Mengajarkan Keintiman Pada Si Kecil

Parenting / 14 December 2005

Kalangan Sendiri

Mengajarkan Keintiman Pada Si Kecil

Fifi Official Writer
3599
Seberapa efektif anda sebagai orang tua, mengajarkan keintiman lewat teladan kepada anak-anak anda? Apakah mereka melihat anda berbicara dan bersikap dengan kasih satu sama lain, atau mereka melihat anda menghindari suatu masalah dengan menjaga jarak? Apakah anda menunjukkan teladan sikap yang tidak sehat, bahkan kecanduan, yang mengajar mereka tentang menyangkal atau meng"obat"i perasaan mereka?

Apabila anda ingin sukses mengajarkan nilai-nilai keintiman yang sehat dalam sebuah hubungan pada anak-anak anda, termasuk untuk bekal hubungan yang akan mereka jalani di masa depan, maka anda harus menjadi teladan yang baik bagi mereka, pertama dengan pasangan anda, kemudian dengan mereka.

Berikut ini beberapa tips untuk menunjukkan keintiman saat anda berinteraksi dengan pasangan dan anak-anak:

1. Berbicaralah dengan anak-anak anda, bukan berbicara kepada anak-anak anda. Jadilah pendengar yang baik (tips ini juga berlaku dalam interaksi anda dengan pasangan).

2. Jangan memaksa anak anda untuk menjawab setiap pertanyaan anda. Beri mereka kebebasan untuk berbicara saat mereka merasa aman untuk melakukannya.

3. Akuilah kepada anak-anak anda saat anda berbuat salah. Jangan takut bahwa mereka akan menggunakan pengakuan anda untuk melawan anda nantinya. Jangan memberi contoh sikap saling menyalahkan di depan mereka, tapi terimalah tanggung jawab anda. Jadilah teladan tentang bagaimana membuat perubahan dan atau ganti rugi untuk kesalahan yang telah anda lakukan. Anak-anak anda akan menghormati orang yang tahu bagaimana harus mengakui kesalahan dan berniat untuk membuat perubahan. Mereka tidak membutuhkan orang tua yang sempurna.

4. Berbicaralah tentang perasaan anda kepada anak-anak anda. Gambarkan kepada mereka bagaimana perasaan anda saat anda marah, kesepian, takut, atau sedih. Jangan harapkan mereka untuk memperbaiki perasaan anda. Tidak apa-apa bila anda menitikkan air mata di depan mereka selama mereka tidak merasa bahwa mereka bertanggung jawab untuk mengatasi masalah anda.

5. Ijinkan anak anda marah kepada anda. Ajarkan kepada mereka bagaimana mengungkapkan rasa marah mereka dalam cara yang dapat diterima yang tidak merugikan anda atau yang lain. Berilah teladan dalam ekspresi marah yang sehat yang tidak mengikutsertakan kekerasan fisik atau dramatisasi emosional.

6. Saat anak anda merasa sedih, kesepian, atau ketakutan, jangan menyuruh mereka untuk segera keluar dari situ atau mengatasi masalah itu untuk mereka. Dengarkan, dengarkan, dan dengarkan.

7. Demonstrasikan kemampuan anda untuk mengatasi suatu permasalahan kepada anak-anak anda. Bantu mereka untuk menemukan apa akar permasalahan yang sebenarnya. Tunjukkan pada mereka beberapa alternatif solusi dan ajar mereka melalui proses yang dibutuhkan untuk membuat sebuah keputusan. Ijinkan mereka mengalami kegagalan dalam pembuatan keputusan selama kegagalan itu tidak mengakibatkan konsekuensi yang permanen. Ini akan mengajarkan pada mereka bagaimana cara mereka memandang suatu kegagalan, belajar dari kegagalan, dan bagaimana untuk bangkit kembali serta membuat keputusan yang lebih baik.

Saat anda mengajarkan anak-anak anda untuk bersikap jujur dengan memberi teladan bersama pasangan anda dan juga bersama mereka, bagaimana mengambil resiko untuk berbagi perasaan mereka dengan yang lain, mereka akan belajar tentang jenis keintiman emosional yang penting untuk hubungan dewasa yang sehat bagi mereka di masa mendatang.
Halaman :
1

Ikuti Kami