Click: Pesan Terbaik Bagi Suami Workaholik

Film Review / 24 September 2006

Kalangan Sendiri

Click: Pesan Terbaik Bagi Suami Workaholik

Tammy Official Writer
8485

Seorang arsitek muda sekaligus suami dan ayah dari dua orang anak, Michael Newman (Adam Sandler), adalah seorang pria baik-baik yang bekerja mati-matian demi menghidupi keluarganya. Bahkan Newman seringkali harus rela mengecewakan anak-anaknya karena harus mendahulukan pekerjaannya. Dari konflik sosial yang amat universal inilah skenario film ini dikembangkan.

Sebuah tema klasik,betapa berartinya sebuah keluarga. Hidup akan terasa hampa meski bergelimang harta jika orang yang kita kasihi meninggalkan kita. Apalagi hal itu terjadi karena kesalahan kita yang tak mampu membagi waktu dengan benar.

Itulah sebenarnya inti dari film Click. Dengan alur cerita serta penyajian yang dikemas secara lucu, menjadikan film ini mengalir tanpa ada kesan menggurui. Hal-hal konyol yang terkadang melintas dalam benak kita disaat kita dihimpit oleh satu masalah dan kita ingin melewati di implementasikan dengan baik dalam film ini.

Karena dalam film Click, khayalan-khayalan manuasia tentang kehidupan yang serba nikmat itu bisa diwujudkan hanya dengan menggunakan universal remote control yang di desain sedemikian rupa sehingga apa yang diinginkan akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dikaruniai isteri yang cantik Donna Newman (Kate Beckinsale) dan dua anak yang manis. Newman begitu ambisi dalam soal berkarir. bahkan begitu ambisinya, ia sampai mengabaikan kepentingan anaknya, acara berlibur yang delakukan sekali setahunpun nyaris gagal lantaran ia sibuk dengan pekerjaannya.

Sebagai pembelaannya ia selalu berkata semua itu ia lakukan demi kebahagiaan keluarganya kelak. Ia juga hidup lurus, menjauhi alkohol, dan tidak pernah selingkuh.

Untungnya sang istri yang pengertian selalu berusaha memberi penjelasan pada kedua anaknya, karena perilaku sang Ayah yang selalu mengutamakan kepentingan pekerjaan dari pada kepentingan keluarganya.

Begitu sibuknya ia dengan urusan pekerjaan Newman sampai mengalami kelelahan yang luar biasa. Hingga akhirnya ia tertidur di salah satu toko yang menjual perlengkapan tidur dan mandi.

Dalam mimpinya itu, ia bertemu dengan Morty (Christopher Walken) lelaki setengah baya yang belakangan ia ketahui sebagai malaikat pencabut nyawa. Dari Morty inilah Newman mendapatkan sebuah remote control yang dapat mengatur seluruh kehidupannya sesuai dengan yang ia kehendaki.

Begitu gembiranya ia mendapatkan remote tersebut, semua urusan keluarga bahkan urusan pekerjaan dan seks, dapat dikendalikan dengan muda oleh Newman. Berkat remote itu pula kariernya menanjak.

Ada satu pesan yang disampikan oleh Morty sebelum remote itu diberikan pada Newman, bahwa ia tidak akan bisa mengembalikan kemali remote control tersebut jika suatu saat ia tidak ingin membutuhkannya lagi.

Ucapan morty ini sebenarnya punya makna yang begitu dalam menyangkut masalah kehidupan manusia didunia ini. Dimana kita tak bisa memutar kembali waktu yang telah kita lewati. Jadi pergunakanlah waktu itu sebaik-baiknya jika tidak ingin menyesal di kemudian hari.

Karena kegirangan, Newman mengabaikan ucapan Morty dan dengan sesuka hati ia mempercepat waktu dan aktifitas yang menurutnya hanya akan menghambat waktu kerjanya.

Hingga pada akhirnya remote yang ia miliki itu tak bisa ia kendalikan dan berjalan sendiri. Remote super canggih itu merekam semua kebiasaan Newman untuk mempercepat waktu dengan menekan tombol fast-forward. Secara otomatis remote control itu bekerja mempercepat saat-saat Newman terserang penyakit, saat bertengkar dengan isteri dan yang paling parah juga mempersingkat saat-saat intim bersama isterinya, tentu saja Newman panik, karena ia bisa melewatkan 10 tahun ke depan tanpa satupun yang ia ingat karena ia dalam mode autopilot.

Penyesalan selalu datang terakhir dan itulah yang dialami oleh Newman. Ia tak berdaya dengan remote yang dimilikinya. Ia ingin kembali hidup normal. Namun apa daya ia tak mampu melakukanya. Hingga akhirnya ia harus mengalami pahitnya ditinggalkan orang-orang yang dikasihinya tanpa bisa berbuat apapun.

Ia hanya bisa menghadapi kenyataan bahwa istrinya menikah lagi, anak-anaknya sudah besar. Bahkan kematian ayahnyapun harus ia lewati tanpa kehadiran dirinya. Namun ia tak bisa menghidupkan kembali ayahnya dengan remote control, lantaran pada saat ayahnya meninggal ia tidak ada disitu.

Newman menyesal dan ingin membuang remotenya, namun berkali-kali remote itu ia buang tetap saja remote itu datang kembali dan menempel dan datang kembali padanya.

Waktu berjalan seperti tak terkendali sampai ajal menjemput dirinya. Namun pada saat detik-detik terakhir ia mau meninggal ia ingin menyampaikan pesan pada anak laki-lakinya yang akan membatalkan acara bulan madunya hanya karena kerja. Kalimat yang ingin diucapkan hanya satu, "Family first...family first...honeymoon...'

Dan saat itulah ia terbangun dari tidurnya. begitu menyadari ia hidup kembali, Newman langsung pulang ke rumah dan berusaha menyenangkan keluarganya dengan pergi berkemah bersama anak-anaknya. Dan melupakan sejenak urusan pekerjaanya. Perubahan yang cukup drastis yang dialami oleh Newman ini membuat sang isteri Donna sangat takjub.

Secara keseluruhan film ini bagus, bahkan kita bisa banyak memetik pelajaran hidup yang cukup bermakna, dimana selagi kita hidup, jangan sia-siakan keluarga. Karena keluarga adalah harta yang tak ternilai harganya. Namun sesuai kategori film yang diberikan Badan Sensor Film, yakni film dewasa. Sebaiknya para orangtua tidak mengajak atau mengijinkan anak-anaknya menonton film bagus ini, karena banyak sekali sisipan humor yang berbau pornografi di dalamnya.

Halaman :
1

Ikuti Kami