Mengelola Tingkah Aneh Anak Bag. 2

Parenting / 14 December 2005

Kalangan Sendiri

Mengelola Tingkah Aneh Anak Bag. 2

Fifi Official Writer
3573
Ganti kebiasaan. Anak perempuan biasanya punya kebiasaan atau suka menarik-narik sambil memutar-mutar rambutnya. Kebiasaan ini sering terjadi pada anak perempuan yang berusia balita dan akan berakhir setelah memasuki masa remaja. Kebiasaan ini merupakan usaha anak untuk mendapatkan perasaan yang diasosiasikan dengan kontak kepada tubuh atau pakaian ibunda.

Beri tahu dan bujuk anak dengan nada halus agar tak melakukan kebiasaan itu lagi. Misalnya dengan sugesti bahwa kebiasaan itu akan merusak rambutnya. Anda juga bisa melakukan hal-hal untuk menggantikan kebiasaan anak, seperti membelai rambutnya sesering mungkin, atau memberikan boneka.

Dengarkan cerita. Beberapa anak punya seorang "teman banyangan" atau teman yang tak tampak wujudnya karena hanya muncul dalam imajinasinya. Teman ini punya nama dan kepribadian. Acap berkepribadian nakal dan jahat untuk menyalurkan perasaan dan perkataan negatif anak. Tak usah khawatir. Ini merupakan tanda positif karena anak tahu bagaimana mengatasi perasaan kesendiriannya.

Sikap terbaik, mendengarkan cerita si anak mengenai "temannya". Dari situ Anda dapat mengetahui penyebabnya. Kemudian bicara kepada anak tentang hal tersebut dan beri rasa aman terhadapnya. Jangan tunjukkan sikap yang berlawanan. Lebih baik berikan ia mainan yang merangsang imajinasinya seperti boneka yang dapat didandani atau diajak omong. Atau berikan ia seekor hewan peliharaan yang jinak dengan tetap memperhatikan kebersihannya.

Jangan peduli. Biasanya anak melakukan kebiasaan ini untuk memanipulasi orangtuanya. Ia ingin mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Ia melakukan kebiasaan-kebiasaan ini karena tahu ini akan memprovokasi reaksi orangtuanya. Untuk menghentikannya, jangan kasih perhatian. Jika anak melihat Anda tak ambil peduli pada tindakannya maka selanjutnya ia malas untuk melakukan kebiasaanya itu.

Libatkan anak. Kebiasaan ini juga terjadi sebagai "hiburan" bagi anak yang bosan, atau secara umum merupakan mekanisme penyesuaian diri dalam menghadapi situasi yang menegangkan atau pengalaman yang membuatnya stres. Karena itu, libatkan anak dalam proses penghentian kebiasaan itu. Tanya anak Anda apa yang ia pikirkan untuk dapat menghentikan kebiasaannya tersebut atau jika ia memang ingin menghentikannya. Tindakan ini bisa dilakukan jika sepulang sekolah Anda mendapatkan ia menangis karena diolok-olok temannya disebabkan kebiasaannya itu.

Jangan biasakan. Acap kali kebiasaan itu ditiru dari orangtua. Secara tak sadar, orangtua telah menjadi "kaca" bagi anaknya. Jika Anda mempunyai kebiasaan menggigit-gigit kuku atau mengorek hidung, maka tak heran jika anak Anda mempunyai kebiasaan yang sama. Penelitian membuktikan bahwa kebiasaan menggigit kuku memiliki komponen genetik atau familial yang kuat. Jadi hentikan kebiasaan Anda, dan mulailah memberi contoh yang baik pada anak.

Butuh kesabaran.Tegaskan secara positif dan jelas perilaku yang dapat dijadikan alternatif. Misalnya Anda dapat mengatakan padanya bahwa Anda lebih suka melihat kuku anak Anda terawat, bersih, dan agak panjang agar terlihat bagus daripada hancur tak keruan karena digigiti.Jangan lupa, beri pujian dan penghargaan jika anak dapat melakukan self-control terhadap dirinya.

Peralihan kepada tindakan alternatif yang lebih positif tentu akan memakan waktu. Jadi bersabarlah dan tetap konsisten pada tindakan di atas.
Halaman :
1

Ikuti Kami