Waktu Untuk Keluarga
Fifi Official Writer
Banyak orang bilang "ah, yang penting kan kualitasnya, bukan kuantitasnya...". Ini adalah kalimat yang sering meluncur dari mulut mereka yang sudah berkeluarga namun sibuk bekerja. Dengan alasan ini merekapun melanjutkan kehidupan seolah sudah melakukan prinsip yang paling oke. Tapi benarkah? Kualitas itu penting. Tapi benarkah itu membuat kuantitas menjadi tidak penting?
Pada suatu hari seorang pengusaha kaya raya yang memiliki 2 perusahaan raksasa dan sangat terkenal berada di akhir hidupnya akibat kanker ganas. Ketika nafasnya tinggal satu-satu, ia menyebut sebuah permintaan terakhir. Permintaan itu tidak berbunyi "bawakan aku uang milyaran dari bank..". Tidak juga berbunyi "apakah beritaku sudah masuk tv?" Tapi pesan itu berbunyi "Aku ingin melihat istri dan anak-anakku. Aku ingin bersama mereka sebelum aku mati...". Ternyata yang paling penting dalam hidup seseorang bukanlah karir atau kesibukan atau harta. Yang paling penting bagi seseorang adalah hubungan dengan keluarga dan orang terdekat.
Dari situ kita bisa melihat bahwa sebenarnya prioritas seharusnya ditujukan lebih untuk membangun hubungan dengan keluarga ketimbang perihal lain dalam hidup. Jika demikian, bukan hanya kualitas yang penting, tapi kuantitas juga. Bagaimana mungkin sebuah hubungan bisa dibangun dengan dalam jika waktu yang dicurahkan begitu terbatas?
Jika kita seorang pemimpin di kantor, atau seorang pekerja biasa, suatu hari nanti posisi kita bisa digantikan orang lain. Namun sebagai seorang ayah atau ibu atau anak, posisi itu tak tergantikan. Kalau seorang ayah tidak ada, artinya dia tak ada. Tidak mungkin seorang pria tak dikenal datang dan berperan sebagai ayah untuk menggantikan ketidakhadirannya.
Karena itu, maksimalkan waktu anda untuk melaksanakan peran anda ditengah keluarga.
Ada tiga cara untuk membuatnya praktikal:
1. Jadwalkan waktu regular bersama. Ini harus dimulai dengan sebuah komitmen. Sangat penting untuk "mengada-adakan" waktu setiap hari untuk dihabiskan bersama keluarga. Bangun pagi dan berdoa bersama, makan malam bersama, ke mall bersama, ke tempat ibadah berdama, dan lainnya, harus sesuatu yang menjadi prioritas waktu.
2. Ketahui hal-hal atau waktu terpenting untuk anggota keluarga anda. Anda harus menyelidiki setiap hari, kapan anggota keluarga anda paling membutuhkan anda. Jika anda sudah tahu, dahulukan itu dan berusahalah untuk selalu ada untuk mereka.
3. Jangan
pernah untuk tetap berhubungan dengan keluarga lewat telepon selain secara fisik. Itu bukan sebagai pengganti, dapi sebagai pelengkap. Sebisa mungkin perbanyak waktu dengan mereka.
Perlu anda ketahui bahwa menurut penelitian, keluarga yang rusak dengan anak-anak yang kecanduan obat terlarang dan depresi atau istri yang selingkuh, disebabkan oleh kurangnya waktu yang dihabiskan bersama dengan keluarga. Jadi, bukan hanya kualitas, tapi kuantitas pun penting jika menyangkut hubungan keluarga. Setuju?
Halaman :
1