Failure To Launch

Film Review / 5 June 2006

Kalangan Sendiri

Failure To Launch

Tammy Official Writer
7552

Apa aib bagi pria dewasa di Amerika Serikat? Jawabannya sederhana. Betah tinggal di rumah kedua orangtuanya. Tidak mau hidup mandiri di luar rumah. Sikap itu aib besar bagi masyarakat modern seperti Amerika Serikat. Meskipun, saat ini, gejala yang sebenarnya masih terjadi di Indonesia itu ternyata sudah menyebar ke Amerika Serikat.

Isu ini diangkat dengan ringan oleh sutradara, Tom Dey. Lengkap dengan bumbu komedi percintaan yang segar. Tentu saja tanpa melupakan arti penting dialog cerdas, akting para pemainnya dan alur cerita yang jauh dari membosankan.

Failure to Lunch berkisah soal Tripp (Matthew McConaughey), pria berusia 35 tahun yang betah tinggal di rumah kedua orangtuanya. Jangan tanya soal kehidupan asmara. Pria ini lebih suka menikmati makanan buatan ibunya sambil sesekali menjalankan hobinya, berlayar sendirian. Singkat kata, merujuk pada judul film, Tripp digambarkan sebagai pria yang gagal menapaki jalur hidupnya pasca dewasa.

Sikap Tripp yang berbeda dengan teman-teman seusianya. Kedua orangtua Tripp, Al (Terry Bradshaw ) dan Sue (Kathy Bates) jelas menyayangi anaknya itu. Sang ibu malah cenderung memanjakan Tripp. Ia selalu mencuci, menyeterika dan membersihkan kamar anak lelakinya.

Tapi hidup jelas menuntut perubahan. Menuntut keberanian sang bujangan untuk keluar dari rumah. Tinggal di tempat sendiri dan mencari pasangan hidupnya.

Tom Dey mengemas persoalan antara anak dengan orangtuanya dengan segar. Kocak. Tidak ada kesan menggurui penonton.

Di tengah kekesalan orangtuanya, muncul sosok Paula (Sarah Jessica Parker). Nama Parker melambung lewat akting menawannya dalam serial televisi kabel, Sex and the City.

Penampilannya dalam film serial yang sekarang tengah di putar di sebuah stasiun televisi di Indonesia itu mengantarnya pada sejumlah penghargaan penting. Ia meraih penghargaan Golden Globe sebagai aktris terbaik pada 2000, 2001 dan 2002. Film Sex and the City juga terpilih sebagai film serial komedi terbaik versi juri penghargaan Golden Globe dan Emmy.

Parker jelas aktris yang mampu memainkan karakter sebagaimana diharapkan sutradara. Dalam film Failure to Launch ia tampil sebagai Paula, konsultan profesional yang dimintai bantuan oleh kedua orangtua Tripp. Tujuannya jelas. Membuat Tripp jatuh cinta pada Paula dan yang lebih penting lagi, membuat Tripp mau pergi meninggalkan rumah.

Alur cerita menggambarkan sosok Tripp yang baik, cerdas dan punya wajah memikat. Adalah sangat mudah bagi Tripp untuk menggaet teman kencan atau mungkin calon istri. Tripp adalah tipe pria idaman lawan jenisnya. Setidaknya menurut kedua sahabat kecil Tripp, Ace ( Justin Bartha) dan Demo (Bradley Cooper). Keduanya bingung menyaksikan kelakuan Tripp yang seolah tidak punya naluri bercinta.

Lalu apa yang terjadi ketika lajang tampan itu bertemu dan berbincang dengan Paula yang cerdas dan lucu. Paula memang tidak semolek gadis-gadis lain yang telah lama menanti ajakan kencan dari Tripp. Apa yang terjadi setelah pertemuan demi pertemuan antara Tripp dengan Paula? Di tangan Tom Dey, percintaan lalu salah paham serta pertengkaran antara Tripp dengan Paula menjadi tontonan memikat. Belum lagi lagu-lagu yang dikemas Rofle Kent. Adegan menarik muncul saat Tripp yang tubuhnya terikat ketat tali dan hanya mampu duduk di sebuah kursi berhadapan dengan Paula. Keduanya terlibat dalam dialog tajam mengenai cinta dan kehidupan.

Di ruang lain, teman-temannya yang berharap keduanya bisa kembali menjalin percintaan, menyaksikan setiap adegan antara Tripp dengan Paula lewat laptop. Perpindahan kamera yang dengan baik menggambarkan pertengkaran antara Tripp dengan Paula serta suasana di ruang lain tempat sahabat mereka berada, memberikan keasyikan sendiri bagi penonton.

Satu lagi bukti, ide film bisa berasal dari hal yang selintas sangat sederhana. Dengan pengemasan yang baik dan akting matang para pemainnya, sebuah tontonan yang jauh dari membosankan hadir di depan mata penggemar film. Paling tidak film drama ini bisa menajdi wacana menarik bagi pekerja film Indonesia, supaya keluar dari jebakan ide-ide yang tumpul, seperti berkutat terus dalam ide mistik.

Tapi ingat sekali lagi, film ini sama sekali tidak baik ditonton mereka yang belum cukup umur karena nilai, pesan, dan bahasa yang digunakan sangatlah tidak baik. Pesan moral positif yang ada didalamnya hanyalah adanya hubungan yang baik antara orang tua Tripp (suami-isteri) dan antara mereka dan Tripp sendiri (orangtua-anak). Untuk menilai lebih objektif, tonton saja sendiri, "Failure to Launch".

 

Halaman :
1

Ikuti Kami