nyata seorang pria kulit hitam bernama Chris Gardner. Siapakah Chris Gardner? Dia hartawan dan pialang saham terkenal di Amerika. Jabatan resminya CEO Gardner Rich LLC. Biasanya kita mengenal seseorang setelah dia sukses atau kaya raya. Tapi, di balik kesuksesan dan kekayaannya, Chris Gardner mempunyai sejarah kepedihan hidup yang ingin ia bagi.

"The Pursuit of Happyness" menuturkan pahit getirnya perjalanan hidup Chris Gardner. Ia lahir dan tumbuh dalam kemiskinan, namun kemiskinanlah yang kemudian melecutnya untuk bangkit menjadi seorang pria dan ayah yang tangguh sekaligus sukses. Kegagalan demi kegagalan yang dia alami saat membangun karir tidak mematahkan semangatnya, walau kemudian mematahkan semangat isterinya yang akhirnya meninggalkannya. Keadaan memaksanya menjadi orang tua tunggal bagi anak lelakinya yang ketika itu berusia lima tahun. Kehidupan yang semakin sukar tidak menyurutkan langkahnya. Kehilangan tempat tinggal dan hutang yang menggunung tidak pula membuatnya berputus asa.

Seperti diduga, pada akhirnya, Chris Gardner berhasil mengatasi berbagai rintangan dalam hidupnya dan tampil sebagai "pemenang". Lelaki asal Milwaukee Wisconsin yang merantau ke Golden Gate City lalu hidup menggelandang di jalanan San Frasisco pada awal 80-an itu, kini menjadi pemilik perusahaan pialang saham beromset jutaan dollar dan disegani di Wall Street. Walaupun happy ending, seperti lazimnya film besutan Hollywood, ini bukanlah kisah rekaan. Apa yang diceritakan di sini benar-benar terjadi.

Alhasil, "The Pursuit of Happyness" bukan semata kisah gelandangan menjadi miliuner. Ini kisah tentang "manusia terpilih" yang mengejar impiannya dan sukses meraih kebahagian, walau jalan yang harus ditempuh tidak selalu mulus melainkan panjang dan berliku dan cukup relevan menjelaskan arti perjuangan sebenarnya. Inilah yang diistilahkan sebagai "cerita utuh" tadi.

"The Pursuit of Happyness" meyakinkan kita bahwa hidup tidak selalu mudah. Hidup tidak selalu menjanjikan kenyamanan. Kadang hidup sangat keras. Apa yang terjadi tidak selalu sesuai dengan harapan. Dalam hidup, ada saatnya kita merasa lelah, kehilangan harapan bahkan menyerah. Chris Gardner mencoba menunjukkan kepada kita bahwa untuk meraih sukses kita harus berani mencoba dan mencoba lagi. Yakin dengan apa yang dilakukan. Pantang menyerah. Bersabar. Dan, terus berusaha.

Dalam film tersebut ada kalimat kutipan yang mungkin juga merupakan sebuah pesan untuk kita. Begini katanya, "You got a dream, you gotta protect it. People can't do something themselves, they wanna tell you that you can't do it. You want something? Go get it. Period.". Jika anda menginginkan sesuatu, kejar dan dapatkan.

Jika Anda tertarik untuk menyaksikan langsung film produksi tahun 2006 ini, Anda masih bisa mendapatkannya dalam bentuk DVD original.

Halaman :
1

Ikuti Kami