Apakah Ada Jalan Pintas Menuju Surga

Film Review / 29 January 2007

Kalangan Sendiri

Apakah Ada Jalan Pintas Menuju Surga

Tammy Official Writer
5522

Ada yang istimewa dalam film garapan Enison Sinaro, Long Road to Heaven. Film ini berani menggabungkan kisah yang berangkat dari tragedi nyata dengan sebuah fiksi. Film ini juga berani karena dipenuhi dengan nuansa sosial dan politik sensitif di Indonesia.

Secara filmis, film ini sama sekali tidak menonjolkan unsur berdarah-darah. "Ini bukan film tentang darah. Kami ingin membawa semangat kemanusiaan, bukan shocking," kata produser Nia Dinata.

Dalam penggarapannya, film ini melibatkan banyak aktor asing. Kerja sama dengan aktor asing ini dikomentari Alex Komang, salah satu aktor lokal yang terlibat. Ia merasakan Mirrah Foulkes dan Raelle Hill seolah tak berakting dan hal ini merupakan pengalaman juga buatnya. Surya Saputra juga turut membintangi film ini.

Bagi Raelle bahwa kisah seperti ini sudah banyak dokumenternya, namun belum pernah ada orang Indonesia yang menggarapnya secara naratif seperti film ini. "Saat berperan sebagai Hannah Catrelle yang berinteraksi dengan Haji Ismail (diperankan Joshua Pandelaki) yang adalah sesama sukarelawan, saya pun jadi ikut belajar terhadap persoalan yang ada di balik kisah itu," ujarnya.

Film ini adalah tentang orang-orang yang mencari kedamaian dan surga dalam kehidupan dibumi ini maupun setelah kematian. Dalam pencariannya, kadang orang harus melalui pengalaman terburuk. Menggunakan tragedi Bom Bali pada Oktober 2002 sebagai setting, film ini bercerita tentang berbagai sudut pandang Hannah Catrelle (diperankan Mirrah Foulkes) warga negara Amerika yang tinggal di Bali ketika bom meledak. Di tengah kekacauan itu ia berjumpa dengan Haji Ismail (Joshua Pandelaki), lelaki muslim yang tinggal di Bali. Melalui pertemuan ini Hannah belajar tentang Islam dan bagaimana prasangka yang salah dalam keyakinan bisa berujung pada pemahaman yang salah.

Sementara Liz Thompson (Relee Hill) adalah wartawan Australia yang datang ke Bali setelah pemboman. Ditemani Wayan Diya (Alex Komang) penduduk Bali yang kehilangan satu anggota keluarga akibat tragedi itu, Liz melalui sebuah perjalanan dimana dia menemukan pemahaman baru tentang filosofi orang Bali.

Film ini membawa kita pada pembelajaran tentang bagaimana sebuah tragedi justru bisa memperkuat ikatan dan solidaritas yang lebih baik antar manusia tanpa memandang kewarganegaraan, ras maupun agama.Menjadi sebuah perjalanan panjang untuk menemukan pemahaman kemanusiaan yang sesuangguhnya.

Lebih jauh, film Long Road To Heaven adalah menjawab dengan sederhana sebuah pertanyaan besar dalam hidup : "Apakah memang ada jalan pintas menuju Surga?" (nat)

Halaman :
1

Ikuti Kami