Sumber Kesaksian: Tari Zipora Priskila |
Di usia delapan bulan Zipora menderita gangguan pencernaan akut yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit. Apa yang diderita Zipora membuat cemas orang tuanya, pasangan Yogi Siagian dan Espita Siagian. Pertama-tama saya sudah melakukan usaha dengan cara tradisional dengan mengoleskan minyak dan bawang. Orang-orang bilang dia kembung, dua hari tidak mengalami kesembuhan, tapi yang kita lihat malah sebaliknya. Dia buang air semakin hari semakin banyak. Lalu kita bawa ke RS Carolus, lima hari dia dirawat disana. Yang kedua kali dirawat juga ia mengalami hal yang sama. Dokter tidak punya harapan, dia kelihatan lemas, perutnya semakin membesar dan keras. Ternyata anak saya mengalamai dehidrasi. Semakin banyak kita kasi minum ternyata buang air besarnya semakin banyak. Dia bisa air sampai 36 kali dalam satu hari, sepertinya tidak ada harapan. Lagipula secara finansial kami tidak memiliki uang yang banyak lagi seperti pada saat dia dirawat yang pertama dan kedua. Jadi hanya mujizat yang kami butuhkan pada saat itu. Saya sampai berkata ini : "Kalau bisa sakit anak ini saya yang tanggung Tuhan". Tapi saya tidak mengatakannya pada siapa-siapa. Dia masih berusia delapan bulan Tuhan. Masa bisa anak sekecil itu mampu ngomong?. Tapi Tuhan ijinkan semua ini terjadi pada anak kami yang kedua ini? Kenapa dia yang mengalami derita dan bukan kami yang telah dewasa ini, orang tuanya?. |
Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. (Keluaran 23:25) |