Ketika seorang pria ternoda dan terikat dengan berbagai dosa seksual yang berbau pornografi baik itu lewat film, majalah, atau internet, maka cinta dan kepercayaan pasangannya sudah pasti ikut ternoda. Tapi jika si pria itu mau berubah dan kembali hidup dalam kekudusan pernikahan, dan sang istri mau memilih untuk mengampuni, maka rasa percaya bisa dibangun kembali.
Ingat, pemulihan bisa terjadi dalam keluarga yang kondisinya seperti ini hanya jika sepasang suami istri tersebut mau mengungkapkan kebenaran dan menghadapi masalah itu dengan mata terbuka tanpa ada yang ditutup-tutupi. Sang suami harus mengerti bahwa dia butuh untuk kembali ke jalan yang benar ketimbang terus berada ke jalannya sendiri. Berikut penejelasannya:
Laki-laki itu lebih lamban dalam mengerti sebuah hubungan. Tugas istri adalah untuk mempercepat proses itu dan membuatnya mengerti bahwa kepercayaan itu sangatlah penting dalam sebuah hubungan.
1. Hadapi dia. Jangan pernah menyembunyikan perasaan terluka anda sendirian dibelakang suami. Katakan terus terang padanya tentang bagaimana ia mengecewakan anda dan bagaimana anda kehilangan rasa hormat anda padanya.
Anda melakukan ini bukan untuk menyerang dan menyakiti dia tapi untuk membantu dia. Anda juga tidak hanya sedang memperjuangkan jalan anda sendiri, tapi sedang melakukan kehendak Tuhan atas suami anda. Ingat, jangan pernah diam! "Diam" jangan pernah ada di rumah anda karena itu bisa berubah jadi kemarahan yang terpendam dan bertumpuk. Diam hanya akan membuah rumah tangga anda berantakan.
2. Tegas akan dosa. Suami anda butuh pengertian yang benar tentang dosa. Dosa adalah dosa dengan upah maut. Dosa dibenci oleh Tuhan. Dan pornografi dalam bentuk apapun adalah dosa, apalagi jika sudah mengikat. Tegaskan padanya bahwa dosa tidak sama dengan masalah biasa.
Jika selama ini pria berpikiran bahwa keterikatannya dengan pronografi hanyalah masalah normal yang dihadapi oleh semua pria didunia, maka dia salah besar. Anda sebaga peolong harus memberitahunya secara tegas tentang hal itu. Dosa akan semakin membelenggunya dan malah akan membunuhnya di detik terakhir. Walau anda harus berargumen dengan suami tentang kebenaran ini, jangan pernah menyerah. Katakan dengan tegas, "pornografi berbentuk apapun adalah dosa!". Kemudian tuntun suami untuk mau bertobat.
3. Jujur itu penting. Banyak suami yang malas jujur kepada istrinya tentang seberapa jauh kejatuhannya dalam pornografi. Mungkin dia malu, atau dia menganggap ini masalah laki-laki yang tidak butuh diketahui oleh wanita, atau istrinya terlalu cerewet dan tidak bisa dipercaya. Akhirnya, dia selalu berbohong tentang hal itu. Inilah yang harus dihentikan.
Suami harus mulai belajar jujur pada istri, memberi tahu segala-galanya dengan jujur dan terbuka agar istri bisa mendukung sampai suami terlepas. Karena itu sebagai istri, anda harus menunjukkan padanya bahwa dia bisa mempercayai anda. Hal itu anda lakukan dengan kata-kata maupun perbuatan. Keterbukaan adalah awal pemulihan seuatu hubungan yang sudah rusak.
4. Tidak sembunyi. Banyak suami yang selama ini bersembunyi dibalik imej-nya yang baik sebagai seorang "pria baik-baik" di luar sana. Padahal harga diri dan imej itu harus runtuh dulu untuk menuju sebuah pemulihan, jika ia mau bertobat.
Pengakuan bahwa dia memang terikat didepan istri dan pemimpin rohani, sangatlah penting, supaya ia tidak perlu lagi sembunyi dibalik topeng dan imej kepalsuan yang dikenakannya selama ini. Dukung suami anda dan pastikan dalam melalui semuanya anda akan tetap disampingnya. Lebih baik hidup tanpa topeng dan bebas walau beresiko kehilangan imej daripada selamanya terbelenggu dan terikat.
Ampuni, bantu dan kasihi suami anda agar dia bisa bebas total dari pornografi.