Keajaiban Sentuhan Ayah

Parenting / 14 December 2005

Kalangan Sendiri

Keajaiban Sentuhan Ayah

Fifi Official Writer
4256
Jika pada generasi sebelum kita, pengasuhan anak cenderung didominasi oleh ibu, kini terjadi pergeseran konsep, dari pengasuhan motherhood menjadi parenthood. Konsep baru ini menitikberatkan pada peran orang tua, dan membuka peluang bagi keterlibatan ayah. Banyak ayah muda masa kini merasa nyaman dengan konsep ini. Mereka tidak ingin menjadi figur yang menakutkan.

Mereka ingin menjadi sosok ayah yang dekat dengan anak dan punya peranan dalam pertumbuhannya. Ayah yang menjalankan peran pengasuhan secara optimal, ternyata sangat besar mempengaruhi perkembangan anak Penjelasan utamanya, adalah karena ketika ayah beraktivitas bersama anak, maka mereka akan melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan anak bersama ibu. Misalnya, bermain sepak bola, perang-perangan atau kuda-kudaan.

Permainan fisik ini menstimulasi keterampilan motorik anak. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga mempengaruhi perkembangan kongnitif anak. Sebuah hasil penelitian menunjukkan anak-anak yang memiliki ayah terlibat aktif dalam kehidupan, memiliki ketrampilan berbahasa yang baik. Interaksi yang baik antara anak dan ayah juga mempengaruhi kecerdasan emosional anak, membuatnya tumbuh menjadi sosok dewasa yang berhasil.

Namun sayangnya banyak kendala yang dihadapi ayah untuk meluangkan waktu bersama anaknya. Agar hal ini tidak terjadi pada suami anda, bantulah dia dengan beberapa cara berikut ini:

1. Dimulai sejak hamil
Sebaiknya anda mulai mengajak suami mempersiapkan diri menjadi ayah sejak masa kehamilan. Libatkan suami dalam pemeriksaan kandungan dan persiapan persalinan.

2. Turut merawat bayi
Biarkan suami ikut merawat si kecil, misalnya: mengganti popok, memandikan, dan mengasuh bayinya. Tidak perlu takut dia akan melakukan kesalahan. Interaksi langsung dengan anak sejak masih bayi akan membuatnya semakin merasakan kehadiran anak dan sosoknya sebagai ayah.

3. Aktivitas bersama
Saat bayi anda sudah mulai beranjak besar biarkan suami melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama si kecil. Misalnya saja bermain, membaca, atau berjalan-jalan.

4. Ciptakan komunikasi yang baik
Mintalah pada suami untuk menyempatkan diri menghubungi si kecil ketika suami sedang tidak berada di rumah. Cara ini membuat anak tahu bahwa sekalipun ayah sedang tidak berada di rumah, dia tetap dapat diandalkan.

Keluarga yang sehat memerlukan keterlibatan kedua orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak, dengan demikian anak pun akan mempunyai figur orang tua yang seimbang serta memiliki hubungan emosional yang lebih kuat dengan ayah ibunya
Halaman :
1

Ikuti Kami