Apa yang Anda Ajarkan Tentang Tuhan

Parenting / 13 December 2005

Kalangan Sendiri

Apa yang Anda Ajarkan Tentang Tuhan

Fifi Official Writer
4384
Akhir-akhir ini saya telah berbicara dengan beberapa remaja tentang iman mereka dan apa yang mereka katakan ternyata sangat membuka pandangan saya. Apakah anda orang tua yang cemas akan pengaruh dunia luar terhadap anak-anak anda? Jika anda mendengarkan mereka, ketahuilah bahwa anda adalah guru yang paling berpengaruh dalam kehidupan mereka.

Tanya : Apa yang orang tuamu ajarkan tentang Tuhan?
Jawaban :
"Belakangan ini dia seperti tidak peduli lagi pada Tuhan, jadi aku tidak bertanya padanya. Sebenarnya aku ingin dia tetap memegang apa yang sudah dia ajarkan padaku dan menjadi pembimbing rohaniku. (Lara M. , usia 17 tahun).
"Mereka mengajarkanku bagaimana mempercayai Tuhan dan hidup untuk Dia dalam keseharian kami. Mereka tidak berpura-pura." (Erin E., usia 19 tahun).

Seringkali apa yang diajarkan orang tua kepada anak remaja mereka tentang Tuhan tidak langsung bersumber dari alkitab, namun lebih berasal dari teladan tingkah laku mereka dan respon mereka terhadap kondisi-kondisi kehidupan. Agak menakutkan bukan? Anak remaja kita sedang mengamati kita untuk belajar bagaimana mereka akan hidup dengan iman mereka. Orang tua manapun mungkin akan tersanjung saat mengetahui bahwa mereka membentuk pandangan anak-anak mereka tentang Tuhan. Itu juga merupakan sebuah tanggung jawab yang besar, dan terlebih lagi merupakan sebuah kehormatan, salah satu tanggung jawab yang sering tidak disadari oleh kebanyakan orang tua.

Kita tidak dapat mengabaikan begitu saja pentingnya peranan yang telah Tuhan berikan kepada kita sebagai orang tua. Kita dipercayakan untuk membesarkan, mencintai, membimbing, dan membentuk kehidupan anak-anak kita. Saat tugas kita berjalan dengan semestinya, anak-anak remaja kita akan terus tumbuh untuk mencapai tujuan hidup mereka sebagai anak-anakNya. Ini adalah kabar baiknya. Tuhan mempunyai rencana untuk kehidupan anak remaja anda dan mempunyai rencana yang khusus bagi setiap mereka. Apa peran anda dalam rencanaNya itu? Apa yang anda ajarkan kepada mereka tentang Tuhan?

Seorang remaja bernama Amy, berbagi cerita dengan saya. Ibunya sedang bergumul dengan kanker, dan keberanian serta iman ibunya dalam menghadapi kondisi itu telah mengajarkan satu hal yang sangat kuat kepadanya. Ibu Amy telah menunjukkan kepadanya bagaimana tetap kuat dalam menghadapi kesengsaraan, mengajarkan dia bagaimana untuk merasakan sukacita yang hanya berasal dari Tuhan. Walaupun ibunya berbagi iman dengannya secara verbal, apa yang ibunya bagikan adalah hidupnya sendiri dan respon ibunya terhadap rintangan-rintangan kehidupan itulah yang merupakan pelajaran tentang iman yang sesungguhnya.

Paulus pernah mengatakan dalam Filipi 4:9, "Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu." Itu adalah pernyataan yang berani, dan mungkin ada beberapa kalangan yang menganggap pernyataan tersebut egois. Lagipula, bukankah kita memang punya banyak kekurangan dan kelemahan sebagai manusia?

Apakah kita punya masalah dan merasa tidak nyaman dengan meletakkan posisi diri kita sebagai seorang panutan? Meskipun demikian, hal inilah yang menjadi permintaan dari generasi ini: "Tolong tunjukkan jalannya pada kami. Hiduplah sedemikian rupa sehingga kami bisa mengikuti teladan kalian dan menemukan Tuhan. Tunjukkan pada kami bagaimana caranya menghadapi saat-saat sulit, tunjukkan bagaimana kami dapat mempercayai Tuhan...".

Untuk anak remaja yang sudah mengenal Tuhan, hidup anda akan menunjukkan kepadanya bagaimana melangkah ke tahap kedewasaan yang selanjutnya. Kotbah dan nasehat tidak akan berarti apa-apa kecuali didukung oleh contoh nyata dari iman itu sendiri. Saya telah mengadakan konseling dengan ratusan anak muda yang telah meninggalkan gereja dan memusuhi iman Kristen karena keluarga mereka menunjukkan dan menerapkan tradisi, peraturan, atau undang-undang, apapun selain hubungan yang sejati dengan Tuhan.

Bagi remaja yang belum mengenal Tuhan atau mereka yang telah mendengar ratusan pesan atau ajaran yang berbeda tentang iman dan spiritualitas, sebuah kehidupan dalam kebenaran dan keintiman dengan Tuhan akan menunjukkan kepada mereka bagaimana menemukan jalan pulang saat mereka hendak mencari sesuatu yang benar dan nyata.

Anak-anak kita akan melihat kita membuat kesalahan-kesalahan. Mereka akan melihat saat-saat ketika kita frustasi, sedih, atau marah, tapi bagaimana respon kita terhadap situasi-situasi tersebut akan berbicara kepada mereka. Tindakan adalah kotbah atau nasehat yang sebenarnya. Tindakan dan sikap kita akan direkam dalam hati dan pikiran anak remaja kita. Ketika kita memutuskan untuk menjadikan diri kita sebagai teladan bagi anak-anak kita, kita mengundang mereka untuk menyaksikan proses pertumbuhan dan pendewasaan kita juga. Kita mengijinkan mereka menyaksikan karya Tuhan melalui bejanaNya yang tidak sempurna ini.

Apakah anda memahami apa yang saya coba untuk sampaikan? Saya berharap agar anak-anak saya dapat melihat Tuhan di dalam saya dan terus bertumbuh dalam hubungan denganNya, meskipun saya sadar bahwa saya belum sempurna. Tapi mungkin anak-anak saya akan melihat seorang manusia yang tidak sempurna, yang mempunyai kerinduan hati untuk mencintai dan melayani Tuhan. Mereka mendengar permintaan maaf ketika saya telah membuat kesalahan. Mereka adalah penerima kebenaran saat saya mengakui bahwa saya sedang tidak tahu apa yang akan saya lakukan namun tetap akan menghadapi dan menanganinya bersama Tuhan.

Kebenarannya adalah, banyak remaja menanamkan pandangan atau persepsi mereka sendiri tentang Tuhan berdasarkan pengamatan mereka terhadap orang tua mereka atau orang-orang dewasa dalam hidup mereka. Hari ini adalah saat yang tepat untuk menyadari pentingnya peran kita dalam perkembangan spiritual anak kita dan untuk merenungkan seperti apakah tipe teladan yang kita tunjukkan di masa lalu, serta teladan seperti apakah yang ingin kita tampilkan esok hari.

Daripada mengamati dan menghakimi kehidupan anak remaja anda hari ini, luangkan waktu untuk mengintrospeksi hidup anda sendiri. Jika anda tidak pernah mengatakan apapun tentang Tuhan, seperti apakah perkataan yang terungkap lewat perilaku dan hidup anda kepada anak-anak anda? Pesan apakah yang mereka dengar dari anda tentang iman? Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang berharga dalam kehidupan keluarga anda
Halaman :
1

Ikuti Kami