Ketika Yang Baik Mengalahkan Tuhan
Fifi Official Writer
Dalam tulisan keempat dari lima tulisan, Eckman menjelaskan tentang memilih yang baik tanpa penyertaan Tuhan dapat berakhir pada pekerjaan si jahat.
Adam dan Hawa diharuskan berfungsi sebagai suatu team, namun si ular membuat mereka berdiri sendiri dan terlepas satu sama lain. Mereka tidak mengira akan makan dari Pohon Pengetahuan Baik atau Buruk.
Seperti tertulis dalam Kejadian 2:17 yang mengatakan :
"tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Apa yang sering dilupakan adalah bahwa tidak ada pohon kejahatan, yang ada adalah pohon baik dan buruk. Berdasar nama pohon pertama keluar perkataan
baik dan diikuti kata
buruk atau ‘kejahatan'. Pelajaran rohani yang terpenting ada disini.
Memilih kebaikan tanpa penyertaan Tuhan akan segera membawa orang kepada kejahatan. Tuhan dapat segera tersingkir dalam pencarian kita mengenal yang baik dan yang buruk. Dapat dikatakan bahwa hal baik yang manusia lakukan dalam pencaharian dapat menjadi pengalaman spiritual berbahaya yang juga jahat. Tuhan menghendaki hubungan, dan apa yang Adam dan Hawa dapat lakukan adalah memilih keuntungan lebih dari Tuhan. Padahal Tuhan adalah lebih dari segala hal yang baik.
Hawa tergoda bukan kepada hal yang jahat, namun mencari sesuatu yang baik tanpa penyertaan Tuhan.
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya." (Kejadian 3:6). Kejadian 3 mengatakan bahwa buah Pohon Pengetahuan Baik atau Buruk adalah baik sebagai makanan, adalah menjadi terang bagi mata dan dapat membuat seseorang menjadi bijak. Tidak ada satupun dari daftar itu adalah jahat, semua adalah baik. Tuhan adalah bagi semua makanan yang baik, pandangan yang menyenangkan dan juga kebijaksanaan. Namun kebaikan seharusnya tidak dipilih lebih daripada Tuhan, sebab oleh karenanya dapat terjadi bahwa setan ada dibalik hal itu.
Dalam pengertian, pencobaan diatur sebelum Hawa menjadi "orang yang lebih baik", pribadi yang lebih bijaksana. Dia menjadi seperti wanita yang ditulis dalam kitab Amsal sebagai seorang pencari kebijaksanaan. Mencari kebijaksanaan adalah sesuatu hal yang baik, namun yang hal yang lebih baik adalah mengenal Tuhan.
Pencobaan jaman modern kini menyerang wanita. Kembali pencobaan yang terjadi itu mengenai kebaikan yang ada diluar Tuhan. Hawa diciptakan untuk berurusan dengan kesendiriannya Adam. Firman mengatakan bahwa penciptaan laki-laki maupun perempuan adalah sempurna. Namun Hawa didandani untuk berurusan dengan kesepian, oleh karena itu wanita harus mempunyai kemampuan berhubungan dengan orang lain dengan lebih baik. Tentu saja, pengamatan yang umum menunjukkan bahwa wanita lebih superior dalam hal menjalin suatu hubungan.
Namun karena kejatuhan, semua itu menjadi lemah, oleh sebab itu angka perceraian terus meningkat. Secara wajar, wanita menjadi tidak puas dengan pernikahan pertama. Seorang wanita akan memberitahukan kelemahan hubungan dalam pernikahan jauh sebelum seorang pria melakukannya. Lalu jika ia tidak mempunyai strategi untuk berubah atau sumber daya Tuhan dan gereja untuk menolong, dia mungkin akan mengambil jalan sederhana namun dapat menjadi kesalahan yang amat merusak. Mereka akan berfikir bahwa menemukan pria lain adalah jawaban dan jalan yang lebih baik.
Semua hal diatas adalah salah. Dalam situasi seperti ini seorang wanita pertama kali harus mencari dan mengetahui Tuhan dan jalan-jalanNya sebelum mencari hal-hal yang baik. Karena sesungguhnya
mencari hal-hal yang baik tanpa Tuhan akan selalu diikuti oleh kejahatan dan hal-hal yang buruk lagi.
Bersambung ke bagian 5.
Halaman :
1