Severity: Notice
Message: Trying to get property 'nama' of non-object
Filename: read/index.php
Line Number: 63
Menyelamatkan yang terhilang dan menyampaikan kuasa kasih Allah bagi manusia, itulah yang disampaikan penginjil besar Reinhard Bonnke semalam, 17 Juli 2007 di Istana Kana - jalan Gondangdia Jakarta.
Acara malam Kebaktian Kebangunan Rohani yang dilayani penginjil besar ini mungkin tidak banyak diketahui kalangan gereja. Acara yang hanya disiapkan dalam dua hari ini dapat terjadi hanya karena anugerah Tuhan bagi kota Jakarta mengingat Bonnke harus menyisihkan waktunya yang begitu singkat untuk bisa hadir di Jakarta sebelum mengikuti satu Konferensi Gereja Dunia yang diselenggarakan di Surabaya pada 17-21 Juli ini. Atas undangan seorang pengusaha, KKR Reinhard Bonnke semalam bisa dilaksanakan oleh panitia dari Abbalove Ministries.
Meski tanpa publisitas, tiga ruang besar yang disiapkan panitia tetap penuh sesak. Rupanya info dari mulut ke mulut serta penayangan media internet dan tentu saja informasi dari sms cukup menjadi undangan yang membuat Istana Kana penuh sesak. Tidak sedikit mereka yang sakit dibawa ke ruangan ibadah utama ini. Mereka rindu mendapatkan kesembuhan dari Tuhan melalui hamba Tuhan ini.
Sekitar pukul 18.40 Reinhard Bonnke memulai khotbahnya dengan semangat luar biasa. Ia datang bersama dengan istrinya, Anna, seorang asisten dan seorang rekan misionaris yang memiliki hati untuk Indonesia, Jason Battler. Reinhard bercerita tentang dirinya yang sudah menikah 43 tahun, memiliki 3 orang anak dan 8 orang cucu. Keluarga besar yang sedang berkembang. Ia memiliki panggilan khusus untuk Africa.
Reinhard Bonnke berkhotbah mengenai hati Allah akan penyelamatan. Bagaimana Allah sendiri yang mencari dan menemukan manusia yang terhilang.
Satu ilustrasi tentang penyelamatan berawal dari kehidupan putrinya sendiri, Gaby. Kala berusia 4 tahun, Gaby pernah dibawa ke satu pasar mingguan di Afrika oleh Bonnke dan istrinya, Anna. Namun di tengah kegiatan berbelanja, Bonnke dikejutkan dengan berita dari istrinya bahwa Gaby terlepas dari pegangan dan menghilang di area supermarket yang luas. Bonnke dan istrinya Anna kemudian berkeliling untuk mencari putrinya ini. Beberapa orang yang ditanyai tidak dapat menunjukkan dengan pasti keberadaan putrinya ini.
Putus asa dengan usaha pencarian, Bonnke dan istrinya memutuskan melaporkan kehilangan ini pada polisi. Alangkah terkejutnya Bonnke ketika ia melihat putrinya Gaby tengah berada di kantor polisi tersebut dalam keadaan santai sambil menikmati permen- permen yang disediakan polisi. Putri kecilnya tidak pernah menyadari keberadaannya yang terhilang dan tetap asyik terfokus menyantap permen yang ia sukai. Menurut Bonnke, begitulah kehidupan umat manusia pada umumnya. Allah terus mencari-cari mereka yang terhilang, yang tersesat, namun manusia lebih memilih melakukan apa yang ia sukai, tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi orang yang terhilang dan memilih "gula-gula" dari dunia daripada kembali dalam kasih Tuhannya.
Baca juga:
Dahsyat! Dalam KKR Terakhir Reinhard Bonnke di Nigeria, Lebih Dari 800 Ribu Orang Bertobat
Dukung Doa, Reinhard Bonnke akan Adakan Pelayanan Terakhir di Afrika
50 Tahun Pelayanan Reinhard Bonnke Di Afrika
Reinhard Bonke mengakhiri kotbahnya dengan undangan altar call dan mengundang orang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Ratusan orang maju dan meminta untuk didoakan. Acara dilanjutkan dengan altar call khusus bagi orang yang sakit. Disini kuasa Tuhan mengalir melalui dirinya, dalam waktu yang singkat, ada banyak orang diundang menyaksikan kesembuhan yang mereka alami. Mereka yang bersaksi diantaranya :
Dedikasi pada pekerjaan Tuhan untuk membawa keselamatan bagi manusia, itulah yang menjadi fokus pelayanan Bonnke selama berpuluh-puluh tahun. Semangat yang berapi-api telah membuat Tuhan memakai Renhard Bonnke dengan luar biasa untuk memenangkan banyak negara Afrika. Satu teladan telah diberikan oleh penginjil besar Renhard Bonnke semalam di Jakarta. Teladan yang membangkitkan semangat melayani Tuhan.
Sumber : nathanael - cbni news