Cara Ibu Mengasuh Michael Jordan
Fifi Official Writer
Ada tiga kata yang tidak cukup diucapkan dalam keluarga. Tempat Pertama : KeluargaKetika Deloris diperkenalkan sebagai ibunda dari Michael Jordan, dia sering merasa seperti terganggu dan mengatakan pada orang-orang bahwa dia juga adalah ibu dari empat anak-anak lainnya dimana ia begitu bangga dan mengasihi
"setiap pribadi seperti terhadap anaknya yang terkenal". Deloris menandakan kesuksesan sebagai memperdulikan keluarga dan membawa mereka kepada iman pada Tuhan dan komitmen kedua orang tua untuk menempatkan keluarga sebagai tempat yang terutama.
Dengan waktu yang cukup tepat, keluarga Jordan bertemu dengan permainan basket pada tahun 1954. James Raymond Jordan - yang oleh Deloris sering dipanggil dengan sebutan Ray - bermain di SMU Charity High School di pinggiran Wallace, North Carolina dan ia bertanding melawan kakaknya yang ada di Pender County Training School diluar Wilmington. Setelah sekali melihat Deloris, Ray dengan bercanda berkata pada Deloris : "Satu hari saya akan menikahi kamu!". Ray menolong membuat pernikahan "nubuatannya" ini menjadi kenyataan dengan menunjukkan diri di rumah Deloris dan minta ijin pada ayah Deloris untuk mengajak putrinya keluar rumah, berkencan. Ketika itu ayah Deloris mengatakan "tidak", namun sakit Ray yang berkepanjangan ini terbayar. Deloris mengatakan : "Kita cepat jatuh cinta dan berkencan terus menerus selama tiga tahun kedepan".
Setelah tamat SMU, Ray bergabung dengan Angkatan Udara dan dikirim ke San Antonio dan Deloris pergi ke sekolah bisnis di Alabama. Namun pasangan ini secepatnya memutuskan bahwa mereka ingin bersama. Ray segera dipindah ke pangkalan di Virginia, disinilah mereka menikah. Deloris lalu pindah dengan orang tuanya. Anak pertama mereka, James Ronald (Ronnie) lahir di tahun berikutnya. Anak perempuan yang bernama Delois (nama setelah Deloris) lahir tidak lama setelah abangnya. Ray lalu memutuskan tidak kembali lagi ke Angkatan Udara namun kembali ke rumah dan bekerja di perusahaan tekstil lokal. Mereka lalu membangun rumah pertama mereka yang berada di seberang jalan rumah orang tua mereka. Waktu bergulir ketika anak ketiga mereka, Larry lahir tiga tahun berikutnya. Keluarga Jordan bermimpi untuk bisa menikmati hidup yang lebih baik dengan cara pindah ke New York dimana Ray mengikuti sekolah dagang di GI Bill untuk mempelajari cara bekerja dengan peralatan hidrolik.
Michael Jordan lahir ketika mereka tinggal di New York. Anak perempuan Roslyn lahir di tahun berikutnya ketika mereka kembali ke North Carolina. Mereka akhirnya menetap di daerah yang indah dan bersejarah di Wilmington.
Kekuatan KeluargaKeluarga Jordan adalah keluarga yang dekat satu sama lain dimana kedua orang tua memilih memberikan anak-anak mereka dukungan untuk berbagai kerja keras mereka. Deloris mengatakan : "Mengumpulkan lima anak-anak saya benar-benar menjadi usaha besar suatu tim". Keluarga Jordan memilih ada disana untuk anak-anaknya dan mengikuti banyak kegiatan olah raga dan aktifitas setelah selesai sekolah. Yang tidak terpisahkan untuk kekuatan keluarga adalah iman mereka kepada Tuhan. Kegiatan gereja adalah suatu mandat. Deloris mengatakan, tidak peduli apapun kegiatan mereka yang mereka lakukan pada malam hari sebelumnya : "Gereja, seperti halnya pendidikan, adalah satu prioritas yang tidak dapat dinegosiasikan dalam keluarga Jordan. Mengikuti kegiatan rutin mingguan tidaklah hanya diharapkan oleh anak-anak kami, itu menjadi suatu kebutuhan".
Hidup Bergulir TerusSetelah suaminya terbunuh pada tahun 1993, Deloris menyadari bahwa pembunuh suaminya adalah
"dua bocah yang tidak mengenal cinta". Dia mulai menjangkau keluar dan menolong anak-anak lainnya dan juga keluarga mereka. Deloris mengatakan ada tiga kata yang tidak cukup dikatakan setiap harinya :
"Saya mengasihi kamu". Dia ingin mengingatkan orang tua untuk mengatakan kata-kata ini pada anak-anak mereka setiap hari. Dalam pekerjaannya bersama "keluarga yang terabaikan" ini, Deloris mengamati bahwa kata-kata
"Saya mengasihi kamu" tidak cukup dikatakan setiap hari. Dia mengatakan : "Dan lebih dari apapun adalah doa bersama dalam kehidupan keluarga".
Melalui yayasan James Jordan Foundation, Deloris kini dapat memberi dukungan pada anak-anak yang tidak terlayani untuk mengatasi kesuliotan pendidikan mereka. Untuk membuat hal ini menjadi kenyataan, yayasan membangun jaringan yang kuat untuk mendukung anak-anak remaja, menolong orang tua mendapat lebih banyak hal berkaitan dengan kehidupan pendidikan anak-anak mereka dan menjalankan program yang melaluinya yayasan ini dapat mendukung remaja untuk berjuang melakukan hal terbaik dalam hidupnya. Program mentoring yayasan ini telah memotivasi orang-orang muda untuk mengatasi masalah akademis.
Deloris telah membuktikan bahwa dari orang yang menanamkan nilai yang kuat, akan tampil anak-anak pembuat sejarah. Siapa yang tidak tahu Michael Jordan?. Kini anda tahu juga tentang ibunya.
Halaman :
1