Tuhan Sembuhkan Tumorku

Family / 14 February 2007

Kalangan Sendiri

Tuhan Sembuhkan Tumorku

evrianty Official Writer
9009
Sumber Kesaksian: Pieter Faraknimella
 

Semasa kecil tadinya dari kedua telinga saya sering keluar cairan yang sangat berbau dan itu membuat saya malu sekali. Di sekolah, saya harus membawa kapas untuk menyeka cairan yang keluar tersebut.

Saat berumur enam tahun, Pieter mengunjungi dokter gigi. Tanpa sengaja dokter menemukan benjolan yang ada di lehernya, dan menyarankan untuk memeriksakan ke dokter lain.

Saya mengira benjolan itu akan hilang begitu saja setelah meminum obat yang diberikan oleh dokter. Namun benjolan tersebut tidak hilang, bahkan bertambah banyak. Kakak saya membawa saya kembali ke dokter, ternyata benjolan tersebut adalah tumor. Dokter juga mengatakan kalau saya waktu datang itu sudah terlambat keadaannya.

Pieter kemudian dioperasi, namun yang berhasil diangkat hanya benjolan yang besar. Sedangkan infeksi telinganya masih belum sembuh.

Setelah operaasi saya masih tetap sering mengalami ketakutan. Saya seringkali menangis, lalu saya juga sering mengalami tekanan dan depresi. Saya begitu takut mati.

Suatu hari saya datang ke sebuah kebaktian di gereja. Di sana saya merasakan kasih Tuhan memenuhi hati saya. Saat itu saya katakan, kalau Tuhan mau sembuhkan saya pasti sembuh, namun kalau tidak, saya yakin akan masuk surga. Kemudian saya mulai memperkatakan iman dan menunjuk diri saya, "Engkau tidak akan mati karena penyakit ini. Hidupmu ada di tangan Tuhan Yesus." Saya mengatakan kepada diri saya sendiri sambil melihat ke cermin.

Pada suatu hari tanpa disadari oleh Pieter, ternyata benjolan-benjolan yang belum dioperasi tersebut sudah tidak ada lagi.

Untuk mengkonfirmasi keadaan kesehatan saya, kemudian saya lari ke rumah sakit. Dan ternyata setelah diperiksa memang sudang tidak ada benjolan-benjolan tumor lagi. Tuhan sangat baik, bersamaan dengan itu telinga kanan saya juga sembuh. Dan untuk menyembuhkan telinga kiri, saya harus menjalani operasi di Singapura.

Isteri Pieter sangat bersyukur
Di Singapura, dokter disana bilang kepada saya jika di kepala Peter sangat banyak penyakitnya dan sudah sampai di perbatasan otak. Saya bertanya kepada dokter, apa artinya jika sudah sampai di perbatasan otak dan jika akhirnya sampai di otak. Apakah suami saya akan gila atau mati.

Saat itu saya bersyukur kepada Tuhan, kalau selama 30 tahun lebih Tuhan sudah menjagai penyakit suami saya. Tumor itu tidak merantak kemana-mana, hanya berkutat di situ saja. Memang tumor tersebut sempat menggerogoti tulang namun yang luar biasa, tumor tersebut tidak sampai tembus ke otak. Saya tahu satu perkara bahwa Yesus itu ajaib.

Saya mengalami mukjizat, Tuhan Yesus menyembuhkan saya secara luar biasa.

"Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat -- firman TUHAN -- Aku akan menyembuhkan dia!" (Yesaya 57:19)
Halaman :
1

Ikuti Kami