5 Cara Menjaga Sukacita Natal

Single / 14 December 2005

Kalangan Sendiri

5 Cara Menjaga Sukacita Natal

Fifi Official Writer
5831
Kelihatannya baru saja kami membongkar dekorasi Natal dua bulan yang lalu - dan ternyata kini harus memasangnya kembali.

Meskipun Natal adalah waktu yang spesial di akhir tahun ketika kita merayakan kelahiran Juruselamat, pernahkah anda memperhatikan bahwa ini juga dapat menjadi waktu yang penuh dengan tekanan dan konflik bagi keluarga anda?. Untuk menolong semua pihak didalam keluarga tidak kehilangan pandangan terhadap waktu-waktu ini, kami setuju melakukan tindakan PROaktif ketimbang REaktif dalam hal berurusan dengan liburan ini agar liburan Natal menjadi waktu yang membawa sukacita dan bukannya konflik.

Ada lima cara yang kami sarankan agar anda pertimbangkan untuk menjaga "sukacita" selama liburan Natal :

1. Diskusikan Pengharapan Anda

Konflik seringkali terjadi dalam keluarga ketika pengharapan tidak dapat terungkapkan. Bicara tentang sesuatu hal seperti : Kemana anda pergi untuk mengisi Natal? Di rumah saja? Mengunjungi orang tua anda? Datangi rumah anak, cucu, keponakan? Datang ke rumah keluarga suami/istri/pasangan kita?. Apakah anda mengundang kerabat atau justru menjenguk mereka?. Jika anda sudah pergi ke rumah orang tua selama bertahun-tahun, ini mungkin menjadi tahun dimana anda memutuskan untuk tinggal di rumah saja. Jika demikian, pastikan anda membicarakan hal ini dan tidak sekedar dicetuskan satu sama lain. Bikin persetujuan dan rencanakan tindakan. Harapan harus dikomunikasikan.

Diskusi ini seharusnya juga mencakup pembicaraan soal uang, mulai dengan persetujuan tentang berapa banyak yang harus dibelanjakan untuk hadiah. Apakah anda berdua menetapkan batas harga setiap hadiah seperti halnya anggaran secara total yang bisa dipakai. Beberapa keluarga besar menentukan nama-nama orang dan kemudian membeli hadiah bagi beberapa dari antara mereka. Jika anda memiliki anak, pastikan anda membicarakan batas biaya untuk hadiah mereka.

Bijaksana soal uang, akhir-akhir ini kita harus melakukan sesuatu secara berbeda. Kita harus menyadari jika telah menghabiskan terlalu banyak uang untuk diri kita sendiri dan sekarang kita memutuskan untuk memberikan pada setiap orang hadiah kecil. Kemudian dengan sisa uang seperti yang kita telah pakai untuk hadiah, kita bisa memakai untuk hal lainnya - seperti untuk donasi pada suatu lembaga pelayanan, atau membeli bahan makanan untuk keluarga yang kurang beruntung, atau membeli boneka untuk anak angkat. Kita lalu menuliskan apa yang telah kita lakukan dan menaruhnya dibawah pohon Natal untuk membagikannya dengan keluarga di pagi Hari Natal. Ini punya arti lebih bagi kita daripada sekedar seikat hadiah mahal yang kita tidak tahu apakah diperlukan atau tidak.

2. Mulailah Beberapa Tradisi Baru

Tradisi adalah bagian yang indah dari liburan yang membuat kita merasa terhubung dengan keluarga kita. Namun tahun ini anda mungkin berpikir tentang tradisi baru yang berguna bagi anda seperti menjadi sukarelawan di rumah perawatan atau bekerja di tempat penampungan tunawisma. Anda juga bisa mengundang makan malam orang-orang yang kurang beruntung dibanding anda dan membeli hadiah untuk anak-anaknya. Atau menulis catatan untuk seseorang yang dapat menggunakan apresiasi itu - seseorang yang tidak sering mendapatkan terima kasih - seseorang yang melayani dengan iman tanpa pernah mendapat penghargaan seperti guru sekolah Minggu atau pengantar surat ke rumah anda.

Beberapa peristiwa Natal yang berselang, ada satu keluarga besar memulai tradisi baru - menyewa sebuah kabin di satu lokasi perkemahan. Sejak itu mereka mempunyai perkemahan yang praktis untuk mereka sendiri, mereka tahu jika harus datang dengan bawaan masing-masing. Seluruh keluarga berjalan di hutan dan mengumpulkan bahan-bahan untuk mendekorasi sebuah pohon kecil. Kemudian semua orang dewasa menciptakan permainan berburu harta karun untuk anak-anak. Pada malam hari mereka berjalan keluar ketempat mengadakan ibadah puji-pujian dengan menggunakan senter sebagai alat menuntun jalan mereka. Disana mereka menyanyikan lagu Natal, memasang dekor mereka untuk altar yang diterangi lampu, dan berdoa bersama. Kemudian kakek mematikan lampu, dan mereka akan ada dalam kegelapan total di malam yang hening, dibawah cahaya bulan dan bintang, bersama Tuhan dan sesama keluarga. Belakangan mereka kembali ke kabin untuk saling bertukar hadiah. Anak-anak membagikan hadiah mereka satu sama lain dan membuat proyek kerajinan tangan bersama-sama. Itu adalah Natal keluarga yang patut dikenang. Apakah kegiatan seperti ini dapat anda coba di daerah anda sendiri?.

3. Buatlah Sederhana

Jangan isi hari anda dengan terlalu banyak kegiatan. Jika anda terlalu sibuk dengan aktivitas yang terlalu banyak, maka anda tidak akan menikmati apa yang anda lakukan. Satu hal yang kami lakukan dalam keluarga adalah menetapkan batasan apa yang akan kami lakukan selama liburan. Itu artinya memutuskan aktivitas apa yang akan dan tidak akan dilakukan. Berdoa dan mintalah Tuhan untuk menuntun anda dalam keputusan ini. Terkadang pikiran penolakan seperti : "Maaf, saya tidak bisa" jauh lebih baik daripada mengatakan : "Ya", dan kemudian anda menyesali apa yang anda terima ketika anda pergi ke undangan itu. Dan dalam penjadwalan waktu anda, tinggalkan beberapa hari yang terbuka untuk kegiatan yang spontan atau dengan tenang membaca kisah liburan, khususnya yang berbau Alkitab.

Pastikan satu orang tidak terlalu terbebani dengan semua persiapan Natal. Biarkan semua orang dalam keluarga terlibat dan mendapat tugas untuk persiapan, berbelanja, membungkus, memasak, merapikan meja dan membersihkan. Catatan untuk suami : jika di waktu lalu istri anda telah memegang peran utama untuk menangani musim liburan ini, sekarang bersiaplah dan antusias dengan sikap untuk melayani istri.

4. Luangkan Waktu Bersama Tuhan

Dalam segala kesibukan dan kerepotan yang ada, yakinkan untuk menghabiskan waktu dengan Tuhan melalui saat teduh melalui membaca FirmanNya dan berdoa pada Tuhan. Ketika kita meluangkan waktu bersama Tuhan, orang lain seringkali dapat merasakan Tuhan melalui keberadaan anda dan mereka dibawa dekat pada Tuhan. Itu adalah hadiah terbesar bagi sesama. Ketika kita berdoa tentang doa, cobalah hal ini : Ketika membungkus hadiah, menulis kartu Natal, membuat kue, berdoalah agar setiap orang akan menikmatinya. Ketika kita berbelanja, berdoalah untuk orang lain yang juga tengah berbelanja, para kasir. Anda pasti akan mendapat gagasannya.

5. Perlakukan Diri Anda Dengan Baik

Terlalu sering selama liburan kita makan terlalu banyak makanan, khususnya yang mengandung gula. Terlalu banyak orang tidak cukup tidur ditambah lalai untuk melakukan kegiatan fisik dan latihan olahraga. Tidak aneh begitu banyak orang menjadi sakit setelah musim liburan. Ditambah ketika anda lalai menjaga kesehatan maka anda bisa tidak akan punya tenaga untuk diberikan pada orang lain. Tahun ini cobalah untuk membatasi (kita tidak mengatakan untuk membuang) konsumsi gula. Pastikan anda makan cukup buah-buahan dan sayuran dan minum banyak air. Dapatkan tidur yang cukup dan ini akan menjaga sistem kekebalan tubuh anda terhadap penyakit flu. Juga luangkan waktu untuk olah raga, jalan kaki ringan dapat menolong - paling tidak lima hari seminggunya. Olah raga akan membuang ekstra berat badan dan menolong mengurangi stress yang ada.

Biarlah sukacita Natal beserta anda dan harapan di tahun yang baru menjadi bagian hidup anda.
Halaman :
1

Ikuti Kami