Otak Penyusupan Penari Cakalele Ditangkap

Nasional / 9 July 2007

Kalangan Sendiri

Otak Penyusupan Penari Cakalele Ditangkap

Rosphyta Official Writer
7221

Liputan6.com, Ambon: Leonard Hendrik, tokoh perancang peyusupan penari cakalele pada acara Hari Keluarga Nasional di Ambon, Maluku, pekan lalu, ditangkap polisi dalam sebuah penggerebekan di Desa Aboru, Pulau Haruku, Maluku, Ahad (8/7) pagi. Informasi tentang keberadaan Leonard berdasarkan keterangan dari tersangka lain yang sudah ditangkap sebelumnya.

Selain Leonard, di lokasi yang sama polisi juga menangkap dua orang lainnya yang diduga anggota Republik Maluku Selatan (RMS), salah satunya bernama Nus Malawau. Polisi juga berhasil menyita dua senjata rakitan laras panjang. Namun, saat penggerebekan sejumlah pria dewasa di Desa Aboru menghilang.

Proses evakuasi para tersangka sendiri tidak berjalan mulus. Saat akan dibawa dari Pulau Haruku ke Pulau Ambon, kapal motor yang disewa Kepolisian Daerah Mauluku tenggelam dihantam gelombang. Beruntung, 25 polisi beserta tiga anak buah kapal dan Leonard, selamat usai berenang selama dua jam ke darat. Kini, polisi tengah memburu Nus Malawau yang berhasil meloloskan diri [baca:
Speedboat Polda Maluku Tenggelam].

Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat dan lintas agama Maluku di Jakarta, mengusulkan dibuatnya undang-undang antiseparatisme. Dengan adanya payung hukum tersebut, keberadaan kelompok seperti RMS bisa diberantas sampai ke akar-akarnya. Mereka juga menilai, menghentikan aksi separatisme harus diikuti dengan pendekatan ekonomi dan kultur yang kuat.

Sedangkan desakan sebagian pihak agar Kepala Kepolisian Daerah Maluku dan Panglima Daerah Militer Patimura, dinilai tidak akan menyelesaikan permasalahan. Bahkan, tindakan tersebut dikhawatirkan akan memperkeruh suasana di Kota Ambon. Menurut para tokoh, yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat Maluku adalah lahirnya regulasi serta komitmen politik pemerintah untuk memberantas separatisme.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)

Halaman :
1

Ikuti Kami